Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Darkim

Puisi: Hikayat Sepiring Nasi

Sastra | Friday, 30 Sep 2022, 07:50 WIB
Sumber foto: pixabay.com

Sepiring nasi

Pagi ini

Menangis meratapi nasip

Terbuang percuma

Tuan pemilik tak mencicipi

Tak mau menikmati

Sepiring nasi

Di buang percuma

Tak hendak bersedekah

Tak ada niat menolong yang papa

Tuan pemilik memilih sia-sia

Menangislah ia

Bersedihlah ia

Sepiring nasi merasa terlahir percuma

Sejak dari benih

Tumbuh dewasa buliran padi

Hingga sempurna sebagai nasi putih

Sepiring nasi hanya ingin mengabdi

Tapi tuan pemilik mengingkari

Segenap nikmat yang telah Tuhan beri

Sepiring nasi

Menjadi basi

Mati

Bersama matinya empati

#####

Baganbatu, September 2022

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image