Fungsi Bahasa Arab Dalam Pendidikan Islam di Indonesia
Agama | 2021-12-01 19:46:30Banyak umat islam di Indonesia tidak memperhatikan pentingnya memahami bahasa Arab. Sebagian dari mereka menganggap karena bahasa Arab bukanlah bahasa yang akan digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau bukanlah bahasa yang akan digunakan dalam dunia kerja sebagaimana Bahasa inggris. Sehingga tidak terlalu penting untuk mempelajarinya. Padahal bahasa ini sangat penting untuk dikuasai terutama bagi umat islam.
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa internasional yang banyak digunakan sebagai alat komunikasi di berbagai negara. Selain menjadi alat komunikasi, bahasa ini juga mempunyai peran penting dalam pendidikan islam. Mengapa bahasa Arab bisa mempunyai peran penting dalam pendidikan islam?
Karena pendidikan yang berlandaskan asas islam tentu bersumber dari Al-quran dan As-Sunnah, yang mana Al-quran diturunkan dalam bahasa Arab. Begitu pula dengan As-sunnah.
Oleh karena itu, penting sekali bagi kita umat islam untuk mempelajari bahasa Arab agar mampu mewujudkan pendidikan yang islami yang berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah dengan baik dan benar.
Berikut penulis akan memaparkan beberapa perkataan ulama terkait pentingnya belajar bahasa Arab:
1). Umar bin Khathab â radhiaallahu âanhu â berkata :âPelajarilah bahasa Arab, sungguh ia adalah bagian dari agama kalian!â
2). Imam Ahmad bin Hambal â rahimahullahu â berkata : âSalah satu tanda keimanan orang âajam (non Arab) adalah kecintaannya terhadap bahasa Arabâ. (Iqtidhaaâ Shiraathi Al-Mustaqiim, karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah)
Lalu apa sajakah fungsi-fungsi bahasa Arab dalam pendidikan islam di Indonesia?
Pada dasarnya fungsi-fungsi yang akan penulis paparkan ini bukan hanya untuk umat islam di Indonesia saja, tetapi juga bisa berlaku untuk umat islam di dunia.
Berikut fungsi-fungsi bahasa Arab dalam pendidikan islam yaitu:
Pertama, berkaitan dengan pembinaan akhlak
Salah satu ulama besar yaitu ibnu taimiyah â rahimahullahu â pernah berkata dalam kitab Iqtidha Shiratil Mustaqim: âKetahuilah, perhatian terhadap bahasa Arab akan berpengaruh sekali terhadap daya intelektualitas, moral, agama (seseorang) dengan pengaruh yang sangat kuat lagi nyata. Demikian juga akan mempunyai efek positif untuk berusaha meneladani generasi awal umat ini dari kalangan sahabat, tabiâin dan meniru mereka, akan meningkatkan daya kecerdasan, agama dan etikaâ.
Karena dengan mempelajari bahasa Arab akan memudahkan kita membaca kitab-kitab ulama terdahulu dan berusaha untuk meneladaninya, sebagaimana perkataan Ibnu taimiyah â rahimahullahu â.
Kedua, berkaitan dengan meningkatnya ketajaman daya pikir
Sebagaimana perkataan Umar ibn khattab yaitu â Pelajarilah bahasa Arab. Sesungguhnya ia dapat menguatkan akal dan menambah kehormatan.â
Telah kita ketahui bersama bahasa Arab adalah bahasa Al-quran dan bahasa Al-quran memiliki susunan yang indah dan perpaduan kalimat yang serasi. Dengan mengkaji bahasa Arab terutama pada ayat-ayat Al quran akan mampu meningkatkan daya pikir seseorang dan menguatkan akalnya.
Contoh maksud perkataan Umar ibn khattab yaitu berikut ini:
Renungkanlah firman Allah:
ÙÙÙ ÙÙ ÙÙØ´ÙرÙÙ٠بÙاÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ£ÙÙÙÙÙ Ùا Ø®ÙرÙÙ Ù ÙÙ٠اÙسÙÙÙ Ùآء٠ÙÙتÙØ®ÙØ·ÙÙÙÙ٠اÙØ·ÙÙÙÙر٠أÙÙ٠تÙÙÙÙÙ٠بÙÙ٠اÙرÙÙÙØÙ ÙÙÙ Ù ÙÙÙاÙ٠سÙØÙÙÙ
Barangsiapa yang menyekutukan sesuatu dengan Allah, maka ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. [Al Hajj : 31].
Lantaran dahsyatnya bahaya syirik kepada Allah, maka permisalan orang yang melakukannya bagaikan sesuatu yang jatuh dari langit yang langsung disambar burung sehingga terpotong-potong tubuhnya. Demikian perihal orang musyrik, ketika ia meninggalkan keimanan, maka syetan-syetan ramai-ramai menyambarnyanya sehingga terkoyak dari segala sisi, agama dan dunianya, mereka hancurkan. (Tafsir As Saâdi).
Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita sebagai umat islam untuk mempelajari bahasa Arab untuk memudahkan kita mendalami agama islam.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.