FKM UI Lakukan Kegiatan Penanganan Risiko Psikososial COVID-19 di Banten
Eduaksi | 2022-09-14 11:15:51Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) melalui Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) melakukan kegiatan penanganan risiko psikososial COVID-19 pada beberapa sekolah di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kegiatan ini merupakan program Generasi Reinforcement of Education After Disasters (READ).
Kegiatan yang melibatkan siswa dan guru di 21 sekolah tersebut dilaksanakan selama dua hari yakni Jumat (9/9) dan Sabtu (10/9). Pelaksanaannya sendiri bertempat di SMKN 3 Labuan. Untuk mensukseskan program Generasi Reinforcement of Education After Disaster (READ) dibantu oleh dosen, staf, dan mahasiswa yang berpengalaman dalam hal keselamatan, kesehatan, kebencanaan, dan kesiapsiagaan.
Abdul Kadir, SKM., M.Sc. yang merupakan ketua tim pelaksanan kegiatan ini dibantu oleh anggota yang terdiri dari drg. Baiduri Widanarko, M.KKK., Ph.D., Prof. Dra. Fatma Lestari, M.Si., Ph.D., dan Dr. Dadan Erwandi, S.Psi., MP.Si. selaku dosen dari Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), FKM UI. Tidak hanya dari fakultas, tim ini dibantu juga oleh staf dari Pusat Administrasi Universitas Indonesia pada unit Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan yakni Nida Hanifah Nasir, dan Untung Jaya.
Hari Pertama
Program yang diharapkan dapat meningkatkan resiliensi peserta didik (siswa) dan guru serta memberikan dukungan psikososial dilaksanakan pada dua hari berbeda. Hari pertama (Jumat, 9 September 2022) program Generasi READ melibatkan 100 siswa dari 21 sekolah. Acara ini dibuka oleh perwakilan dari Kormin Disdikpora Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Hj. Tatu Yati, S.S.,M.
Dalam sambutannya Hj. Tatu menyampaikan bahwa program Generasi READ sangat bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan kompetensi untuk menghadapi seperti sekarang.
“Dengan berbagai edukasi yang diberikan kepada peserta didik dan guru, terutama dalam hal merespon dampak Covid-19, tentunya hal ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan kompetensi untuk menghadapi situasi yang terjadi. Dan harapannya, dari peserta didik dan guru yang hadir bisa menularkan ilmunya kepada teman dan keluarga terdekatnya." ungkap Hj. Tatu Yati.
Pada hari pertama kegiatan diisi dengan pemaparan materi terkait penguatan resiliensi dalam merespon pandemi COVID-19 di lingkungan sekolah dalam masa pandemi COVID-19. Untuk lebih melekatkan materi yang disampaikan dan mendapatkan timbal balik wawasan dari peserta, panitia mengadakan focus group discussion. Tidak lupa, di hari pertama juga panitia mengadakan ice breaking dengan permainan ungkap perasaan lewat tulisan.
Hari Kedua
Dikemas untuk memberikan edukasi kepada guru dari berbagai sekolah di Labuan, panitia menghadirkan materi terkait strategi penguatan resiliensi dalam merespon pandemi COVID-19 di lingkun dan sekolah oleh pemateri yang berpengalaman. Tidak lupa materi yang dipaparkan pun bertemakan peran guru dan pendampingan dukungan psikososial bagi peserta didik.
Sama seperti hari pertama, focus group discussion menjadi pilihan panitia untuk mendukung pemahaman peserta. Kegiatan ini didampingi oleh mahasiswa dan ada juga penilaian tingkat gangguan psikologis guru.
Salah satu peserta pun menyampaikan bahwa ia memberikan apresiasi kepada tim dari Universitas Indonesia yang sudah memberikan pencerahan untuk dapat memberikan penguatan resilisensi kepada guru dan siswa. Ia pun berharap seluruh pihak sekolah yang diwakilkan dalam kegiatan tersebut dapat sadar sehingga dapat membangun kolaborasi untuk mengembalkan semangat belajar siswa.
COVID-19 berdampak pada kesehatan mental anak-anak dan remaja. England's Mental Health of Children and Young People (MHCYP) pada Juli 2020 lalu menyampaikan kemungkinan kondisi kesehatan mental meningkat dari 10,8% pada 2017 menjadi 16% pada 2020 di semua usia. Setidaknya pada tahun 2020 sekitar 30,2% anak-anak yang orang tuanya mengalami gangguan psikologis berkemungkinan mengalami gangguan mental.
Provinsi Banten memiliki data kasus COVID-19 tertinggi ke-5 di Indonesia. Jumlah kasusnya sendiri terkonfirmasi sebanyak 328,755 (5.2%).
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.