Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Djoko Soegiyanto, S.Pi, S.Pd, M.Pd.I

Peningkatan Karakter Siswa dengan Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Guru Menulis | Thursday, 15 Sep 2022, 10:22 WIB

Banyak kasus kita jumpai siswa yang membully teman, terlibat dalam perkelahian antar pelajar, pelajar yang terlibat tindak kriminalitas, tawuran hingga melakukan tindak kekerasan baik terhadap teman maupun terhadap guru. Tentunya kita sebagai seorang guru (baca:pendidik) sangat miris dan bersedih mendengarnya, karena seyogyanya pendidikan yang dilakukan sekolah sudah sesuai dan maksimal karena mengacu kepada visi dan misi dari masing-masing sekolah. Hal tersebut tentunya telah direncanakan dengan baik dan membuat rencana yang terukur sehingga upaya-upaya apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai visi dan misi sekolah tersebut.

Karakter dewasa ini bisa dikatakan sebagai barang langka dan sangat berharga bagi sesorang baik dia seorang pelajar, manusia terlebih lagi dia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup seorang diri dan memerlukan bantuan orang lain dalam setiap aktivitasnya.

Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi antara lain bisa faktor dari dalam diri siswa itu sendiri, lingkungan sekolah dan keluarga serta lingkungan sekitar dimana siswa tersebut tinggal dan berinteraksi. Di sekolah biasanya sudah dibiasakan dan dibudayakan untuk memiliki adab dan perilaku yang terpuji. Misalnya melakukan pembiasan 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan dan Santun), membungkuk ketika lewat di depan orang yang lebih tua, saling menghormati dan menghargai antar teman, berkata yang baik atau diam, berbicara ketika dipersilahkan saat pembelajaran di kelas dan pembiasaan positip lainnya.

Namun semua pembiasaan adab dan karakter yang dilakukan oleh pihak sekolah tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan, support dan kolaborasi dengan pihak orangtua dan keluarga siswa selama mereka melaksanakan semua aktivitas di rumah. Apabila hal itu terjadinya maka akan terjadi fenomena sistem tulis hapus yang pada akhirnya akan sulit mencapai tujuan visi dan misi sekolah yang sudah direncanakan.

Pendidikan sebenarnya adalah tanggung jawab bersama yaitu antara pihak sekolah dalam hal ini para manajemen sekolah, guru dan stakeholder sekolah harus melakukan kerjasama dan kolaborasi yang positip. Demikian juga dengan pihak orangtua dengan membentuk Forum Komunikasi Orangtua dan Guru atau yang biasa disingkat FSOG sehingga akan semakin membantu dan memberikan kemudahan pihak sekolah berkolaborasi dengan pihak orangtua siswa.

Kerjasama dua pihak ini tidak akan cukup tanpa dukungan pemerintah dalam hal ini Pemerintah Daerah setempat melalui Dinas Pendidikan daerah setempat untuk melakukan pengawasan dan bimbingan terhadap semua sekolah baik lingkup sekolah negeri maupun swasta agar perkembangan sekolah dapat dipantau dengan baik.

Sinergi antara pihak sekolah, oarngtua siswa, pemerintah pusat dan daerah serta lingkungan sekitar juga sangat berperan dalam menentukan berhasilnya sebuah sekolah untuk mencapai dan menerapkan tujuan visi dan misi sekolah secara berkesinambungan. Karena faktor lingkungan sekitar juga berpengaruh dalam menentukan tercapainya visi dan misi sekolah yang telah direncanakan.

Kemudian penting bagi setiap orang guru memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap permasalahan yang terjadi di sekitar kita. Kita sebagai guru harus mampu menjadi uswatun hasanah atau teladan terbaik bagi semua siswa kita. Tentunya kita sebagai guru menjadi garda terdepan dalam menentukan kualitas adab dan karakter siswa yang akan kita luluskan. Karena dari sinilah akan tumbuh rasa kepedulian secara berkelanjutan dimana apabila ada permasalahan yang dialami oleh siswa merupakan tanggung jawab kita bersama. Jadilah bagian penting dalam setiap perubahan baik di sekolah kita masing-masing dengan terlibat aktif , menumbuhkan kepekaan dan kepedulian kita terhadap semua siswa kita karena dengan hal tersebut akan menjadi modal dasar kita sebagai seorang guru (baca:pendidik) untuk mewariskan nilai-nilai kebaikan yang akan menajdi bekal hidup mereka di masa yang akan datang.

Pendidikan dan mewariskan nilai-nilai positip yang kita berikan belum bisa mereka rasakan sekarang, namun kita sebagai guru dan fasilitator pendidikan dapat menyampaikan kepada semua siswa kita bahwa mereka akan menjadi ujung tombak pendidikan untuk meneruskan pembangunan di negara ini di masa yang akan datang. Karena kita tidak mengetahui siswa yang kita didik dan arahkan nantinya akan menjadi apa, mungkin ada yang menjadi pengusaha, dokter, tenaga medis, guru, dosen dan lain sebagainya. Sehingga dengan mewariskan nilai-nilai positip dan karakter baik kepada mereka maka dimasa tua kita, kita akan dikejutkan oleh seseorang yang tiba-tiba datang mencium tangan kita saat di perjalanan dan pertemuan tidak terduga dan mereka pun berujar, "ustadz saya Royyan" jawab pemuda itu penuh hormat dan keharuan. "Saya siswa ustadz ketika masih di sekolah dasar" jawabnya penuh kebanggaan. Betapa bangganya kita sebagai seorang guru (baca:pendidik) bahwa ternyata sekarang siswa kita ada yang menjadi seorang dokter ahli bedah.

Dengan penerapan dan pengaplikasian Kurikulum Merdeka dan penguatan Profil Pelajar Pancasila diharapkan siswa kita akan memiliki akhlak yang mulia serta memiliki karakter dan adab yang baik untuk bekal hidup mereka menghadapi tantangan zaman di masa yang akan datang. Kita sevagai seorang guru (baca: pendidik) tentunya harus memastikan agar tujuan tersebut dapat dicapai dengan membuat perencanaan yang matang serta melakukan evaluasi serta improvement ke depannya

Kebaikan yang kita lakukan tidak akan kita rasakan di masa sekarang karena sifatnya kita sebagai guru adalah menanam dan memberikan pupuk terbaik untuk persiapan kehidupan mereka sehingga mereka memiliki keterampilan hidup dalam mengatasi dan mencari solusi terbaik terhadap setiap masalah yang mereka hadapi.

Karena ternyata mereka masih mengingat kita sebagai seorang guru (baca:pendidk) mereka di tingkat sekolah dasar (SD). Kita hanya bisa terkejut, dan berusaha mengingat anak tersebut karena sudah lanjutnya usia kita sehingga cukup sulit dalam mengingat seseorang. Berbahagialah sekarang apabila anda seorang guru (baca:pendidik) karena kita semua adalah pewaris para nabi dan ada potensi pahala jariyah akan mengucur deras di akhirat apabila kita mengajar dan mendidik semua siswa kita dengan penuh keikhlasan dan ridho.

Wallahu'alam bisshowab. Semoga bermanfaat

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image