Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mauludi Rizky

Cara Efektif Belajar Kosa Kata Bahasa Arab Berdasarkan Tingkatannya

Eduaksi | 2021-12-02 10:43:51
sumber foto : pixabay

Bahasa Arab adalah salah satu bahasa tertua dan terkenal di dunia, disebabkan banyaknya mufrodat (kosa kata), lafadz beserta maknanya dan menjadi salah satu bahasa yang mampu memahami makna-makna yang jelas. Bahasa Arab juga disebut dengan bahasa lughotud dhot yaitu bahasa yang mengalir, yang cangkupannya sangat luas dan penjelasannya secara luas.

Karena banyaknya kosa kata dalam bahasa Arab, sangat lah penting bagi pembelajar bahasa Arab untuk menguasai kosa kata bahasa Arab. Dalam pembelajaran berbahasa Arab, penguasaan kosa kata ini teraplikasikan pada keterampilan menyimak (istima’), berbicara (an-nutqu), membaca (qiro’ah), menulis (kitabah). Jadi, penguasaan kosa kata sangat berpengaruh pada keterampilan berbahasa pembelajar bahasa Arab. Pentingnya pembelajaran kosa kata terhadap peningkatan dan pengembangan kemampuan berbahasa meyebabkan pembelajaran kosa kata dinilai harus dilakukan dengan serius dan terarah. Hal ini disebabkan kenyataan di lapangan masih banyak para pembelajar bahasa Arab mengalami kesulitan dalam melakukan pembelajaran bahasa Arab. Kesulitan ini terutama terlihat pada saat pembelajaran empat keterampilan berbahasa yang disebabkan kemampuan penguasaan kosa kata bahasa Arab yang rendah.

Seiring dengan pentingnya penguasaan perbendaharaan kosa kata bahasa Arab dan berbagai kesulitannya, maka pembelajaran bahasa Arab yang efektif sangat dibutuhkan, yakni dengan menghadirkan metode dan strategi pembelajaran bahasa Arab yang aktif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dilakukan oleh pengajar bahasa Arab sebagai upaya dalam meningkatkan penguasaan perbendaharaan kosa kata pembelajar bahasa Arab.

Oleh karena itu, di bawah ini penulis akan memaparkan metode dan strategi-strategi pembelajaran mufrodat (kosa kata) bahasa Arab yang efektif berdasarkan tingkatannya. Tingkatan tersebut terbagi menjadi tiga yakni, tingkat pemula / dasar (mubtadi’), tingkat menengah (mutawassit), dan tingkat lanjutan (mutaqaddim).

Beberapa strategi pembelajaran mufrodat tingkat dasar (mubtadi’) dapat dilakukan dengan : 1. Menggunakan nyanyian / lagu, dengan cara ini diharapkan dapat menghilangkan kejenuhan dan memberikan kesenangan bagi pembelajar bahasa Arab agar dapat meningkatkan penguasaan mufrodat atau menambah perbendaharaannya, 2. Menunjukkan benda yang dimaksud, seperti mendatangkan sampel atau benda aslinya, 3. Membaca kata yang dimaksud dengan berulang-ulang, karena dengan membacanya berulang-ulang dapat memperkuat hafalan dan pemahaman, 4. Mendengarkan dan menirukan bacaan dan mengulangi bacaaan serta menulisnya sampai pembelajar benar-benar paham dan menguasainya.

Adapun pembelajaran mufrodat tingkat menengah (mutawassit) dapat ditempuh antaralaind dengan : 1. Menggunakan peragaan tubuh, jadi pengajar dapat menunjukkan makna kata dengan memperagakannya, 2.Menulis kosa kata, dengan menulisnya dapat membantu pembelajar dalam menguasai kosa kata, 3. Dengan bermain peran, 4. Memberikan padanan-padanan kata (sinonim), seperti kata ‘ahdun dan wa’dun yang artinya janji, 5. Memberi lawan kata (antonim), misalnya kata khoirun (baik) dengan kata syarrun (buruk), 6. Memberi asosiasi makna, yaitu kata-kata yang dianggap mirip, misalnya kata ismun (nama) dan kata itsmun (dosa), 7. Menyebutkan akar kata dan devariasinya (kata yang mengalami perubahan).

Sedangkan Pada tingkat lanjut (mutaqoddim) strategi pembelajaran bahasa Arab dapat ditempuh anataralain dengan : 1. Menjelaskan makna kata dengan menjelaskan maksudnya, 2. Mencari makna kata dalam kamus, 3.Mengacak meufrodat agar menjadi susunan kata yang benar, 4.Meletakkan kata dalam kalimat, 5. Memberikan harakat pada kata.

Semoga dengan pemaparan di atas dapat meningkatkan kemampuan pembaca dalam penguasaan atau perbendaharaan mufrodat (kosa kata), sehingga lebih mudah memahami bahasa Arab.

Wallahu a’lam bisshawab...........

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image