Belenggu Duka Di Kaki Semeru
Info Terkini | 2021-12-07 19:34:0025 hari lagi tahun akan berganti, tetapi pada hari Sabtu, 4 desember 2021 suara gemuruh terdengar diiringi dengan asap pekat berwarna abu-abu dan keluarnya lava pijar. Membuat awan yang tadinya indah dan suasana yang begitu tenang tiba-tiba berubah drastis menjadi kebisingan dan kegelapan.
Awan panas berguguran didampingi dengan gugurnya lava dan lahar di sepanjang aliran lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Membuat masyarakat sekitar bertanya-tanya apa dan kenapa? Tenyata gunung api yang berada di antara kabupaten Malang dan Lumajang itu erupsi. Terdengar rintihan ketakutan dan kepanikan dari masyarakat yang berada tepat di bawah kaki Gunung Semeru.
Bumi pertiwi menangis kembali dengan datangnya erupsi di Gunung Semeru dan membawa dampak yang sangat besar untuk masyarakat sekitar. Tidak hanyak korban jiwa tapi juga kerusakan materi. Erupsi itu membawa belenggu kedukaan untuk masyarakat yang tinggal di bawah kaki semeru, kehilangan seseorang yang ada di hidupnya dan tidak bisa membawa keluarga ketika sedang menyelamatkan diri memberikan duka. Pekikan tangis terlihat ketika mereka sedang mencari keluarganya yang ternyata tertimbun akibat erupsi.
Tim BPBD dan ada sekitar 15 orang tim Baret Rescue diterjunkan langsung ke lokasi erupsi Gunung Semeru mereka melakukan evakuasi korban, tetapi miris dan menyayat hati. Saat tim berjalan ke timbunan lahar mereka menemukan 2 orang jenazah yang diketahui seorang ibu yang sedang menggendong sang bayi sungguh miris bukan? Banyak keluarga yang kehilangan anggota keluarganya menyisahkan duka yang mendalam. Sebagian masyarakat mencari harta bendanya, tetapi ada juga yang kehilangan harta bendanya dan mereka harus ikhlaskan. Tak sampai di situ, masyarakat masih terbelenggu duka akibat Gunung Semeru yaitu banyak pengungsi yang terkena penyakit sesak nafas, dan lain-lain. Lalu, sampai kapan korban Gunung Semeru lepas dari belenggu duka? Tanya hatimu dan mari ulurkan tangan untuk mereka!
Tidak hanya di hari Sabtu saja Gunung Semeru itu erupsi hingga saat ini di ketahui masih erupsi membuat masyarakat merasa khawatir dan takut korban jiwa yang terus-terusan ditemukan.
Gunung semeru dikenal dengan banyak keindahannya dan puncak semeru mencapai 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Gunung semeru sendiri terbentuk karena subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Banyak pendaki yang naik ke sana dan merasakan keindahannya, tetapi kini berubah menjadi belenggu duka di bawah kaki semeru. Banyak yang kehilangan akibat muntahan erupsinya. Wahai semeru lekas membaik jangan kau muntahkan lagi lava pijar itu dan membuat mereka yang di sana ketakutan serta kehilangan. Kembali indahlah duhai semeru agar kita semua bisa terus merasakan keindahanmu bukan duka darimu.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.