Manfaat G20 di Indonesia Terhadap Potensi Investasi Asing
Edukasi | 2022-09-05 20:37:04Untuk pertama kalinya, Indonesia memegang Presidensi Group of 20 (G20) yang dilaksanakan di Bali pada bulan November tahun 2022 mendatang. G20 merupakan forum internasional yang fokus terhadap koordinasi kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan. G20 yang keanggotaannya mencakup 80% PDB dunia, 75% ekspor global, dan 60% populasi global terdiri atas 19 negara dan 1 kawasan, yaitu Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Republik Rakyat Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra menjelaskan bahwa, “Dua puluh negara dalam forum G20 ini menguasai kira-kira 85% PDB global, 80% investasi global. Itulah mengapa, forum yang sekarang paling terkemuka di dunia untuk mendiskusikan koordinasi makro policy yaitu forum G20” katanya dalam Media Briefing Persiapan 2nd FCBD dan 1st FMCBG G20, Senin (14/02/2022).
Dipegangnya Presidensi G20 oleh Indonesia ini tentunya akan membawa banyak manfaat strategis dari berbagai aspek terutama ekonomi, politik luar negeri, maupun pembangunan sosial.
Salah satu manfaat yang diharapkan akan muncul dari Presidensi G20 ini adalah pada bidang pembangunan ekonomi dan sosial berkelanjutan, dimana Presidensi G20 menjadi momentum dalam menunjukkan bahwa Indonesia membuka lebar peluang bisnis kepada perusahaan-perusahaan asing di dunia, sehingga akan meningkatkan potensi investasi asing di Indonesia.
Selain itu, manfaat terpenting lainnya dari dipegangnya Presidensi G20 oleh Indonesia adalah branding Indonesia di dunia internasional. Dimana dalam jangka pendek jika pertemuan KTT G20 dilakukan secara fisik maka akan terjadi peningkatan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 Triliun, kemudian penambahan PDB nasional hingga Rp 7,4 triliun, serta akan meningkatkan pelibatan UMKM dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 33 ribu di berbagai sektor. Sedangkan dalam jangka panjang, branding Indonesia di kancah Internasional akan meningkatkan kepercayaan negara-negara lain terhadap Indonesia sehingga diharapkan dapat mendorong komitmen investasi dari anggota G20 dan organisasi Internasional lainnya kepada negara Indonesia.
Salah satu bentuk komitmen nyata negara lain untuk melakukan investasi di Indonesia adalah kesepakatan mengenai protokol IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement) hasil dari pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio, Rabu (27/07/2022), yang mana akan diselesaikan dan ditandatangani pada KTT G20 di Bali, November 2022 mendatang.
Berkenaan dengan pertemuan tersebut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Investasi/Kepala badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberikan keterangan bahwa, di bidang investasi kedua negara sepakat mendorong percepatan penyelesaian proyek strategis, menghargai proyek yang selesai tepat waktu, dan mengundang investasi baru di berbagai bidang. Adapun beberapa hasil pembahasan investasi baru oleh perusahaan Jepang di Indonesia, antara lain Mitsubishi Motor Company (MMC) yang memasang target investasi sekitar Rp 10 triliun mulai tahun 2022 hingga 2025. Kemudian, Toyota Motor Corporation (TMC), yang pada saat KTT G20 di Osaka pada tahun 2019 menyampaikan komitmen untuk melakukan investasi di Indonesia, tercatat dalam tiga tahun terakhir ini (2019-2022) telah berinvestasi sebesar Rp 14 triliun, dan dalam lima tahun kedepan (2022-2026) menyatakan komitmennya untuk menambah investasi sebesar Rp 27,1 triliun. Selain itu, Jepang juga berkomitmen untuk terus mendukung proyek strategis nasional, seperti proyek Pelabuhan Patimban Jawa Barat, dan juga proyek MRT Jakarta fase 2.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menambahkan, bahwasannya sejumlah perusahaan Jepang menyampaian minat dan rencana perluasan investasi di Indonesia senilai total USD 5,2 miliar atau sekitar Rp 75,4 triliun. Komitmen tersebut disampaikan dalam kegiatan The Japan CEO Meeting 2022 di Tokyo, Jepang, Rabu (27/07/2022), yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri oleh 10 perusahaan besar Jepang.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.