Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Refika Safitri

Jombang: Buruan Sae Baru di Babakan Asih

Eduaksi | 2022-08-16 18:49:02
Dokumentasi pribadi: Lapangan Jombang
Dokumentasi pribadi: Lapangan Jombang

Program pemanfataan lahan tidak produktif, Buruan Sae, telah dilaksanakan di Lapang Jombang Kelurahan Babakan Asih, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung.

Buruan Sae merupakan program urban farming terintegrasi yang ditujukan untuk menanggulangi ketimpangan masalah pangan yang ada di Kota Bandung. Program ini dapat dilaksanakan sekaligus merealisasikan ajakan dari Presiden Jokowi untuk memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami tanaman produktif.

Lapang Jombang yang sebelumnya merupakan lahan kosong bekas pabrik tidak terawat, disulap menjadi balai warga yang tidak hanya digunakan sebagai Buruan Sae baru, tetapi juga untuk beberapa kegiatan warga, seperti tempat perkumpulan warga, senam ibu-ibu, acara kesehatan, dan acara yang terdekat adalah tempat perlombaan 17 Agustus.

Ruang Terbuka Hijau di Jombang
Ruang Terbuka Hijau di Jombang

Buruan Sae Jombang tidak hanya sebagai lahan untuk komoditas pangan, tetapi juga sebagai ruang terbuka hijau baru yang dimiliki Kelurahan Babakan Asih. Beberapa tanaman hias yang telah ditanam, seperti bunga mawar, lidah mertua, bayam hias, dan aglaonema membuat Lapangan Jombang menjadi lebih cantik dan menarik.

“Berbekal bantuan dari Dinas Pertamanan Kota Bandung, program Buruan Sae ini baru mulai dijalankan pada awal tahun 2022,” ucap Cecep selaku ketua RT setempat. Program ini juga sekaligus upaya dalam rangka pencegahan stunting pada anak di Babakan Asih, khususnya di Kawasan RW 02.

Menurut data statistik, jumlah anak yang terkena stunting di Kota Bandung pada tahun 2021 sebanyak 7.568 balita. Meskipun angka tersebut telah berkurang sebanyak 1,34 persen dari tahun sebelumnya, tetapi dengan jumlah sebanyak itu masih menjadikan Kota Bandung sebagai salah satu kota dengan jumlah kasus stunting yang tergolong tinggi.

Dengan adanya Buruan Sae, hasil komoditas pangan yang nantinya akan diberikan kepada warga yang membutuhkan, diharapkan dapat membantu mengurangi angka stunting pada anak. Selain itu, program ini juga merupakan langkah konkret dalam menghadapi krisis pangan yang tengah dihadapi akibat adanya perang Rusia dan Ukraina.

Beberapa komoditas pangan yang telah ditanam di Buruan Sae Jombang
Beberapa komoditas pangan yang telah ditanam di Buruan Sae Jombang

Beberapa jenis komoditas pangan yang telah ditanam di Buruan Sae Jombang, yaitu pakcoy, kangkung darat, bawang daun, tomat, selada air, dan seledri. Sedangkan, tanaman bumbu atau rempah, seperti jahe, lengkuas, bawang merah maupun bawang putih masih belum banyak diproduksi karena keterbatasan media tanam yang dimiliki. Padahal, tanaman bumbu atau rempah tidak kalah penting dengan sayuran dan bahkan dapat membantu mengurangi pengeluaran bagi masyarakat yang membutuhkan saat harga bahan komoditas tersebut melonjak tajam, khususnya bawang-bawangan.

Lahan yang masih belum produktif di Jombang
Lahan yang masih belum produktif di Jombang

Adanya keterbatasan media tanam yang dimiliki, menjadikan jenis komoditas yang ditanam masih belum bervariasi. Padahal, Lapang Jombang masih memiliki lahan yang cukup luas untuk ditanami beberapa jenis tanaman baru.

Menurut ketua RT setempat sebagai salah satu pengurus Buruan Sae Jombang, untuk menjalankan program ini, mereka mengandalkan bantuan yang telah diberikan dari Dinas Pertamanan Kota Bandung dan bantuan sukarela dari masyarakat setempat serta mengharapkan adanya bantuan lanjutan dari Dinas Pangan dan Pertanian (DISPANGTAN) Kota Bandung karena kurangnya dana yang dimiliki. Partisipasi dari masyarakat diharapkan terus dijaga dalam melanjutkan program ini karena sejatinya Buruan Sae merupakan program dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image