Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ade Sudaryat

Isyarat Titimangsa Kelahiran Nabi Muhammad Saw Dalam Al-Quran

Agama | Saturday, 08 Oct 2022, 13:09 WIB

Perbedaan menentukan titimangsa suatu peristiwa sebelum ditemukannya sistem perhitungan kalender merupakan suatu hal yang wajar terjadi, termasuk di dalamnya dalam hal mengetahui titimangsa kelahiran Nabi Muhammad saw.

Tradisi perhitungan titimangsa bangsa Arab pada masa jahiliyah sampai wafatnya Nabi Muhammad saw ditentukan dengan mengambil nama-nama peristiwa besar yang terjadi di sekitar kehidupan mereka. Misalnya tahun gajah yang dikaitkan dengan peristiwa besar pasukan gajah yang akan menghancurkan ka’bah, qabla bi’tsah dan ba’da bi’tsah yang dikaitkan dengan waktu sebelum dan sesudah pengangkatan Muhammad saw menjadi Nabi dan Rasul.

Dalam hal perbedaan titimangsa kelahiran Nabi Muhammd saw, Imam Al Zarqqani dalam karyanya Syarhul al ‘Alamah Az-Zarqani yang merupakan syarah/penjelasan terhadap kitab Sirah Nabawiyah karya Imam Al Qasthalani, Juz I, hal. 243 - 256 merinci beragam pendapat titimangsa kelahiran Nabi Muhammad saw.

Para ulama menyepakati, Nabi Muhammad saw lahir pada tahun Gajah, sedangkan dalam hal bulan dan tanggalnya terjadi perbedaan pendapat . Ada sebagian ulama yang mengatakan kelahiran Nabi Muhammad saw 40 hari setelah kedatangan pasukan gajah ke Makkah, ada pula yang mengatakan 55 hari setelah kedatangan pasukan gajah ke Makkah.

Ada pula pendapat yang menyebutkan, kelahiran Nabi Muhammad saw sepuluh tahun setelah kedatangan pasukan gajah ke Makkah. Demikian pula halnya dengan tanggal dan bulan kelahirannya terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama, ada yang menyebutkan bulan Muharram, Shafar, Rajab, dan Ramadhan. Namun pendapat yang paling banyak disepakati adalah tanggal 12 Rabbiul Awwal Tahun Gajah.

Secara tersirat, dalam Al-Qur’an terdapat perhitungan sederhana titimangsa kelahiran Nabi Muhammad saw. Adapun perhitungannya seperti berikut ini.

Pertama, Untuk memulai perhitungan, kita memulainya dengan mengkonversi huruf hijaiyah ke dalam bentuk angka seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Kedua, huruf hijaiyah dalam tabel tersebut dihitung berdasarkan semua jenis huruf yang terdapat dalam tulisan kalimat dalam Al-Qur’an, karenanya lam alif, hamzah, alif lam, dan ta marbuthah dimasukkan dalam bagian dari huruf hijaiyah.

Ketiga, konversi nomor surat dan jumlah ayat

Keempat, isyarat titimangsa kelahiran Nabi Muhammad saw terdapat dalam surat Al-Fatihah dengan proses perhitungan seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Masing-masing huruf dalam nama surat diuraikan kemudian dikonversikan ke dalam nomor huruf, nomor surat, dan jumlah ayat. Huruf alif-lam merupakan nomor huruf ke-31. Kemudian dikonversikan ke nomor surat dan jumlah ayat. Surat ke-31 adalah surat Luqman yang berjumlah 34 ayat, dan seterusnya. Setelah selesai semuanya seperti nampak dalam gambar, kemudian dijumlahkan, didapat hasil 571 dan 93

Angka 571 dijadikan tahun, yakni tahun 571. Dilihat dari jenis angkanya, 571 merupakan bilangan pirima, yakni bilangan yang tak bisa dibagi habis oleh angka lain, kecuali hanya bisa dibagi oleh 1 dan bilangan itu sendiri.

Jika kita menghitung jumlah bilangan prima dari angka 1 – 1000, angka 571 merupakan bilangan prima ke-105. Kemudian jika angka 105 ini kita konversikan ke nomor surat dalam Mushhaf Utsmani, Al-Qur’an yang biasa kita baca pada saat ini, surat ke-105 adalah surat Al-Fiil ( gajah)

Angka 93, dipisahkan, kemudian dijumlahkan, 9 + 3 = 12. Angka 12 dijadikan tanggal kelahiran. Kemudian angka 12 dipisahkan dan dijumlahkan 1 + 2 = 3. Angka 3 dijadikan nama bulan ke-3 dari tahun hijriyah, yakni Rabbiul Awwal.

Kesimpulannya, dari perhitungan sederhana tersebut diperoleh titimangsa 12 – 3 – 571 atau 12 Rabbiul Awwal 571 atau yang terkenal dengan sebutan tahun gajah (Al-Fiil).

Perlu kita yakini, tak ada yang kebetulan dalam Al-Qur’an. Tulisan dan susunan kalimat dalam Al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang sudah pasti terjaga kemurniannya. Wallahu A’lam ( dirangkum dan diolah dari berbagai sumber).

 

 

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image