Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rangga Sahputra

Indonesia Makin Kuat, Prabowo Dorong Investasi Dan Kerjasama Bidang Pertahanan

Info Terkini | Thursday, 01 Sep 2022, 21:24 WIB

Wilayah Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke harus terus dijaga persatuan dan kedaulatannya. Apalagi, ancaman nyata baik perang secara langsung maupun tak langsung tidak bisa dihindarkan bersamaan kondisi global.

Kekuatan TNI dari personel dan alutsista harus diperkuat mengingat kebutuhan menjaga keutuhan NKRI. Tidak dipungkiri, kekuatan APBN dalam pendanaan terbatas untuk bidang pertahanan Indonesia.

Untuk itu, dalam upaya penguatan pertahanan perlu dilakukan upaya yang konkret dan terukur salah satunya melalui investasi. Disamping itu, kerjasama dengan berbagai negara bidang pertahanan yang saling menguntungkan menghormati kedaulatan.

Industri pertahanan Indonesia saat ini tengah bangkit dengan banyak menghasilkan hasil karya anak negeri yang laris di pasar global. Produk alutsista dalam negeri telah banyak dipesan negara lain seperti: pesawat, kendaraan taktis, senjata, peluru dll.

Transfer teknologi maupun kerjasama riset dalam pengembangan alutsista juga terus dilakukan dengan berbagai negara.

Dalam peningkatan SDM juga dilakukan melalui pelatihan, pendidikan militer dengan mengirimkan utusan ke negara lain. Disamping itu, guna mengejar ketertinggalan dalam alutsista terbaru juga mendatangkan dari negara lain melalui kerja sama.

Prabowo Subianto mendorong investasi dan kerjasama bidang pertahanan dengan negara lain membawa dampak positif.

Bangsa Indonesia akan menjadi kuat dalam militer dan tangguh dalam pertahanan menjaga keutuhan NKRI. Dengan kekuatan tersebut mampu menjadi negara yang kuat mampu menjaga perdamaian dunia..

Sebagaimana diketahui Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia di Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta.

Keduanya berdiskusi terkait sejumlah tantangan di tengah dinamika geopolitik dunia serta potensi investasi pada sektor pertahanan dalam negeri yang dapat mendorong kemajuan industri pertahanan Indonesia.

Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan dalam pidato kenegaraan pada Selasa (16/8/2022). Dalam pidato itu, Jokowi mengingatkan jajarannya untuk membangun kerja sama internasional guna menghadapi tantangan global.

Prabowo selama ini juga terus mendorong kerja sama di bidang pertahanan dengan berbagai negara guna menjaga stabilitas dan perdamaian, sekaligus membawa dampak positif bagi peningkatan kualitas sumber daya dan industri pertahanan Tanah Air.

Prabowo mengatakan, Indonesia selalu memandang Australia sebagai teman dekat dan mitra utama di kawasan, terutama di bidang pertahanan.

Persahabatan dan kemitraan yang erat tersebut terjadi bukan hanya karena kedekatan geografis, tetapi juga kepentingan bersama,” katanya.

Prabowo berharap, kerja sama pertahanan tersebut dapat semakin menguat dalam semangat saling menghormati dan menghargai kepentingan nasional masing-masing.

Ia juga menegaskan komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan melalui penguatan kerja sama pertahanan dengan negara-negara sahabat yang berbatasan langsung dengan Indonesia serta sejumlah negara di kawasan Pasifik Selatan.

“Kami berkomitmen untuk membuat kawasan ini tetap stabil, damai, dan sejahtera. Kami selalu berusaha mempromosikan solusi damai dan menghindari penggunaan kekuatan,” ujarnya.

Sebelumnya, pada 9 September 2021, kedua negara telah memperbarui Defense Cooperation Arrangement (DCA) RI-Australia pada Defence Ministers’ Meeting dan Pertemuan 2+2 antara menteri pertahanan dan menteri luar negeri kedua negara.

Selepas pembaruan DCA tersebut, Australia menyetujui Taruna Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengikuti pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Australia atau Australian Defence Force Academy (ADFA) dan The Royal Military College, Duntroon.

Hal itu pun menjadi yang pertama kalinya dalam sejarah hubungan kerja sama pertahanan antara RI dan Australia.

Australia juga telah menawarkan personel Kemhan dan TNI untuk mengikuti kursus singkat pertahanan siber.

Sumber : Kompas.com

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image