Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Elma Novita

Sistem moneter Islam

Ekonomi Syariah | Friday, 14 Oct 2022, 19:22 WIB

Nama: Elma Novita Nim: C1F020021 Kelas: R010 MK: Kebijakan moneter dan fiskal Islam
SISTEM MONETER ISLAM: MENUJU KESEJAHTERAAN HAKIKI
Melihat sejarah lahirnya sistem-sistem ekonomi dunia, maka kita akan menemukan suatu kesamaan, yakni semua sistem yang pernah ada mempunyai tujuan untuk mencapai tingkat kesejahteraan manusia pada umumnya. Namun karena setiap sistem yang ada, selalu diwarnaidengan ideologi-ideologi penggagas atau pencetus teori ekonomi tersebut, sebut saja ekonomi kapitalis, sosialis dan Islam yang masing-masing mempunyai dasar ideologi berbeda. Idealnya suatu sistem ekonomi mampu menciptakan kesejahteraan umum (general welfare), dalam ekonomi Islam untuk menjamin kesejahteraan masyarakat, maka negara mempunyai peranan penting yakni, Jaminan Sosial, keseimbangan Sosial dan Intervensi negara. Dalam Islam tidakselamanya urusan ekonomi diserahkan pada pihak swasta semata, ada kalanya pemerintah sebagai pelaku utama, namun tetap dalam prinsip-prinsip kepemilikan pada kepentingan masyarakat luas. Sistem moneter merupakan sub-sistem dari sistem ekonomi, dan merupakan penjabaran dari sistem tersebut, begitu juga dengan sistem moneter Islam, merupakan bagian dari sistem ekonomi Islam.

Sistem moneter yang mencakup sektor perbankan, pasar modal dan pasar keuangan lainnya, pada dasarnya harus didesain dan diarahkan sedemikian rupa agar benar-benar dapat meningkatkan peranan sektor riil dalam kegiatan ekonomi, sehingga tujuan-tujuan utama dari sebuah sistem ekonomi dapat tercapai, begitu juga dengan sistem moneter Islam, sistem ini diharapkan tidak hanya memperbanyak uang yang beredar, namun bagaimana mampu meningkatkan kinerja sektor riil.

sistem moneter dapat dilihat dari sasaran atau tujuan kebijakan moneter, pada dasarnya intervensi pemerintah dalam kegiatan ekonomi dari segi kebijakan, dapat dibedakan ke dalam dua bentuk kebijakan utama, yakni kebijakan moneter dan fiskal. Kebijakan moneter merupakan kebijakan dari otoritas moneter yang pada umumnya bertujuan untuk menjaga danmemelihara kestabilan nilai mata uang dan mendorong pertumbuhan dan kelancaran produksi guna meningkatkan taraf hidup orang banyak. Yang membedakan antara kebijakan moneter konvensional dengan kebijakan moneter Islam terletak pada mekanisme dan pengunaan instrumen kebijakan moneter dalam mencapai target moneter, Di mana dalam kebijakan moneter Islam tidak diperkenankan memakai suku bunga dalam instrumennya.

Bagaimanapun juga tujuan-tujuan kebijakan moneter itu tidak dapat dicapai tanpa adanya suatu strategi yang tepat. Di sinilah Islam memiliki keunggulan nyata, bukan saja tujuan-tujuan yang merupakan bagian integral dari ideologi Islam, tetapi juga sebagian strategi merupakan darisyarῑah dan tidak dapat dipisahkan. Elemen terpenting dari strategi Islam untuk mencapai tujuan-tujuan Islam adalah terintegrasinya semua aspek kehidupan keduniaan dengan aspek spiritual untuk menghasilkan suatu peningkatan moral manusia dan masyarakat di mana ia hidup. Tanpa peningkatan moral semacam ini tak satupun sasaran akan dapat diwujudkan dan kesejahteraan manusia yang hakiki sulit dicapai. Hal ini memfokuskan perhatian kita kepada konsep kesejahteraan dalam Islam. Kesejahteraan manusia hanya dapat direalisasikan melalui pemenuhan kebutuhan material dan spiritual manusia sedemikian rupa, sehingga salah satu dari kedua aspek ini tidak ada yang diabaikan.

Dari pembahasan di atas jelas bahwa meskipun secara umum tujuan sistem moneter Islam hampir sama dengan sistem moneter ekonomi lainnya yakni, kesejahteraan. Namun pada tataran strategi berbeda jauh, teori ekonomi kapitalis yang mengandalkan kekuatan pasar saja, sedangkan Marxisme mengandalkan negara sebagai pemegang penuh atas kendali aktivitas perekonomian beserta kebijakan-kebijakannya. Dalam Islam individu sebagai khalῑfah di mukabumi harus mampu bertangung jawab atas dirinya dan negara sebagai garda terakhir apabila individu itu sudah tidak mampu menjamin kesejahteraannya. Adapun strategi moneter Islam adalah penghapusan suku bunga dan kewajiban pembayaran pajak atas biaya produktif yang menganggur, sehingga akan menghilangkan inisiatif orang untuk memegang uang idle sehingga mendorong orang untuk melakukan Qard (meminjamkan harta kepada orang lain,penjualan muajjal, Muḍᾱrabah.
Strategi kebijakan moneter harus diimplementasikan pada tataran teknis, dalam hal ini instrumen moneter Islam, sebagaimana strategi moneter Islam yang melarang pengunaan bunga, maka instrumen moneter Islam juga demikian. Penjelasan mengenai instrumen moneterdalam Islam, akan dijelaskan berdasarkan tiga mazhab, yakni mazhab Iqtiṣᾱdunᾱ, mazhab mainstream dan mazhab alternatif.

Sistem moneter Islam yang di breakdown hingga ke instrumen moneter menunjukkan konsistensinya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya, tidak diskriminatif atau satu pihak saja yang diuntungkan, melainkan semua pihak baik yang memiliki dana maupun yang tidak memiliki dana. Dalam moneter Islam, uang diharapkan berputar pada semua lapisan masyarakat. Tujuannya tak lain adalah agar semua kalangan dapatmelakukan kegiatan ekonomi, sehingga kesejahteraan umum akan dapat dicapai. dicapai.

Pada dasarnya sistem moneter akan selalu berkembang mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat akan sistem moneter tersebut, perkembangan sistem moneter dapat dilihat dari perkembangan standar moneter yang digunakan, instrumen moneter, sistempembayaran sampai pada kebijakan-kebijakan yang diambil oleh otoritas kebijakan moneter. Dan setiap perkembangan sistem moneter akan menghadapi masalah-masalah moneter tertentu sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat di sektor moneter. Yang menjadi ciri khas utama dari sistem moneter Islam adalah dalam instrumen kebijakannya tidakmeningalkan ideologi Ekonomi Islam dan tidak pula menanggalkan kebutuhan akan imbal hasil ekonomi bagi pelaku ekonomi yakni bagi hasil. Yang kemudian diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia akan materi dan immateri, sehingga kesejahteraan hakiki dapat dicapai.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image