Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image HeryWibowo

Menantang Diri untuk Berwirausaha, Berani?

Gaya Hidup | Tuesday, 27 Sep 2022, 07:56 WIB

Pilihan menjadi wirausaha, seringkali dianggap sebagai pilihan yang sulit. Tidak cukup banyak individu ataupun generasi muda yang berminat memilih ‘profesi’ ini, walaupun dari tahun ke tahun grafik cukup meningkat.

Satu hal bahwa beraktivitas wirausaha, diyakini banyak memberikan manfaat luar biasa bagi karakter dan kepribadian pelakunya. Bahkan hanya dengan mencoba melakukan aktivitas wirausaha paruh waktu secara serius, sudah dapat memberikan vitamin baik bagi mentalitas individu, khususnya generasi muda. Melalui beraktivitas berwirausaha, maka setidaknya inidividu akan:

a. Memaksa dirinya berpikir kreatif lebih sering dari sebelumnya

b. Memaksa dirinya untuk berpikir rasional dan kritis, serta realistis untuk menghadapi situasi sehari-harinya

c. Mendorong dirinya untuk bergerak lebih aktif mencari peluang-peluang terbaik

d. Membangun pemahaman yang utuh tentang faktor-faktor yang berpotensi dapat mendorong kesuksesan usahanya

e. Mengkilas balik pertemanannya, bahkan dari sejak SD, untuk membangun jejaring baru bagi pengembangan bisnisnya

f. Tidak lelah mencoba beragam strategi untuk menemukan yang terbaik bagi usaha yang dikembangkannya dan lain sebagainya.

g. Membangun rasa Tawakal kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, bahwa tugas manusia adalah bekerja keras, sedangkan yang menentukan hasilnya adalah Allah Subhanahu wa ta'ala.

Maka, wajarlah bila akan terdapat sejumlah perubahan pada individu, ketika mereka memaksa diri mereka melakukan aktivitas wirausaha secara seruis. Secara teoritis, berikut sejumlah karakter yang dapat terbangun melalui serius melakukan aktivitas wirausaha, menurut Schumpeter, yang dilansir dari buku Kewirausahaan Suatu Pengatar karya Hery Wibowo (2011):

1. Dinamis

2. Kesediaan untuk menabrak batas-batas yang normal/keseimbangan (breaks out of equilibrium)

3. Kecenderungan untuk melakukan hal-hal yang baru/berbeda dengan yang sebelumnya (does what is new)

4. Individunya cenderung aktif dan memiliki banyak energi

5. Memiliki kecenderungan memimpin

6. Suka menggabungkan berbagai hal menjadi kombinasi baru (put together new combination)

Maknanya, akan ada kualitas ataupun mentalitas baru yang tertanam dalam pribadi pelaku wirausaha. Sebaliknya, ketika seseorang terus menerus mempertahankan diri dalam zona nyaman, tidak berani keluar dari ‘kotak’ kesehariannya, maka dikawatirkan akan dihinggapi oleh sikap mental berikut:

The Non-Entrepreneurial Person

1. Statis (static)

2. Justru cenderung untuk mencari keseimbangan (seek equilibrium)

3. Cenderung untuk melakukan hal-hal yang sudah biasa dilakukan atau mengulang pola-pola lama

4. Individunya cenderung kurang inisyatif dan memiliki tingkat energi yang rendah

5. Memiliki kecenderungan mengikuti orang lain

6. Suka menerima saja dan mengikuti saja hal-hal yang suka berlaku (accepts existing ways of doing things)

Maka, mari generasi muda, mencoba serius berwirausaha. Membangun mental juara, sambil membiasakan diri untuk berpikir kritis dan kreatif setiap hari.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image