Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Seputar Sumsel

Tutup Sidang P20, Ketua DPR RI Jelaskan Semua Delegasi Berkomitmen Atasi Krisis Dunia

Info Terkini | 2022-10-07 21:01:12

Penyelenggaraan P20 yang dilaksanakan mulai tanggal 5 hingga 7 Oktober 2022, telah berakhir.

Ketua DPR RI, Puan Maharani yang menyampaikan penutupan sidang internasional tersebut mengungkapkan bahwa seluruh prosesi berhasil dilaksanakan dengan sangat lancar.

Kemudian, dirinya menjelaskan bahwa seluruh anggota negara G20 turut hadir secara langsung beserta sebanyak 59 kepala delegasi.

“Alhamdulillah pelaksanaan P20 Presidensi Indonesia dengan mengusung ‘StrongerParliamentforSustainable Recovery’ telah berakhir pada saat ini, dihadiri oleh 19 ketua parlemen, juga hampir 59 Head ofDelegation yang hadir pada kesempatan ini,” ucapnya pada Jumat (7/10).

Mantan Menko PMK itu menambahkan pula bahwa kesuksesan penyelenggaraan P20 akan diteruskan dan menjadi pengantar bagi pelaksanaan G20 pada November mendatang.

Lebih lanjut, Puan juga menyampaikan mengenai 4 topik utama dalam pembahasan sidang selama dua hari di Senayan tersebut.

Keempat hal itu memang masih terus menjadi perhatian yang utama karena bisa dikatakan negara-negara dunia sedang sangat berfokus mengatasinya.

“Alhamdulillah kita sudah bisa menyelenggarakan P20 dalam rangka menuju Presidensi G20 yang akan nantinya dilaksanakan oleh pemerintah pada bulan November yang akan datang. Ada 4 topik yang didiskusikan dalam pertemuan P20 selama dua hari ini; yang pertama adalah ekonomi hijau, kemudian yang kedua ketahanan pangan dan energi, yang ketiga bagaimana parlemen efektif dan demokrasi, serta inklusi sosial serta kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan,” jelas Puan.

Selanjutnya, dari hasil diskusi selama persidangan, Ketua DPR RI tersebut menjelaskan bahwa seluruh tamu delegasi telah memiliki komitmen dan kesepakatan yang kuat.

Komitmen tersebut adalah mengenai bagaimana upaya untuk bisa menciptakan perdamaian dunia, termasuk juga menjadi harapan baru untuk seluruh negara agar tidak ada perbedaan dan kesenjangan yang terjadi.

“Dari hasil diksusi, semua negara G20 dan tamu-tamu yang ikut datang pada kesempatan ini berkomitmen bagaimana kita bisa bekerja bersama menciptakan perdamaian dunia, kemudian memberikan harapan baru atau new hope bagi dunia internasional bahwa kita mau hadir berkomitmen untuk bagaimana menciptakan dunia menjadi lebih damai dan bagaimana dunia penuh dengan kesejahteraan sosial tanpa saling membedakan antara yang kaya dengan yang miskin. Serta bagaimana semua negara merasakan manfaat dari kebersamaan dunia,” tutur Puan.

Dengan tegas, dirinya juga menyatakan bahwa seluruh negara harus bisa saling membantu dan bergotong royong secara bersama-sama dalam pemulihan pascapandemi Covid-19.

Pasalnya menurutnya, tidak akan mungkin ada suatu negara yang mampu bertahan sendiri tanpa bantuan negara lain di tengah kondisi serba sulit ini.

“Kita semua mempunyai satu harapan pascapandemi COVID-19 ini tidak ada satu negara pun yang kemudian ditinggal. Artinya semua negara akan membantu karena tidak akan mungkin satu negara bisa survive melakukan pemulihan pascapandemi di urusan ekonomi, perdagangan dan sosial jika hanya sendirian,” katanya.

Seluruh kesepakatan dalam sidang juga sudah dicatat beserta semua komitmen yang dibuat oleh negara delegasi untuk selanjutnya bisa dilaksanakan secara konkret mewujudkan perubahan dunia menjadi lebih baik.

“Jadi dalam kesempatan ini, Alhamdulillah P20 yang menjadi tuan rumahnya adalah Indonesia, Parlemen DPR RI, sudah berhasil membuat satu komitmen. Semua pendapat dan masukan sudah kami cantumkan dalam keputusan yang sudah disepakati oleh semua negara,” pungkas Puan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image