Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Darkim

Puisi: Dua Rakaat yang Tertinggal

Sastra | Friday, 14 Oct 2022, 06:02 WIB
ilustrasi shalat berjamaah/ sumber: pixabay.com

Fajar hendak menjelang

Kantuk tetiba datang

Lelah bekerja seharian

Tubuh dan jiwa tersandera malas menghadang

Hingga kumandang adzan

Rasa enggan masih sulit di lawan

Terasa nikmat meringkuk di pembaringan

Melanjutkan mimpi lelap berkepanjangan

Mentari segera terbilang

Rasa sesal baru menjulang

Menangis meratapi

Menghiba memohon waktu mundur kembali

Dua rekaat yang tertinggal

Kerugian telah menanti

Bagaimana nanti pertanggungjawaban di hadapan Ilahi

Ketika hari pembalasan pasti terjadi

Dua rekaat tak terganti

Menyesali diri lalai dalam mengabdi

Semoga Allah mengampuni

Seiring janji tak akan mengulangi

Dua rekaat yang lebih berharga dari dunia dan seisinya

######

Baganbatu, oktober 2022

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image