Prihatin Anak Tetangga tak Naik Kelas, Ibu di Cimanggis Dirikan Bimbel Gratis
Eduaksi | 2022-09-04 19:06:58DEPOK - Bermula dari keprihatinan karena ada beberapa anak di wilayahnya yang tidak naik kelas, seorang Ibu warga Cimanggis, Depok, berinisiatif mendirikan Bimbingan Belajar (Bimbel) gratis, tanpa dipungut biaya sepeserpun untuk warga sekitar.
Sejak dibukanya pendaftaran Bimbel Merdeka tanggal 17 Agustus 2022 lalu, warga setempat menyambut dengan sangat baik dan segera mendaftarkan anaknya.
Bu Mansur yang rumahnya digunakan untuk Bimbel Merdeka mengaku begitu kaget melihat antusias dan banyaknya warga yang mendaftarkan anaknya untuk ikut Bimbel Merdeka.
"Saya kaget sekaligus senang warga begitu antusias dengan adanya Bimbel Merdeka. Semoga apa yang kita lakukan ini bisa bermanfaat buat warga dan bisa turut membantu mencerdaskan anak-anak sebagai penerus generasi masa depan," ucap bu Mansur saat disambangi dikediamannya yang sekaligus menjadi tempat belajar mengajar Bimbel Merdeka, Minggu (03/09).
Lebih lanjut, Ia mengatakan untuk sementara tempat kediamannya bisa digunakan untuk proses belajar mengajar hingga nantinya bisa mendapatkan tempat yang lebih layak.
"Untuk tempat, saya persilahkan rumah saya untuk di pakai walau tidak luas. Semua gagasan ini bermula karena mendengar ada beberapa anak di wilayah saya yang tidak naik kelas hanya karena tidak bisa membaca sedih dan kasihan katanya, makanya tercetuslah niat membuka Bimbel merdeka yang tak dipungut biaya sepeserpun dan Alhamdulillah akhirnya terealisasi," tutur bu Mansyur.
Bimbel Merdeka ini sendiri untuk tidak di pungut biaya sama sekali alias gratis.
"Saya sangat senang banget pak, rumah saya bisa di gunakan untuk tempat belajar anak-anak di Bimbel Merdeka ini, semoga bisa menjadi amal baik untuk saya dan semua pihak yang turut membantu" ucap ibu Mansyur dengan suara tersendat-sendat saat di minta tanggapannya.
Sementara menurut Lucky selaku pengajar, dari hasil pengumpulan formulir yang terkumpul sampai saat ini sudah 80 siswa lebih ikut Bimbel Merdeka.
"Ada 80 lebih siswa yang sudah masuk dan saat ini bisa kita lihat antusias warga yang datang mereka mendengarkan penuh keseriusan apa yang di ajarkan, walau ada beberapa anak yang terkadang masih ingin bermain," ucap Lucky usai memberikan pelajaran.
Lucky menambahkan, Bimbel Merdeka sendiri masih membutuhkan beberapa tenaga pengajar tambahan, namun belum bisa direalisasikan karena terkendala pendanaan.
"Untuk tenaga pengajar saat ini masih sangat terbatas, tapi secepatnya kita akan melakukan rekruitmen dan memberikan sedikit insentif untuk tenaga pengajar karena tak dipungkiri, tenaga pengajar juga butuh bensin untuk bolak-balik dari rumah ke lokasi belajar mengajar," tambahnya.
Terkait pendanaan seperti penyediaan sarana dan alat belajar, listrik dan lainnya termasuk honor tenaga pengajar, untuk saat ini masih merogoh kocek sendiri, jadi menurut Lucky, semua masih berjalan apa adanya.
"Untuk sesuatu yang baik, mulai aja dulu. Saya yakin sesuatu yang baik itu akan dengan sendirinya mengundang orang-orang baik untuk bergabung, jadi tak perlu khawatir," yakinnya.
Salah satu orang tua murid bernama Kosasi, saat di jumpai di lokasi Bimbel Merdeka mengatakan sangat senang dengan adanya Bimbel Merdeka ini semoga bisa bermanfaat untuk warga.
"Saya senang, salut dan mengapresiasi dengan adanya Bimbel Merdeka ini, apa lagi ini gratis buat warga kurang mampu. Mereka harus mendapatkan pendidikan tambahan biar pintar. Semoga kehadiran Bimbel Merdeka ini bisa bermanfaat dan berlanjut lama bukan hanya sementara demi generasi penerus bangsa," ucap Kosasi sambil tersenyum.
Ditempat terpisah, Ketua Umum FWJ Indonesia Mustofa Hadi Karya atau akrap di sapa Opan, melalui pesan singkatnya mengatakan sangat mengapresiasi dan mendukung penuh program Bimbel Merdeka.
"Kita harus bina dan jaga generasi penerus bangsa, jangan biarkan generasi kita tak memilik kemampuan. Tolong sampaikan salam saya untuk anak didik, bu Mansyur dan juga warga Depok, nanti saya pasti datang berkunjung melihat giat yang luar biasa ini" ucap Opan.
Lebih lanjut, Opan juga berjanji untuk membantu mencarikan donatur agar Bimbel Merdeka bisa menambah tenaga pengajar seperti yang sangat dibutuhkan saat ini dan tetap tanpa memungut biaya kepada warga.
"Insya Allah dalam waktu dekat kita akan segera mendapatkan tenaga pengajar tambahan dan bantuan sarana belajar yang lebih memadai," pungkasnya. (Joe/San)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.