Baru! Rutan Rembang Adakan Program Kesenian Hadroh Bagi Warga Binaan
Info Terkini | 2022-08-14 22:38:31REMBANG - Sebagai media pembinaan kesenian sekaligus kerohanian Islam bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Rutan Kelas IIB Rembang Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah melalui Unit Bimbingan Kerohanian adakan program kegiatan baru, yaitu hadrah. Seni Hadrah merupakan Kesenian yang erat dengan budaya timur tengah islami yang digunakan sebagai sarana untuk mengiringi lantunan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Bertempat di Masjid At-Taubah Rutan Rembang, WBP nampak semangat dan antusias mengikuti bimbingan yang perdana, Jum'at (12/8). Kegiatan tersebut digagas oleh Kholil sebagai Petugas Bimbingan Kerohanian. Kholil tidak sendiri, beliau mengundang secara khusus satu pelatih diluar petugas Rutan yaitu Ustadz Muh. Nursalim dari Blora untuk membina dan mengajari cara memainkan alat-alat hadroh hingga menjadi satu kesatuan nada yang padu dan seirama.
Harapan dari bimbingan Seni Hadrah ini adalah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mempunyai banyak pilihan kegiatan positif dan beragam untuk diikuti sehingga mereka tidak jenuh dalam menjalani pidana. Di samping itu banyak penghuni Rutan yang menyalurkan bakat dan hobi mereka pada seni islami tersebut. Kholil menuturkan bahwa selain untuk menyalurkan bakat dan minat WBP, tujuan utama dari kegiatan hadrah tersebut adalah sebagai media agar WBP banyak-banyak bersholawat.
"Bimbingan seni hadrah kami harap dapat menjadi wadah Warga Binaan untuk menyalurkan bakat dan minat mereka" tuturnya.
"Hadrah bertujuan agar kita memperbanyak sholawat, karena membaca sholawat meskipun tidak diresapi pun tetap mendapat pahala, syukur-syukur dapat diresapi dengan baik", imbuhnya.
Di lain sisi, Kepala Rutan Rembang, Supriyanto mengungkapkan kegiatan hadrah tersebut memiliki manfaat yang sangat bagus sebagai media bimbingan rohani WBP. Ia menuturkan bahwa dengan keterampilan tersebut bisa menjadi bekal setelah bebas nanti.
"Kami berharap setelah bebas dari Rutan, para Warga Binaan ada keterampilan dan syukur-syukur bisa dilanjutkan di luar" katanya.
"Dengan keterampilan hadrah ini, kami memiliki harapan nantinya mereka (WBP) di Masyarakat memiliki lingkungan yang baru, yang lebih baik dari sebelumnya. Misalnya, mereka jadi sering ikut latihan hadrah bersama daripada nongkrong-nongkrong yang tidak jelas", pungkas Kepala Rutan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.