Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sam Edy Yuswanto

Mengungkap Keistimewaan Dzikir dan Kalimat Tauhid

Eduaksi | Sunday, 23 Oct 2022, 07:31 WIB
Sumber gambar: dokumen pribadi/ Sam Edy

Menimba ilmu-ilmu agama sangatlah penting bagi umat Islam. Dengan ilmu agama, kita akan memperoleh pemahaman tentang hukum agama yang tepat, sehingga kehidupan kita menjadi lebih terarah.

Membaca buku-buku agama karangan para ulama dan para penulis yang memiliki latar belakang pernah menimba ilmu di berbagai pesantren, juga bisa dijadikan sebagai pilihan. Sebagai bekal menambah wawasan keilmuan keagamaan kita.

Salah satu buku yang layak dibaca misalnya, berjudul “Rahasia Dahsyat Dzikir dan Doa Kalimat Tauhid” karya N. Binuri Ilmi. Buku terbitan Araska (2021) ini membahas seputar dzikir dan kalimat tauhid.

Dalam buku tersebut dijelaskan, dalam Islam setiap bacaan yang diajarkan oleh Nabi saw., terutama dzikir dan doa kalimat tauhid, memiliki berbagai pengaruh bagi setiap pembacanya. Pengaruh-pengaruh itu adakalanya bersifat material dan adakalanya bersifat spiritual di mana kewajiban kita hanyalah sebatas meyakini tanpa menuntut bukti yang dapat diindera secara nyata.

Zikir adalah ‘makanan’ hati. Demikian sebagian ulama menggambarkannya. Orang yang berzikir sama dengan memberikan asupan gizi ke dalam hatinya sehingga hati tersebut menjadi sehat, terlepas dari berbagai penyakit yang dapat menimbulkan keburukan. Ketika hati selalu dijaga kesehatannya melalui aktivitas zikir kita, ia akan menjadi lembut, mudah menerima kebenaran dan menjadi pintu bagi sampainya hidayah Allah Swt. (halaman 96).

Selanjutnya tentang kalimat tauhid. Sebagaimana dijelaskan oleh N. Binuri Ilmi, dalam salah satu sabdanya, Nabi Saw. mengatakan bahwa tingkatan keimanan yang paling tinggi adalah mengucapkan kalimat tauhid ‘laa ilaaha illallah’. Kalimat ini menjadi ucapan yang sangat penting bagi umat Islam karena ucapan tersebut mengandung pesan-pesan akidah, pengakuan dalam hati bahwa tidak ada sesembahan di dunia selain Allah Swt.

Setiap manusia perlu diberikan petunjuk untuk bertauhid dan berakidah secara benar. Sebab pada dasarnya manusia merupakan makhluk yang secara fitrah percaya kepada Tuhan (halaman 16).

Kalimat tauhid juga identik dengan bacaan dua kalimat syahadat, sebagaimana telah kita pahami bersama. Yakni “Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah” (saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah, dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah).

Seseorang yang benar-benar mempelajari ilmu tauhid secara mendalam, maka akan muncul perasaan tenang dalam hati dan jiwanya karena mereka sudah meyakini akan peran Allah dalam kehidupan. Mereka menyadari dan dapat memahami apa yang seharusnya dilakukan sebagai makhluk di hadapan Allah sebagai Khalik (halaman 37).

Kalimat tauhid merupakan kalimat yang paling utama, paling istimewa dan paling unggul di antara sekian kalimat-kalimat lain. Karena itu, melazimkan atau membiasakan diri dengan kalimat tauhid merupakan kewajiban bagi orang-orang yang beriman dan wajib mempertahankan kalimat tersebut terus berada di dalam hati kita sampai ajal menjelang (halaman 153).

Semoga terbitnya buku “Rahasia Dahsyat Dzikir dan Doa Kalimat Tauhid” karya N. Binuri Ilmi ini dapat membantu para pembaca mendalami ajaran Islam dengan baik. Selamat membaca.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image