Michael Rendy Wiyono Berbagi Cara Parenting Clayton Sehingga Jadi Anak yang Aktif
Eduaksi | 2022-09-02 09:43:17Menjadi seorang konten kreator keluarga, apalagi yang melibatkan seorang anak kecil tentu saja tak mudah. Agar tak menjadi perdebatan dan mendapat tuduhan eksploitasi anak, konten keluarga harus menyesuaikan keinginan dan mood sang anak.
Orangtua tak bisa memaksakan anak ketika tak ingin membuat konten. Beri ruang dan waktu untuk si anak bermain, beristirahat dan menjalani kehidupan selayaknya anak kecil.
Tapi ada pula karakter anak yang senang dan aktif bila berhadapan dengan kamera. Sehingga lebih mudah untuk membuat konten. Anak yang ceria dan percaya diri seperti ini tak lepas dari bagaimana cara orangtuanya mendidik.
Konten kreator Michael Rendy Wiyono bersama istrinya, Lizzebeth, telah membiasakan mengajak buah hatinya yakni Clayton ngobrol sejak usianya masih tiga bulan. Hal tersebut dilakukan untuk menstimulasi keaktifan bayinya agar menjadi anak yang aktif dan ceria.
"Orang tuanya harus aktif. Saya dari sejak clay usia 3 bulan, hampir setiap hari selalu ajak ngobrol terus," tutur Michael Rendy Wiyono.
Dalam hal mendidik anak, pria yang akrab disapa Ayah Clay ini selalu berdiskusi dengan istrinya. Cara mendidik anak oleh kedua orangtua harus sama rata agar anak tak menjadi bingung.
"Kami paling anti manjain anak. Trus kami mendidik anak selalu dengan kesepakatan. Jadi satu suara, satu visi, satu tujuan. Jadi anak tidak bingung mesti ngikutin didikan yang mana. Karena kami suami istri satu suara, satu cara didik," jelasnya.
Tak heran jika Clayton tumbuh menjadi anak yang aktif, komunikatif dan cerdas. Selain cara mendidik, Michael Rendy dan istrinya memberikan asupan makanan yang sehat.
Berbeda dengan anak seusianya yang pilih-pilih makan, Clayton justru senang makan makanan sehat. Michael mengatakan, buah hatinya itu sangat suka makan sushi mentah.
"Setiap hari kami berikan Clay multivitamin, dan makanan favoritnya itu salmon mentah di sushi Tei," tandasnya.
Michael dan istrinya juga bukan tipe orangtua yang protektif. Mereka cenderung membebaskan putranya untuk mencoba hal-hal baru. Meski Clay aktif di depan kamera tanpa disuruh, orang tuanya tetap membatasi konten dirinya.
Hal ini agar Clayton tetap tumbuh menjadi anak-anak normal yang juga menikmati waktu bermain dan belajar. Saat ini, Clayton sendiri sudah sekolah tingkat Pre-K.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.