Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ade Sudaryat

Menelusuri Hari Rabu dan Bulan Shafar dalam Al-quran dan Hadits (Bagian 3)

Agama | Tuesday, 06 Sep 2022, 08:02 WIB

2. 27 Shafar 14 tahun dari kenabian (Kamis, 12 September 622 M), Rasulullah saw memulai perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah

Selepas musyawarah kaum musyrikin di Daru al Nadwah, Allah mengutus malaikat Jibril untuk memberitahu rencana jahat mereka kepada Rasulullah saw. Ia pun menyampaikan perintah dari Allah kepada Rasulullah saw agar segera pergi hijrah. Jibril juga meminta kepada Rasulullah saw agar tidak berbaring di ranjangnya tempat ia biasa tidur.

Siti Aisyah r.a., istri Rasulullah saw mengisahkan, “Pada suatu siang yang sangat terik, saat kami duduk di rumah Abu Bakar, seseorang menemui Abu Bakar seraya berkata, ‘Ada Rasulullah saw di luar, ia menyamar, dan datang pada waktu yang tak biasa. ‘Demi Allah, ia tidak mungkin datang pada waktu seperti ini, kecuali karena urusan yang sangat penting.’

Setelah ia meminta izin masuk dan diizinkan, Rasulullah saw langsung menemui Abu Bakar dan berkata, ‘Suruhlah semua orang yang bersamamu keluar dari sini.’

‘Demi Allah. Mereka semua adalah keluargamu juga, wahai Rasulullah saw.’ Jawab Abu Bakar.

Selanjutnya, Rasulullah mengemukakan maksudnya kepada Abu Bakar. ‘Sungguh aku sudah diizinkan untuk berhijrah.’

‘Jika begitu, ambillah salah satu hewan tungganganku, ya Rasulullah saw,’ kata Abu Bakar.

‘Baiklah, aku akan mengambilnya, dan nanti aku akan membayarnya.’ “Jawab Rasulullah saw.

Siti Aisyah r.a. melanjutkan kisahnya, “Kami kemudian menyiapkan berbagai perbekalan untuk mereka berdua, baik berupa makanan maupun perbekalan lainnya. Pada waktu itu, Asma’ binti Abu Bakar menyobekkan sepotong kain dari ikat pinggang pakaiannya untuk mengikat kantong wadah perbekalan Rasulullah saw. Karena perbuatannya ini, Asma’ dikenal dengan julukan dzat al-nithaq (si Pemilik ikat pinggang).

Sebelum berangkat hijrah, Rasulullah saw bersama Abu Bakar mengatur beberapa strategi. Pertama, Rasulullah saw pergi menemui Ali bin Abi Thalib, menyuruhnya tetap tinggal di Makkah selama beberapa waktu untuk menggantikan beliau mengurus barang-barang penduduk Makkah yang dititipkan kepadanya.

Penduduk Makkah meskipun tidak mengikuti dakwah Rasulullah saw, tapi mereka meyakini, ia seorang yang jujur dan dapat dipercaya. Karenanya, tak mengherankan jika barang-barang berharga mereka sering dititipkan kepada Rasulullah saw.

Kedua, Abu Bakar diberi tugas menyuruh putranya, Abdullah, mengamati segala aktifitas dan gerak-gerik kaum Quraisy serta merekam segala pembicaraan mereka pada siang hari, dan melaporkannya setiap petang menjelang.

Selain itu, Abu Bakar juga menyuruh budaknya, Amir bin Fahirah untuk mengembalakan kambing dekat Gua Tsur pada siang hari agar ia bersama Rasulullah saw memperoleh minuman susu kambing, dan menggiringnya pulang pada petang hari. Sementara Asma, putrinya diberi tugas membawa makanan setiap petang untuk mereka berdua.

Singkat cerita, setelah terlepas dari kepungan kaum musyrik Quraisy, Rasulullah saw keluar dari kota Makkah pada 27 Shafar 14 tahun dari kenabian (Kamis, 12 September 622 M) malam.

Selanjutnya, mereka berdua tinggal di dalam gua beberapa hari, kemudian keluar dari Goa Tsur pada tanggal 2 Rabbiul Awwal 14 tahun dari kenabian, bertepatan dengan tanggal 20 September 622 M, mereka pergi meninggalkan kota Makkah menuju kota Madinah (bersambung).

Maraji’

Ibnu Hisyam, Sirah Nabwiyah, Juz II :121, Beirut : Daarul Kitabu Al ‘Arabi

Sa’id Ramadhan al Buthy, Fiqh Sirah Nabawiyah Ma’a Mu’jaz litarikh al Khilafatu ar Rasyidah, hal. 132, Damaskus : Daaru al Fikr

Ilustrasi : bulan purnama

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image