Misteri Dibalik Instastory
Gaya Hidup | 2022-08-25 13:02:00Instastory Instagram merupakan sarana untuk menunjukan eksistensi kita terhadap followers. Bahwa pemilik akun tersebut masih ada dan masih menggunakannya. Instastory juga menjadi sarana untuk berbagi banyak hal kepada penonton story, bisa jadi keseharian kita atau kegiatan penting yang kita lakukan. Namun, saat ini misteri dibalik instastory belum juga bisa dipecahkan. Misteri itu adalah; anggapan bahwa penonton yang sering melihat instastory kita merupakan mata-mata yang sengaja mengawasi kita. Entah itu hanya persepsi atau memang kenyataan yang nyata adanya. Namun sampai hari ini, hal itu masih menjadi misteri. Lalu apa saja yang membuat seseorang menyakini bahwa penonton instastorynya adalah mata-mata? berikut adalah beberapa hal yang mengakibatkan hal tersebut:
a. Adanya perselisihan diantara kedua belah pihak
b. Penonton story merupakan rival yang bermasalah dengan pembuat instastory
c. Penonton story merupakan kawan dari rivalnya
d. Perasaan tidak enak
e. Negatif thinking
f. Mudah menyimpulkan
g. Ada gerak-gerik diluar itu
h. Adanya omongan orang luar tentang hal itu
Delapan penyebab itu yang mengakibatkan adanya dugaan bahwa penonton instastory kita memiliki maksud mengawasi, atau memata-matai kita. Benarkah begitu, apa hanya perasaan saja? hal itu yang sampai saat ini masih menjadi misteri.
Hal demikian juga menjadi problematika mental dan psikologi seseorang, maka untuk melindungi Kesehatan mental dan psikologi itu baiknya seseorang melindungi dirinya sendiri dengan hal-hal yang menurut mereka berhak untuk mereka lakukan. Hal itu diantaranya:
1. Memblokir orang yang dianggap memata-matai
Memblokir seseorang dari daftar pengikut kita merupakan hak kita. Jadi, jika adanya orang tersebut dalam daftar pengikut kita menjadi penyakit hati, maka kita berhak untuk memblokirnya.
2. Menyembunyikan instastory kita dari orang tersebut
Menyembunyikan instastory merupakan pilihan kedua ketika kita tidak ingin memblokir seseorang, entah karena takut memutus tali silahturahmi, atau karena kita tetap ingin mereka menjadi pengikut kita.
Dua cara itu akan cukup efektif jika memang kita merasa psikologi dan mental kita terganggu. Setiap orang berhak untuk melindungi dirinya sendiri, setiap orang berhak untuk memilih siapa saja yang tetap bertahan disampingnya, menjadi pengikutnya, atau siapa-siapa yang harus dimusnahkan dari hidupnya. Hal itu merupakan hak setiap orang. Tidak ada satu orangpun yang dapat menentangnya. Bila ada yang membicarakannya, maka dia tidak mengerti betapa pentingnya melindungi mental dan psikologi diri sendiri.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.