Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adhyatnika Geusan Ulun

Jitunya Shin Tae-yong!

Olahraga | Wednesday, 28 Sep 2022, 08:45 WIB
Ilustrasi Stadion Pakasari Bogor. wikipedia

Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Curacao 2-1 (agregat 5-4) di Satdion Pakansari Bogor, Selasa (27/9). Kemenangan yang membanggakan seluruh masyarakat Indonesia. Khususnya, penggemar sepak bola di tanah air.

Pakansari menjadi saksi gemuruhnya para penonton, yang berbondong-bondong ke stadion, menyaksikan pertandingan yang sangat berkualitas tersebut.

Tentu, seperti yang sudah diduga, animo penonton Bogor untuk menyaksikanl aga Timnas, lebih 'kuat' dibandingkan dengan pertandingan sebelumnya yang digelar di Bandung.

Seperti diketahui, fluktuatif perkembangan sepak bola, ditambah dengan belum 'rapih' nya manajemen PSSI, masih dirasakan oleh publik tanah air. Dan, berhasilnya Timnas mengalahkan Curacao tadi malam, cukup mengobati kerinduan fans sepak bola Indonesia akan prestasi Timnas.

Adalah Shin Tae-yong (STY), pelatih yang diharapkan kontribusinya bagi prestasi Timnas, telah membuktikan racikan jitunya dalam menangani pertandingan yang sarat gengsi tersebut. Penempatan sejumlah pemain muda bertalenta, diakui sangat membawa dampak apiknya permainan Timnas.

Terlepas dari gagalnya STY di kelompok umur 19 tahun, yang walaupun tidak terkalahkan di fase grup namun tidak berhasil meloloskan Indonesia ke level Asia, namun, peran pelatih ini dalam mendesain Timnas sangat terlihat.

Para pemain muda, bahkan di bawah 20 tahun, merasakan ketatnya permainan level senior. Hal tersebut sangat berarti bagi perkembangan Timnas selanjutnya.

Dengan diberikannya kesempatan sejak dini, para pemain muda akan mudah beradaptasi dengan tensi kompetensi di tingkat yang lebih tinggi nantinya.

Berbanding terbalik dengan pola rekruitmen pemain senior dulu. Sehingga tongkat estafet junior ke senior sering tersendat. Tak heran, jika para pemain junior sering berprestasi di kelompok umur, namun tidak berkembang di Timas senior.

Kembali ke STY. Sudah seharusnya PSSI sebagai penanggung jawab prestasi sepak bola Indonesia, mengambil pembelajaran dari cara STY menangani Timnas. Sehingga, jika STY tidak lagi memegang Timnas, ilmu kepelatihannya dapat diduplikasi oleh para pelatih tanah air.

Tentu saja tidak dapat dilepaskan dari kedisiplinan yang diterapkan STY kepada para pemainnya. Juga, cara bersosialisasi dengan anak didiknya haruslah ditiru oleh para pelatih di Indonesia.

Akhirnya, kemenangan memang sering disebut bukanlah parameter keberhasilan sebuah tim sepak bola dan permainanlah yang menjadi ukuran. Namun, tetap saja publik tanah air sangat merindukan prestasi Timnas, dan kemenangan menjadi tuntutan mereka.

Semoga ke depan, Timnas selalu membawa berita yang membanggakan. Terima kasih Bogor atas dukungan totalnya. Terima kasih PSSI atas gelaran sepak bola berkualitas.Terima kasih Shin Tae-yong atas jitunya strategi hingga membanggakan publik sepak bola tanah air. Barova Timnas!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image