Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Amanda Nasution

Atlet Redhawk Fencing Academy Jakarta Raih medali Emas MOFC 2022

Olahraga | Monday, 29 Aug 2022, 08:13 WIB

Tiga atlet anggar yang tergabung di tim Pelatda Provinsi DKI Jakarta, berasal dari Redhawk Fencing Academy, Ricky Dhisullimah, Alma Fauziah dan Aldo Pratama Arjoni, berhasil mengukir prestasi pada ajang kejuaraan anggar, Malaysia Open Fencing Championship (MOFC) 2022 yang digelar 25-28 Agutus di Hall Olympic Council Of Malaysia (OMC).

Ricky Dhisullimah, Alma Fauziah dan Aldo Pratama Arjoni yang lagi masa persiapan untuk turun pada PON Aceh-SUMUT 2024.

MOFC 2022 merupakan kejuaran bergengsi yang diikuti ratusan atlet Anggar dari puluhan negara-negara di Asia Tenggara, India, China Taipei dan lain-lain.

Ricky Dhisullimah mengaku bersyukur atas hasil yang diperolehnya selama berjalannya kejuaraanini. Ia mengatakan bahwa Kejuaraan ini dapat mengukur sejauh mana atlet-atlet yang selama inidibina bisa menunjukkan penampilannya dengan bertanding di ajang Internasional tersebut.“Alhamdulillah, dapat terlaksana dengan baik, sesuai dengan target yang ditetapkan oleh pelatihdan club saya, Redhawk Fencing” tutur Ricky, panggilan akrabnya.

Mentalitas yang cukup teruji pun ditunjukkan oleh Ricky, di babak Final yang cukup mendebarkan. Dimana Ricky sempat tertinggal di skor 11-8. Ketenangan, fokus dan konsentrasi yang baik mampu membuat Ricky bermain baik, dengan menerapkan teknik dan kemampuan yang didapatkan selama berlatih, Ia kemudian mampu menyamakan kedudukan dengan skor imbang14-14, kemudian pertandingan pada akhirnya dimenangkan Ricky dengan skor 15-14.

"Semua atlet pesertanya punya teknik dan mental bagus, fighting dan teknik yang luar biasa,” tegas Ricky dari Malaysia saat memberikan informasinya kepada wartawan .

Ricky Dhisulilimah Peraih Medali Emas

Latihan yang digelar singkat namun efektif menjelang kejuaraan membuat Ricky dan Tim Redhawk Fencing melenggang mulus sebagai juara pada kejuaraan yang rutin di gelar tiap tahunnya di Kuala Lumpur, Malaysia.

“Sebenarnya persiapan saya cukup singkat, hanya sekitar 1 bulan saja, tapi saya selalu menjaga kondisi prima untuk dapat menerima pembekalan teknik dan taktik yang diberikan pelatih.” ujarnya.

Di hari kedua pertandingan, Jum'at (26/8), Alma Fauziah Ismail berhasil meraih medali perunggu yakni pada nomor Individual Women Sabre. Persaingan di babak awal penyisihan Poule tidak membuat atlet Alma Fauziah Ismail mendapatkan kesulitan berarti, Ia pun dapat lolos posisi 16 besar dengan mudah.

Alma Fauziah Ismail, yang juga merupakan seorang anggota yang tiap harinya berprofesi sebagai Polisi Wanita (POLWAN) di MABES POLRI ini pun merasakan persaingan ketat antara para atlet.

"Alhamdulillah saya dapat tampil maksimal walaupun minim persiapan karena saya masih belum dapat full berlatih dan harus membagi waktu antara jadwal latihan Pelatda dan tanggung jawab dinas sebagai Anggota POLRI." ujar Alma disela-sela pertandingan.

Sayangnya, langkah Alma harus terhenti dibabak semifinal. Ia harus dipaksa menyerah dari atlet Anggar Thailand, Somphao Arisara. Pertandingan antara keduanya berjalan sengit. Kedua pemain melakukan jual beli serangan sepanjang pertandingan, namun Alma tetap harus mengakui keunggulan Thailand.

AlmaFauziah Ismail Peraih Medali Perunggu

Sementara itu, di hari ketiga pertandingan, yaitu Sabtu (27/08), Aldo Pratama Arjoni turun pada nomor Individual Men Foil. Ia tidak terkalahkan selama babak penyisihan dan mampu lolos babak penyisihan Poule dengan memposisikan dirinya 3 teratas. Sayang Aldo tak mampu membendung serangan pemain Malaysia, Tengku Mu'adzam Sadruddin. Aldo harus mengakui keunggulan Malaysia dengan skor 15-8. Alhasil, langkah Aldo harus terhenti di babak 16 besar dan gagal melangkah ke 8 besar.

"Mohon maaf saya belum dapat mempersembahkan medali kali ini, secara teknik, sebenarnya Indonesia masih dapat bersaing tapi karena minimnya persiapan sehingga masih belum maksimal dan banyak melakukan kesalahan." ujar Aldo usai pertandingan.

"Baru beberapa bulan setelah PON Papua 2022, saya kembali berlatih dan ini adalah kali pertama saya bertanding ke luar negeri. Selain adanya COVID-19, di dalam negeri kita sendiri juga sangat minim kompetisi," kata aldo.

Aldo Pratama Arjoni

Sesungguhnya apabila kita kaji dari segi fisik dan keterampilan, atlet Anggar Indonesia tidak kalah bersaing dengan atlet Asia lainnya. Namun yang dirasa masih kurang adalah kurangnya intensitas bertanding Internasional atau dengan kata lain kurang jam terbang turnamen Internasional.

Para atlet anggar Indonesia masih membutuhkan pengalaman bertanding di ajang Internasional untuk menambah jam terbang dengan sering mengikuti kejuaraan internasional, karena terlepas dari teknik, jam terbang kita masih sangat minim. Pengalaman bertanding ini juga dibutuhkan agar kualitas atlet anggar kita dapat meningkat dan mampu unjuk gigi di tingkat Asia. Sementara ini, keikut sertaan atlet Indonesia di ajang MOFC 2022 telah memberikan pengalaman bertanding yang bagus dan Indonesia juga bisa mengukur tingkat persaingan dengan negara lain.

Selain itu, prestasi olahraga anggar di Provinsi DKI Jakarta akan bisa meningkat karena telah adanya sinergi dan koordinasi yang baik antar pihak terkait yaitu KONI Provinsi DKI Jakarta dan IKASI Provinsi DKI Jakarta sebagai wadah pembinaan Atlet dan DISPORA Provinsi DKI Jakarta sebagai pemberi fasilitas tempat berlatih yang merupakan tempat terbaik Anggar saat ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image