Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image dhul ikhsan

Akurat Gali Informasi dan Jalan Ninja Seorang Netizen yang Sehat Jiwa-Raganya

Gaya Hidup | Wednesday, 31 Aug 2022, 10:08 WIB

Gali informasi merupakan kata aktif yang dilakukan manusia sehubungan dengan kehadiran Internet. Untuk meningkatkan layanan semacam ini, negara turut menghadirkan layanan internet provider agar rakyat atau para netizen mampu menggali informasi sebanyak-banyaknya. Baik itu informasi tentang lingkungan terdekatnya, informasi tentang dunia, tentang kenaikan harga sembilan bahan pokok, tentang keterbaruan isu, dan lain sebagainya.

(ilustrasi) Akurat Gali Informasi dan “Jalan Ninja” Seorang Netizen yang Sehat Jiwa-Raganya. Sumber : Unsplash/Teemu Paanen

Saking asyiknya berselancar di dunia maya kadang membuat kita lupa waktu. Informasi yang sebegitu masifnya untuk kita konsumsi sering kali membuat otak bekerja otomatis. Karena dari aktivitas gali informasi itulah perasaan kita berkecamuk, ide brilian muncul, dan karya tercetus.

Sayangnya, tidak semua informasi terolah dengan baik, akibat salah sumber membuat orang tersesat di dalam kebenaran, atau yang kita sebuh sebagai termakan berita hoax.

Didalam mentransmisi data dan fakta, ada pengirim informasi (sender), media, dan penerimanya (receiver). Namun ditengah-tengah itu terdapat distorsi informasi yang bisa jadi sengaja dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dengan tujuan yang spesifik.

Mencari sumber informasi yang valid di dunia maya memiliki beberapa tips. Kementerian Komunikasi dan Informasi beserta komunitas-komunitas peduli akan informasi yang kredibel dan terpercaya menayangkan artikel-artikel mereka untuk netizen Indonesia pintar menangkal hoax.

Saya sendiri mengandalkan kegiatan saya dalam mencari sumber informasi yang saya butuhkan dari dunia maya, tapi tentunya saya memilah-milah informasi yang valid dan dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Sebagai manusia biasa saya juga mengandalkan internet provider yang terpercaya untuk mendukung aktivitas gali informasi sehari-hari. Terpercaya dalam arti mampu memenuhi kebutuhan kelancaran jaringan, sinyal yang stabil dan harga yang proporsional. Bisa dibayangkan bagaimana repot dan terganggunya apabila internet provider di pakai tidak mendukung kebutuhan pekerjaan dan aktivitas di dunia maya tersebut, seperti pengiriman dokumen atau pengunduhan dokumen penting yang diperlukan.

Sejauh ini IndiHome menjadi teman didalam gali informasi oleh keluarga di rumah. Kami mengandalkan internet provider seperti IndiHome ini sebagai produk jaringan internet provider rumah milik Telkom Group. Jaringan fiber optiknya tersebar di seluruh negeri. Kecepatan dan kemampuan jaringan fiber optik ini tentunya lebih cepat dari pada kabel koaksial atau kabel tembaga. Dengan kemampuan jaringan ini mampu membantu kelancaran dan kebutuhan pekerjaan saya. Bahkan, layanan maintenance-nya terbilang cukup cepat dari berbagai aspek.

Sebagai internet provider milik negara, standar operasi mereka tentu berdasarkan aturan pemerintah. Taat dan patuh terhadap aturan yang berlaku adalah satu dari sekian banyak trust penyelenggara internet rumah kepada netizen yang menjadi pelanggannya.

Sepanjang yang kami lalui sebagai pelanggan layanan produk pelat merah ini tidak ada hal yang mengganggu privasi kami. Seperti contoh, telepon yang mengatasnamakan produk layanan lain, chat dengan nomor yang tidak diketahui, pesan-pesan berbentuk spam, atau proses surat-menyurat dari pengirim yang tidak kenal.

Lalu beredar berita terkait dugaan IndiHome menjual data ke-26juta pelanggan mereka melalui platform tertentu. Sebagai pelanggan tentu pemberitaan ini menarik perhatian kami di rumah. Perbincangan hangat diantara kami berlangsung cukup alot saat itu.

Satu-satunya yang bisa lakukan saat berita itu muncul adalah menunggu keterangan resmi dari Telkom Group. Kami sudah siap-siap untuk pindah layanan jika hal tersebut benar adanya. Hingga kemudian muncul di beberapa berita nasional yang terpercaya bahwa temuan awal terkait kebocoran data tersebut adalah bentuk dari kebohongan publik (21/8/2022). Dari segi jumlah pelanggan saja salah, jumlahnya belum sebesar yang disampaikan oleh penyampai pesan hoax tersebut. Namun, perusahaan pelat merah tersebut berjanji menyelidiki lebih lanjut.

Setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan gali informasi lebih dalam, Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relations Telkom, Ahmad Reza, menyatakan data yang diklaim sebanyak 26 juta yang dijual di situs online gelap berbeda sama sekali dengan data pelanggan IndiHome. Mereka bisa memastikan dengan akurat bahwa data tersebut bukanlah pelanggan layanan internet provider rumah milik mereka. Sehingga dapat disimpulkan kerahasiaan data pelanggan IndiHome aman.

Gali informasi yang tepat dan akurat memang membutuhkan waktu dan kesabaran. Tidak langsung percaya, dan menkonfirmasi langsung ke pihak terkait adalah “jalan ninja” bagi netizen yang sehat jiwa-raganya.

Asyik berselancar ke dunia maya tidak membuat kita sebagai netizen aktif otomatis mudah ditipu oleh orang tidak bertanggung jawab. Selayaknya data dan pemberitaan yang kita dapat dari hasil gali informasi menciptakan karya-karya monumental yang berdampak langsung bagi kemashlahatan umat manusia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image