Pinjaman Online ; Sebuah Gaya Hidup Untuk Memenuhi Kebutuhan dan Keinginan.
Lomba | 2021-11-30 22:50:39Pinjaman online adalah sebuah inovasi dan adaptasi sektor keuangan dengan dunia teknologi. Dapat dikatakan, pinjaman online muncul seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini didominasi oleh penggunaan teknologi.
Tawaran akan kemudahan dan kecepatan dari prosesnya menjadi nilai tambah dan daya tarik tersendiri bagi pengguna pinjaman online. Terlebih sejak pandemi Covid-19, kata âonlineâ sudah merupakan hal yang jama di semua aspek kehidupan. Pembatasan ruang gerak, memaksa seluruh elemen masyarakat beradaptasi dari yang tadinya harus âunjuk gigiâ untuk kemudian beralih ke teknologi.
Kelebihan-kelebihan yang ditawarkan dari hasil duet antara teknologi dan jasa keuangan ini memunculkan sebuah gaya hidup baru. Berbagai bentuk pinjaman online hadir, dari mulai murni konsep pinjaman, pendanaan usaha hingga pembiayaan dengan konsep paylater.
Dengan berbagai bentuknya, pinjaman online pun hadir menjadi solusi keuangan masyarakat. Penggunaannya pun bermacam-macam, dari belanja kebutuhan, membeli makanan, traveling, modal usaha, pelunasan hutang, pembiayaan pesta pernikahan hingga untuk down payment seperti rumah atau kendaraan.
Pengajuan pinjaman online sebenarnya dapat meringankan beban keuangan. Namun dibalik kemudahan aksesnya, pinjaman online juga dapat menjadi bumerang bagi pengguna pinjaman online. Hal ini bisa terjadi, ketika pengajuan pinjaman online dilakukan tanpa alasan yang bijaksana.
Sebagai contoh pengajuan pinjaman online untuk pengeluaran harian non produktif. Tanpa perhitungan yang matang, pengajuan pinjaman online untuk pengeluaran harian non produktif hanya akan membuat si pengguna mempunyai perilaku konsumtif. Sehingga tanpa sadar perilaku tersebut menjadi sebuah candu yang selalu membayang-bayangi fikirannya. Disinilah selanjutnya akan muncul bias antara kebutuhan dan keinginan.
Dikutip dari buku yang berjudul â99 Resep Hidup Rasulullahâ karya Abdillah F. Hasan bahwa Rasulullah saw. pernah berkata bahwa âKami adalah umat yang tidak makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. Dalam perkataan di atas kalimat berhenti sebelum kenyang digambarkan sebagai batasan dalam aktivitas makan dan jamuan. Namun kalimat diatas juga dapat dianalogikan sebagai batasan dalam aktivitas - aktivitas lainnya, termasuk dalam pengaturan keuangan.
Dalam ilmu ekonomi, manusia memang cenderung disifati dengan konsep homo economicus. Yang artinya manusia sebagai makhluk ekonomi bersikap rasional, segala perilaku dan kegiatannya selalu memperhitungkan keuntungan yang diperoleh. Secara teknis, konsep ini bisa digambarkan dalam fungsi utilitas dimana individu terus berusaha untuk memenuhi kepentingan atau kebahagiaan pribadinya.
Fungsi utilitas juga menggambarkan adanya tingkat kepuasan mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa pada jumlah tertentu. Sehingga fungsi utilitas ini sangat berkaitan erat dengan perilaku konsumsi. Dalam bahasa kekinian perilaku Konsumsi dapat pula diartikan sebagai gaya hidup.
Pertanyaannya adalah mengapa Rasulullah saw. memerintahkan umatnya untuk berhenti makan sebelum kenyang? Ternyata perkataan Rasulullah saw. di atas merupakan jawaban dari seorang tabib yang berpamitan kepada Rasulullah SAW. Sang tabib bertanya apa rahasia umat beliau yang selalu terlihat sehat dan tidak pernah sakit. Tabib tersebut sebenarnya dikirim dari Mesir untuk bertugas di Madinah. Namun karena selama bertugas, di Madinah, tidak ada satu pun orang sakit yang datang untuk berobat kepadanya, tabib ini memutuskan untuk pulang lagi ke Mesir.
Dalam kalimat berhenti sebelum kenyang terdapat gambaran kesederhanaan dan gaya konsumsi yang sesuai kebutuhan bukan sesuai keinginan. Termasuk dalam ihwal pengaturan penggunaan keuangan. Pemahaman akan kebutuhan dan keinginan akan memunculkan kebijksanaan dalam pengaturan keuangan. Sehingga jika terpaksa harus mengambil pinjaman online, yang akan menjadi landasan adalah kebutuhan bukan keinginan. Disinilah fungsi pinjaman online, hadir sebagai solusi tanpa membebani akan terwujud.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.