Seknas Jokowi DIY Menggelar FGD Agenda 45
Politik | 2022-08-20 10:10:37Yogyakarta - Seknas Jokowi DIY menginisiasi Focus Group Discussion (FGD) Agenda 45, yang merupakan wadah bagi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2025 – 2045 negara Republik Indonesia.
Dalam pelaksanaannya FGD ini dilaksanakan di Ruang Rapur Lantai 2 Gedung DPRD DIY Jalan Malioboro No. 54 Yogyakarta, pada Sabtu 20 Agustus 2022.
"Ini menunjukkan bahwa FGD ini mengajak seluruh komponen masyarakat untuk terlibat dan berpartisipasi aktif dalam menentukan arah pembangunan bangsa Indonesia," ujar Ketua DPW Seknas Jokowi DIY, Fachim Fahmi disela acara.
Dijelaskan Fachim, FGD kali ini dihadiri oleh berbagai kalangan seperti akademisi, praktisi, politisi, instansi pemerintahan, LSM, relawan, dan mahasiswa.
Sementara Ketua Umum Seknas Jokowi, Rambun Tjajo, menyebutkan, Agenda 45 menjadi langkah awal untuk merumuskan jalan kesejahteraan Indonesia artinya rencana dan pelaksanaan pembangunan fokus pada peningkatan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Perumusan ini berbasis pada lima pilar pembangunan, yakni Pangan, Energi, Kebudayaan, Tata Kelola Pemerintahan dan Geo Politik Global," katanya.
"Posisi tawar pangan dan energi sebagai sumber daya penyokong produk industri, keuangan, dan jasa yang lemah di pasar global dikuatkan melalui kebudayaan, tata kelola pemerintahan, dan politik global," imbuhnya.
Selain itu, Kebudayaan akan mampu membangun ekosistem kegiatan produksi pangan dan energi di dalam masyarakat luas berbasis pada SDM, SDA, dan kearifan lokal. Selain itu akan menempatkan produksi pangan dan energi sebagai fokus kegiatan ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, dan keamanan seluruh bangsa Indonesia.
"Peran tata kelola pemerintahan akan mampu menyediakan kebijakan, regulasi, undang-undang dan peningkatan kerjasama di berbagai level dan bidang. Ini akan berperan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pangan dan energi berbasis pada pengetahuan teknologi, dan manajemen lokal yang berdaya saing global," katanya.
Politik global juga akan mampu berperan untuk mengkonsolidasikan dan mensinergikan seluruh kerja pemerintah, pelaku bisnis, intelektual dan masyarakat di wilayah internasional. Hal ini sekaligus membangun kerja sama yang kuat dengan berbagai negara yang mempunyai produk pangan dan energi yang berbasis agraria.
Mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi telah menjadikan dunia semakin kecil dan saling terkait penduduknya, menunjukkan tipisnya batas antar negara. Kemajuan-kemajuan tersebut menjadi kekuatan bagi negara-negara baik demokrasi maupun sentralisme untuk mengembangkan model kesejahteraan rakyatnya melalui kegiatan ekonomi yang terintegrasi.
"Oleh karenanya Agenda 45 ini memiliki arti penting untuk merumuskan pembangunan ekonomi gotong royong berperspektif global sebagai jalan kesejahteraan Indonesia," pungkasnya. *
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.