Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Edo Segara Gustanto

Pesan Rasulullah Sebelum Wafat: Peliharalah Orang Lemah!

Agama | 2025-03-08 12:04:08
Sumber gambar: Republika.id

Rasulullah SAW. sebagai Nabi utusan terakhir Allah, memberikan banyak pesan berharga bagi umat Islam. Salah satu pesan terakhir yang beliau sampaikan sebelum wafat adalah: “Peliharalah orang-orang lemah di antara kalian.” Pesan ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian dan kepedulian terhadap mereka yang membutuhkan.

Sepanjang hidupnya, Rasulullah SAW. selalu menaruh perhatian besar terhadap orang-orang lemah, seperti anak yatim, fakir miskin, janda, dan kaum dhuafa. Beliau mencontohkan bagaimana seorang Muslim seharusnya memperlakukan mereka dengan penuh kasih sayang dan keadilan.

Rasulullah SAW. bersabda: “Tidaklah seseorang beriman (dengan sempurna) hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menegaskan bahwa kebersamaan dan kepedulian sosial merupakan bagian dari keimanan seorang Muslim.

Bentuk Memelihara Orang Lemah

Memelihara orang lemah tidak hanya terbatas pada memberikan bantuan materi, tetapi juga meliputi banyak aspek lainnya, seperti:

  1. Memberikan bantuan ekonomi – Membantu mereka yang kekurangan dengan sedekah, zakat, atau bentuk bantuan lainnya.
  2. Memberikan pendidikan – Mengajarkan ilmu agar mereka dapat mandiri dan meningkatkan taraf hidupnya.
  3. Melindungi hak-hak mereka – Memastikan mereka tidak tertindas atau terzalimi dalam masyarakat.
  4. Memberikan perhatian dan kasih sayang – Terkadang yang dibutuhkan bukan hanya materi, tetapi juga dukungan emosional dan moral.

Empat contoh contoh di atas, merupakan bentuk lain dari implementasi pesan dari Rasulullah terkait memelihara orang yang lemah.

Dampak Positif dalam Masyarakat

Ketika umat Islam benar-benar mengamalkan ajaran Rasulullah SAW., tentang kepedulian dan kasih sayang, maka masyarakat akan terbentuk dalam suasana yang harmonis. Islam mengajarkan nilai-nilai persaudaraan, saling membantu, dan empati terhadap sesama, yang jika diterapkan secara konsisten, akan menciptakan hubungan sosial yang erat dan penuh kehangatan. Dalam lingkungan seperti ini, setiap individu merasa dihargai dan didukung, sehingga tercipta suasana yang lebih kondusif bagi kehidupan bermasyarakat.

Selain itu, penerapan ajaran ini juga dapat mengurangi kesenjangan sosial yang sering menjadi sumber konflik dan ketidakadilan. Ketika individu yang lebih mampu secara ekonomi dan sosial peduli terhadap mereka yang kurang beruntung, maka tidak ada lagi perasaan terpinggirkan di antara kelompok masyarakat. Tindakan seperti memberi sedekah, membantu tetangga, dan mendukung program sosial dapat menjadi sarana untuk menciptakan keseimbangan dalam kehidupan sosial. Dengan begitu, kesenjangan yang ada tidak hanya dipersempit, tetapi juga dapat mendorong terciptanya keadilan dan kesejahteraan bersama.

Lebih jauh, kebiasaan saling membantu tidak hanya berdampak pada kesejahteraan individu, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih kuat dan maju. Rasa kebersamaan yang tumbuh akan meningkatkan solidaritas sosial, di mana setiap orang merasa memiliki tanggung jawab terhadap sesama. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang lebih baik, di mana nilai-nilai kebaikan, gotong royong, dan keadilan sosial menjadi bagian dari budaya sehari-hari. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya berkembang dalam aspek material, tetapi juga dalam aspek moral dan spiritual.

Penutup

Pesan Rasulullah SAW. untuk memelihara orang lemah adalah ajakan untuk hidup dengan kepedulian dan tanggung jawab sosial. Sebagai umat Islam, sudah seharusnya kita menjadikan pesan ini sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menolong mereka yang membutuhkan, kita tidak hanya mendapatkan keberkahan di dunia, tetapi juga pahala besar di akhirat. Semoga kita semua dapat mengamalkan ajaran Rasulullah SAW. ini dan menjadi pribadi yang peduli serta bermanfaat bagi sesama. Aamiin.[]

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image