Sutanto
Pentigraf: Nenek Sakti
Sastra | 2022-08-26 20:46:39
Candala terkenal sebagai perampok yang sangat ditakuti. Menurut cerita dari mulut ke mulut, dia memiliki kesaktian bisa berlari secepat angin dan tak mempan terhadap senjata tajam. Banyak orang mengatakan kulitnya bagaikan belut karena sulit ditangkap.
Malam sudah cukup larut, sesosok bayangan mengendap-endap mendekati sebuah rumah. Sosok itu tak lain adalah Candala yang ingin mencari mangsa. Dia memilih rumah yang bagus namun sepi, agar mempermudahnya mencuri. Candala siap merapal doa, namun sebelum selesai dari dalam rumah terdengar suara wanita tua penuh wibawa. “He, rupanya kau di situ sejak tadi?”
Mendengar suara itu tentu saja Candala kaget setengah mati, bagaimana suara itu tahu kalau dirinya berada di depan pintu. Dia mencoba bergeser ke sebelah kanan pintu, namun terdengar suara dari dalam yang mengatakan pindah kanan.
Candala bergeser ke sebelah kiri pintu, namun lagi-lagi terdengar suara dari dalam yang mengatakan pindah kiri. Bergetar tubuhnya karena ia yakin pemilik suara itu adalah seorang yang sakti.
Tanpa mengetuk pintu Candala bergegas masuk pintu menubruk kaki nenek yang sedang enak-enak sedang mengemut biji asam. Candala pasrah mengaku salah karena berniat merampok. Nenek tersenyum karena Candala mengira dia tahu semua gerak-geriknya, padahal dirinya sedang mengemut biji asam. Karena giginya sudah ompong maka klungsu tersebut bergerak ke kanan ke kiri di dalam mulutnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
