Mahasiswa UGM kembangkan Inovasi Pertanian Terintegrasi Pengembangan Tabur-21
Teknologi | 2022-09-11 23:05:58Ketahanan pangan menjadi hal yang penting bagi masyarakat Indonesia dan menjadi salah satu aspek yang diperhatikan dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Dalam keterkaitannya, sektor pertanian menjadi salah satu sektor penting yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pangan. Sektor pertanian menyumbangkan 12,84% dengan luas baku di Indonesia sebesar 10,52 juta hektar pada tahun 2021 (BPS, 2021). Seperti yang diketahui, strategi utama dalam pencapaian target pada pertanian adalah meningkatkan produktivitas dan perluasan pemantauan area tanam melalui pengoptimalan infrastruktur dan sumber daya manusia.
Dalam pelaksanaan pertanian presisi pada masa sekarang ini, diperlukan implementasi berupa penerapan berbasis teknologi. Di sisi lain, teknologi yang sebelumnya telah diterapkan dinilai memiliki mobilitas yang masih kurang efisien sehingga diperlukan adanya hal baru lebih efektif. Permasalahan lain muncul ketika kebanyakan lahan pertanian belum dikelola dengan maksimal sehingga menyebabkan masalah dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dalam upaya untuk menghasilkan inovasi berupa perangkat cerdas yang efisien dan efektif, maka munculah ide dari beberapa pola pikir mahasiswa Universitas Gadjah Mada untuk pembuatan dan pengembangan TABUR-21 sebagai alternatif penyelesaian dimulai dari pra-tanam sampai dengan distribusi hasil panen ke konsumen seluruhnya berbasis teknologi berbasis video.
Adapun beberapa mahasiswa yang membuat konsep tersebut adalah Finandi Amartyadeva (Teknik Fisika 2020) sebagai ketua tim dan anggota tim yaitu Wahyu Tri Wicaksono (Teknik Fisika 2020), Budi Sugiarto (Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak 2021), Fiana Eka Aprilia (Kehutanan 2020), dan Intan Nur Fadhilah (Pertanian 2020). Dengan judul “Pengembangan TABUR-21 Sebagai Sistem Pertanian Presisi dan Berkelanjutan Berbasis IoT dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Sebagai Upaya Mewujudkan SDGs” yang telah diwujudkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK), mereka yang bergabung menjadi tim dibawah bimbingan Suherman S. Si., M. Sc., Ph.D.
TABUR-21 dirancang dengan landasan konsep pertanian presisi. , Finandi menerangkan bahwa inovasi teknologi ini diterapkan dengan bentuk video interaktif dimana didalamnya memuat konsep pertanian presisi berbasis IoT yang mengandung berbagai alat dan sistem. TABUR-21 hadir dengan wadah berupa kontainer workshop yang didalamnya terdapat semua alat yang telah dirancang spesifik untuk lahan yang dituju. TABUR-21 datang dengan kontainer workshop yang didalamnya terdapat alat-alat pintar sesuai kebutuhan lapangan yang dapat dipasang oleh para pengguna seperti drone, traktor, dan sistem irigasi.
Tim Pengembangan TABUR-21 (Finandi - Teknik Fisika dan Budi Sugiarto - SV UGM) berkoordinasi dengan Bpk Egi Gumilar - Manajemen Energi PT United Tractors Tbk
Tim PKM-VGK ini berharap dengan adanya video mengenai TABUR-21, mereka dapat mengenalkan teknologi terbaru yang dapat meningkatkan efisiensi, produksi tanaman padi, sebagai salah satu peluang usaha alat pertanian berkelanjutan yang mendukung Smart-eco Bio Production dan di masa mendatang tentunya dapat diterapkan di Indonesia. TABUR-21 juga dapat ditingkatkan kembali dengan gabungan pada sistem hutan sebagai agroforestri yang tentunya akan meningkatkan pangan dan menjaga keseimbangan ekosistem, karbon, hingga oksigen. Harapannya, TABUR-21 ini akan menjadi acuan pemerintah dan memberikan keberhasilan di sektor pertanian.
Tim yang beranggotakan 5 Mahasiswa UGM ini juga menarik perhatian perusahaan salah satunya CSR United Tractors. United Tractors (UT) merupakan perusahaan distributor alat berat terbesar di Indonesia, UT selalu berkomitmen untuk terus mendukung program keberlanjutan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.