Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muthmainnatun Nur Khikmah

Musik sebagai Peningkat Fokus Otak

Musik | 2022-08-14 19:15:13
sumber: pinterest.com

Selama ini, banyak berkeliaran opini-opini yang mengatakan bahwa musik klasik seperti musik Mozart bisa membuat pendengarnya menjadi lebih pintar. Tak sedikit ibu hamil yang mendengarkan musik klasik secara berkala untuk bayi dalam kandungannya dengan tujuan agar bayinya lahir lebih pintar dari bayi pada umumnya.

Mendengar musik nyatanya dapat mempengaruhi suasana hati seseorang, lho. Mulai dari musik klasik, dangdut, pop, rock, sampai campur sari. Selain dapat menghibur, musik bisa juga mencerdaskan manusia, menjadi terapi kesehatan, dan bisa mengurangi tingkat stress seseorang.

Saat mendengar musik, otak akan semakin aktif bekerja dan merangsang hubungan antara otak kiri dan kanan secara berbarengan. Hal ini memicu aktifnya area otak yang berkaitan dengan memori, kognitif, dan emosional. Saat mendengar musik otak akan melepaskan dopamin atau neurotransmitter yang merupakan senyawa kimia kesenangan otak yang dapat meningkatkan suasana hati, meningkatkan produktivitas, meningkatkan efisiensi kita saat melakukan tugas, serta memacu kreativitas.

Pada tahun 2016, The British CBT & Counselling Service, London telah melakukan sebuah penelitian terhadap siswa yang mendengar genre musik klasik dengan pengaruh kinerja otak. Hasil dari penelitian itu menemukan bahwa musik—khususnya musik klasik—mampu merangsang, meningkatkan konsentrasi dan juga kecerdasan otak pada anak.

Nada di musik klasik seperti Fur Elise milik Beethoven diyakini bisa membantu siswa memertahankan materi lebih lama. Bahkan siswa yang mendengarkan musik dengan ketukan 60 -70 per menit bisa mendapat skor ujian matematika 12% lebih besar.

Tidak hanya musik klasik, tim penelitian dari Psikologi Klinis Bidang Cognitive Behavioral Therapy, Dr. Emma Gray mencoba melakukan penelitian dengan musik berketukan 50 – 80 permenit dengan lagu Can’t Stop milik Miley Cyrus dan Mirrors milik Justin Timberlake. Hasilnya menunjukkan bahwa lagu itu mampu mengarahkan otak kiri lebih unggul dalam menangkap proses informasi faktual dan pemecahakan masalah.

Jadi, jika kamu merasa kesulitan meningkatkan fokus dan konsentrasi saat belajar, kamu bisa mencoba untuk mendengar musik. Selain itu, jangan lupa untuk minum air yang cukup ya! (MNK)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image