Main dan Buku
Eduaksi | 2022-09-02 19:43:53Iseng-iseng, ane coba nanya si sulung, yang duduk di kelas dua SD. Tentang kegiatan di sekolah, ketika jam istirahat tiba.
"Mbak Anis kalau sedang istirahat di sekolah, main apaan saja dengan teman-teman?" tanya ane.
"Anis kalau waktu istirahat jarang main sama teman-teman, bi!" Jawabnya spontan.
"Lho, kenapa?" Selidik ane penuh penasaran.
"Kalau istirahat seringnya ke perpustakaan. Baca buku," terangnya.
Nyess.... terasa di hati mendengar jawaban itu. Tapi, ane juga tak ingin ia menyampingkan hubungan baik dengan temannya.
Bagaimana pun juga, manusia sebagai makhluk sosial, sangat membutuhkan pihak lain. Terutama mereka yang ada di sekitar kehidupannya. Seperti teman/sahabat.
"Main-main juga sama temannya, sayang. Biar akrab," kata ane mencoba memberi arahan.
"Kadang-kadang main juga sih," ujarnya sembari berkekeh kecil.
Dibanding kedua adiknya, emang si sulung ini terbilang lebih gemar membaca. 'Teman setia' menjelang tidur aja buku. Sambil rebahan, baca-baca buku. Kalau tidak, minta untuk diceritakan. Baru terlelap.
Kalau ada buku baru, nah, inginnya langsung dilahap sampai tuntas. Sebuah kesyukuran tersendiri mendapati kegemaran ini. Semoga istikomah. Aamiin. ????????
Menumbuhkan minat baca anak sangatlah penting. Memulainya tentu saja dari rumah. Sebab, sebelum masuk sekolah, anak tumbuh-kembang di rumah.
Kata imam alGhazali; Anak itu tumbuh sesuai dengan kebiasaannya.
Memberi keteladanan, membangun sugesti, dan menciptakan budaya, di antara di antara ikhtiar yang harus dilakukan.
Jangan pula pernah melupakan doa. Sebab sejatinya Sang Pengendali hati adalah Allah. Keuntungan orangtua (khususnya sang ibu). Doa mereka dapat jaminan terkabul.
Membaca, merupakan perintah pertama dalam al-Qur'an. Hal ini patut diindahkan. Tak terbayang gambaran generasi masa depan, bila dinmasa dewasanya saja bisa bilang;
"SAYA NGGAK SUKA MEMBACA!!"
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.