Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hamdani

Lepaskan Baju Egoisme Menuju Hubungan yang Lebih Harmonis

Eduaksi | 2022-08-21 11:19:15
Pimpinan USK dan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Foto: Istimewa

Mencairnya hubungan antara dua pimpinan tertinggi kampus besar Universitas Syiah Kuala (USK) dan UIN Ar-Raniry Banda Aceh baru-baru ini menjadi perhatian publik. Mereka memandang hal itu sebagai sebuah peristiwa langka yang hampir dua dekade tidak pernah terjadi.

Meskipun tidak ada konflik diantara keduanya, namun masyarakat terutama mereka yang tinggal di sekitar kampus terlanjur merasa seperti ada nuansa tidak beres yang sedang terjadi.

Konon kedua penjabat rektor perguruan tinggi tersebut selama ini (masa kepemimpinan sebelum Prof Mawan-prof Mujib) tersirat saling berebut pengaruh bahkan berujung kepada klaim aset. Padahal gedung-gedung kedua kampus jantong hate rakyat Aceh itu dibangun di atas tanah wakaf masyarakat.

Menurut catatan USK (singkatan Universitas Syiah Kuala sekarang) Pada tahun 1957, awal Provinsi Aceh terbentuk, para pemimpin pemerintahan Aceh, antara lain oleh Gubernur Ali Hasjmy, Penguasa Perang Letnan Kolonel H. Syamaun Ghaharu dan Mayor T. Hamzah Bendahara serta didukung para penguasa, cendikiawan, ulama, dan para politisi lainnya telah sepakat untuk meletakkan dasar bagi pembangunan pendidikan daerah Aceh.

Tanggal 21 April 1958, Yayasan Dana Kesejahteraan Aceh (YDKA) dibentuk dengan tujuan mengadakan pembangunan dalam bidang rohani dan jasmani guna mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi masyarakat.

YDKA pada awalnya dipimpin oleh Bupati M. Husen, Kepala Pemerintahan Umum pada Kantor Gubernur pada waktu itu, yang kemudian dipimpin oleh Gubernur Ali Hasjmy. YDKA menyusun program antara lain: mendirikan perkampungan pelajar/mahasiswa di ibukota provinsi dan setiap kota kabupaten dalam wilayah Nanggroe Aceh Darussalam; mengusahakan berdirinya satu Universitas untuk daerah Nanggroe Aceh Darussalam.

Di sini nampak bahwa pembangunan kampus USK dimulai dari sebuah yayasan. Yang kebetulan dipimpin oleh pejabat pemerintahan.

Tanggalkan Baju Egoisme

Seorang tokoh masyarakat sekitar Kopelma Darussalam menilai, hanya dengan menaggalkan baju egoisme, maka hubungan akan kedua petinggi itu akan harmonis.

Menurutnya, egoisme itu ruang tempat setan intervensi. Sebab itulah kalimat tauhid, Laa ilaaha illa Allah. Itulah kalimat yang mampu mematahkan atau menaklukkannya, dimana semua ego-ego itu dapat direduksi. Jadi hanya dengan kalimat, laa ilaaha illa Allah, kita menyatu bersatu padu, insyaa Allah

Kalimah laa ilaaha illa Allah. Laa ilaaha sama dengan nafi, meniadakan, menghapus semua klaim alamiah atau makhluk. Illa Allah adalah nisbat, menetapkan bahwa semua yang dipandang ada pada makhluk (alamiah), kultus egoisme (kaya, pintar, kekuatan, cantik, popularitas, dan lain sebagainya) adalah milik Allah.

Laa ilaaha (tidak ada kekayaan yang ada padamu) sama dengan dinafikan atau dihanguskan. Illa Allah (kekayaan yang ada padamu itu milik Allah) diisbatkan, kekayaan itu milik Allah.

Dengan kalimat laa ilaaha illa Allah, alam ini fana. Kekayaan yang dibangga-banggakan oleh seseorang itu, dicopot (nafi) dan dikembalikan kepada pemilik yang sebenarnya, yaitu Allah SWT.

Seseorang yang berbangga-bangga itu tentang hartanya, kecantikannya, popularitas dan lain-lain tanpa sadar sedang mengalami intervensi setan, datanglah kalimah laa ilaaha illa Allah, mematahkan intervensinya.

Sehingga hak Allah yang dikira ada pada makhluk, segera dikembalikan kepada pemilik sebenarnya, yaitu Allah SWT. Masyaa Allah, laa khaula walaquwwata illa billah. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image