Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adhyatnika Geusan Ulun

Pentingnya Budaya Positif di Sekolah

Guru Menulis | Sunday, 28 Aug 2022, 21:36 WIB
Budaya Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun di SDN Panyairan Bandung Barat.

Oleh: Sustini, S.Pd., M.M

(SDN Panyairan 01 Parongpong Bandung Barat)

Sekolah sebagai sebuah lembaga atau institusi merupakan sebuah wadah untuk membantu mengembangkan anak baik secara akademik, bakat, minat, potensi ,prilaku dan budi pekerti. Dengan segala keunikan yang ada pada murid sekolah harus mampu mengakomodasi atau memfasilitasi kebutuhan belajar murid.

Guru sebagai sosok yang mampu mengembangkan potensi yang dimiliki murid sangatlah besar peranannya untuk menggali potensi, bakat, dan minat murid. Selain itu, guru sangat berperan untuk membantu mengembangkan nilai-nilai positif yang dimiliki murid,untuk mengembangkan nilai-nilai positif pada murid sekolah dapat menerapkan budaya positif yang mampu menggali, memunculkan, dan mengembangkan nilai-nilai positif yang dimiliki oleh murid semaksimal mungkin.

Mengembangkan budaya positif di sekolah haruslah dilakukan dengan penuh kesungguhan, dengan hal yang terlihat sederhana, namun terkadang sulit dilakukan dan ini harus terus dilakukan secara terus menerus, dan guru sebagai contoh mampu menjadi teladan bagi murid-muridnya. Tantangan dan kendala yang biasa di hadapi adalah keengganan dan kebosanan dalam menerapkan budaya positif baik oleh guru maupun murid, sehingga penerapan budaya positif ini haruslah dilakukan secara terus menerus saling mendukung antar warga sekolah.

Dengan diawali desiminasi tentang budaya positif di harapkan adanya dukungan dari pimpinan dan rekan guru sehingga dapat tercipta kolaborasi yang baik antara guru di sertai dukungan penuh oleh pimpinan. Desiminasi budaya positif ini pun dilakukan terhadap orang tua murid sebagai pendukung terciptanya budaya positif di sekolah. Guru kemudian melakukan Kesepakatan Kelas bersama murid sehingga kesepakatan itu dapat dilaksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Contoh budaya positif yang dilakukan di sekolah adalah dengan menerapkan Upacara Bendera pada setiap hari Senin, 5S (salam, senyum, sapa, sopan, santun), dengan menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan kelas,menanam dan merawat tanaman dengan penuh cinta kasih dengan diadakannya ekstrakurikuler pramuka, olahraga, kesenian, serta pembiasaan atau kegiatan keagamaan.

Dalam pembiasaan budaya positif ini wujud dari Profil Pelajar Pancasila, yaitu: Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, bahwa murid memahami agama dan kepecayaan serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,ada lima elemen yang menjadi kunci dalam Berketuhanan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, yaitu: akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia,akhlak kepada alam, dan akhlak kepada negara.

Kemudian, Berkebhinekaan Global. Di dalam budaya positif tesebut diatas murid mempertahankan budaya luhur dan tetap berpikiran terbuka dengan budaya lain,tumbuhnya rasa saling menghargai,mengenal dan menghargai budaya. Selanjutnya, Bergotong Royong. Dengan budaya positif diatas dapat menumbuhkembangkan sikap bergotong royong, mampu melakukan kegiatan secara bersama-sama, sehingga tercipta kolaborasi yang baik antar warga sekolah,adanya rasa peduli satu sama lain.

Berikutnya, Mandiri. Dari penerapan budaya positif yang dilakukan murid mampu mandiri, tidak begantung pada orang lain, bertanggung jawab dengan apa yang telah di lakukannya. Lalu, Bernalar Kritis. Dengan budaya positif yang dilakukannya murid mampu menerima dan memproses informasi yang diperoleh, mempunyai ide atau gagasan, mampu menganalisa dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikirannya sehingga mampu membuat keputusan yang tepat dan dapat di pertanggung jawabkan. Dan, Kreatif. Dari penerapan budaya positif tersebut murid mampu menghasilkan gagasan,menghasilkan karya yang bermanfaat, bermakna dan berdampak bagi dirinya maupun orang lain.

Budaya positif yang diterapkan di sekolah terlihat sederhana namun terkadang sulit untuk di lakukan. Namun, hal ini dapat dilaksanakan dengan baik dengan kesungguhan hati, ikhlas, dan bertanggung jawab.

Budaya Positif diyakini mampu menciptakan kolaborasi antar warga sekolah, juga orang tua murid, dan jika terlaksana dengan baik, akan memunculkan, serta mengembangkan nilai-nilai positif yang dimiliki murid, dan akan menciptakan pribadi-pribadi yang berkualitas dan berkarakter baik sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.***

Pewarta: Adhyatnika Geusan Ulun-Newsroom Tim Peliput Berita Pendidikan Bandung Barat.

Profil Penulis:

Sustini, lahir 05 April 1971 di Kabupaten Serang, Banten. Tinggal di Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat, Guru Kelas di SDN Panyairan 01 Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. email:[email protected]

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image