Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image HeryWibowo

Mesjid Raya Unpad Gagas Gerakan SaDiSa (Satu Dinten/hari Satu Juz)

Eduaksi | 2022-09-08 18:57:10

Mesjid Raya Universitas Padjadjaran pada hari Ahad 28 Agustus 2022 membuka penyelenggaraan Komunitas Tadarus Online Sadisa (atau Sadinten Sa-Juz). Acara dilaksanakan secara online/daring melalui media zoom. Komunitas ini, khususnya terbuka buat civitas akademika Unpad, namun tidak menutup kemungkinan untuk dapat diikuti oleh umat muslim lainnya.

Secara umum acara ini dimaksudkan untuk mendekatkan mahasiswa serta civitas akademika, dan juga tidak menutup kemungkinan umat muslimah lainnya kepada Al Qur’an. Selain itu, tujuan acara ini adalah juga untuk menghimpun civitas akademika Muslimah untuk berkomunitas bersama dalam upaya saling mengingatkan untuk membaca Al Qur’an setiap hari. Diharapkan program ini dapat terus berjalan secara konsisten di kemudian hari

Disadari bahwa saat ini terlalu banyak godaan yang berpotensi menjauhkan mahasiswa muslim dari Al Qur’an, sehingga diperlukan sebuah program yang dapat mendekatkan mereka dan terus mengingatkan mereka tentang pentingnya membaca Al Qur’an. Bagi seorang muslim, khususnya para pencari ilmu, Al Qur’an adalah juga merupakan sumber dari segala sumber ilmu.

Ketua Pengelola Mesjid Raya Unpad pada momentum pembukaan mengingatkan satu hadist dari Rasulullah Shallallahu wa ‘alaihi wa sallam, bahwa sebaik-baik manusia adalah yang membaca/mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya. Selanjutnya disampaikan juga kepada seluruh hadirin bahwa setiap manusia akan meninggal dunia. Maka sebaik-baik bekal tentunya adalah amal ibadah yang diridhoi oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, dimana salah satunya adalah amal ibadah dalam membaca Al Qur’an, serta upaya memahami maknanya.

Membaca Al Qur’an sejatinya adalah upaya untuk terus mendekatkan diri kepada Allah, dan hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. Maka, urgensi dari program ini antara lain adalah untuk terus mensosialisasikan pentingnya membiasakan diri membaca Al Qur’an, khususnya kepada mahasiswa dan mahasiswi muslim di lingkungan Universitas Padjadjaran.

Al Qur’an akan memberikan syafaat di akhirat nanti, kepada orang yang membaca dan mengamalkan isinya selama di dunia.

Inti dari program, menurut penanggung jawab program, yaitu Ibu Muhimmah Shidiq ini adalah upaya untuk membiasakan civitas muslim untuk membaca Al Qur’an. Adapun target utama dari program ini adalah satu Juz satu hari, namun demikian sebagai langkah awal, program dapat dimulai dengan Satu hari Satu lembar, ataupun Satu hari Satu halaman dan seterusnya, sehingga suatu saat nanti dapat mencapai target ideal yaitu Satu hari Satu Juz.

Pada pembukaan program ini, telah terkumpul 11 peserta yang telah mendaftarkan diri dan bersedia mengikuti agenda Sadisa ini. Nantinya setiap bulan akan diadakan evaluasi rutin untuk mengupas perkembangan setiap peserta.

Diantara program yang dijalankan adalah pemberian apresiasi bulanan, terkait dengan capaian tilawah yang telah dilakukan. Sehingga siapapun tidak perlu ragu dan takut akan kemampuannya membaca Al Qur’an, karena setiap capaian akan diapresiasi. Hal ini juga dimaksudkan untuk memecut rasa percaya diri dan semangat untuk terus meningkatkan jumlah bacaan, yaitu dengan melihat perkembangan capaian dari bulan-bulan sebelumnya.

Mekanisme saling mengingatkan dilakukan melalui notifikasi rutin terjadwal, baik harian, pekanan maupun bulanan melalui group whats-app. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong keaktivitan anggota dalam terus menambah bacaan Qur’annya, serta mengingatkan waktu-waktu utama untuk membaca. Adapun konten materi selanjutnya yang akan dipelajari oleh peserta yang telah bergabung antara lain: Mengenal Al Qur’an, Mengenal cara membaca Al Qur’an dan lain-lain.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image