Puisi: Hikayat Sepiring Nasi
Sastra | 2022-09-30 07:50:02Sepiring nasi
Pagi ini
Menangis meratapi nasip
Terbuang percuma
Tuan pemilik tak mencicipi
Tak mau menikmati
Sepiring nasi
Di buang percuma
Tak hendak bersedekah
Tak ada niat menolong yang papa
Tuan pemilik memilih sia-sia
Menangislah ia
Bersedihlah ia
Sepiring nasi merasa terlahir percuma
Sejak dari benih
Tumbuh dewasa buliran padi
Hingga sempurna sebagai nasi putih
Sepiring nasi hanya ingin mengabdi
Tapi tuan pemilik mengingkari
Segenap nikmat yang telah Tuhan beri
Sepiring nasi
Menjadi basi
Mati
Bersama matinya empati
#####
Baganbatu, September 2022
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.