Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Gina Atikah

Panca Jangka Pondok Modern Darussalam Gontor

Agama | Monday, 22 Aug 2022, 13:24 WIB

Pondok Modern Darussalam memiliki program kerja yang menjadi arah dan panduan untuk mewujudkan dan memajukan pondok agar terus berkembang dan memerikan manfaat kepada seluruh umat muslim.

1. Pendidikan dan Pengajaran

Pendidikan adalah sebuah upaya untuk menyiapakan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. Pendidikan digontor tidak hanya sekedar teori yang disampaikan oleh guru kepada santri, pedidikan digontor merupakan semua yang dilihat, didengar dan dirasakan oleh santri sendiri selama berada didalam pondok. Begitu juga dengan pengajaran, pengajaran tak terlepas dari pendidikan. Namun pengajaran lebih fokus terhadap 2 aktifitas yaitu mengajar dan aktifitas belajar. Karenanya didalam sebuah pengajaran harus terdapat 3 unsur penting yaitu muallim, mutaallim, dan ‘ilm. Tanpa adanya ketiga unsur tersebut pendidikan dan pengajaran tak akan pernah terjadi. Usaha Pondok Modern Darussalam Gontor dalam pendidikan dan pengajaran santrinya terbukti dengan didirikannya Tarbiyatul Athfal sejak tahun 1926 yang menjadi cikal bakal PMDG hingga saat ini. Kemudian dilanjutkan dengan didirikannya perguruan tinggi yang bernama Institut Pendidikan Darussalam pada tahun 1963. Hingga saat ini Gontor terus mengembangkan pendidikan dan pengajarannya hingga terbangun sebuah Universitas Darussalam yang bermutu, yang jga merupakan cita-cita dari Trimurti atau para pendiri pondok Gontor.

2. Kaderisasi

Program kaderisasi merupakan sebuah upaya untuk menjadikan pondok tetap hidup dan tidak mati. Program ini bersifat krusial, dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus pondok yang mati di Indonesia khususnya dikarenakan putusnya pemimpin. Hal ini perlu dijadikan pelajaran bagi para pendiri pondok tentang pentingnya perhatian terhadap program kaderisasi. Patah tumbuh hilang berganti, sebelum patah sudah tumbuh, sebelum hilang sudah berganti. Hingga kini gontor selalu melaksanakan program kaderisasi yang baik dan efisien, hal ini dibuktikan dengan tertatanya struktur badan wakaf yang selalu siap menggati pemimpin jika akan diadakan reformasi kepemimpinan. Program kaderisasi tidak hanya beraku untuk pemimpin gontor, namun, berlaku juga kepada semua organisasi yang ada didalam Gontor seperti OPPM, Koordinator hingga staf/sektor yang ada di Gontor.

3. Pergedungan

Gontor kini telah memiliki banyak kampus cabang, tidak hanya di Ponorogo namun telah tersebar hingga hampir kesuluruh Indonesia seperti Sulawesi dan Sumatra. Wujud fisik kampus menjadi salah satu factor yang membuktikan bahwa Gontor sangat layak untuk menjadi tempat menuntut ilmu dan berjuang dijalan Allah. Pergedungan merupakan panca jangka yang akan menunjang keberhasialan proses pendidikan dan pengajaran santri Gontor. Pergedungan ini meliputi fisik pondok seperti, gedung asrama, gedung kelas, kamar mandi, lapangan, masjid, auditorium, perpustakaan dan lain sebagainya yang dapat membantu proses pendidikan dan pengajaran santri Gontor. Sarana dan prasanara yang baik akan menbuat santri lebih nyaman dan betah selama dipondok.

4. Chizanatullah

Sumber dana sendiri merupakan suatu sayarat bagi sebuah lembaga pendidikan untuk terus berlangsung dan berkembang. Gontor menggunakan system ekonomi protektif yang merupakan system dimana ekonomi berputar dalam suatu lembaga tertentu. System ini telah berhasil dilakukan oleh Gontor dengan mengandalkan biaya bulanan santri, ditambah dengan jumalah Unit Usaha Gontor yang banyak dan beragam serta dibantu oleh investor yang secara sukarela membantu pondok baik dalam bentuk finansial maupun lainnya. Di antara usaha yang telah dilakukan untuk memenuhi maksud ini adalah membentuk suatu badan khusus yang mengurusi dana, bernama Yayasan Pemeliharaan dan Perluasan Badan Wakaf Pondok Modern (YPPWPM). Yayasan ini mengurusi dan mengembangkan harta wakaf milik pondok.

5. Kesejahteraan Keluarga Pondok

Panca Jangka yang terakhir ini bertujuan untuk memberdayakan kehidupan keluarga-keluarga yang membantu dan bertanggungjawab terhadap hidup dan matinya Pondok secara langsung, sehingga mereka itu tidak menggantungkan penghidupannya kepada Pondok. Mereka itu hendaknya dapat memberi penghidupan kepada Pondok. Sesuai dengan semboyan : “Hidupilah Pondok dan jangan menggantungkan hidup kepada Pondok”.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image