Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Humas KKN Paciran

Darurat Pelecehan Seksual pada Anak: Mahasiswa UMSurabaya Berikan Edukasi untuk Siswa Sekolah Dasar

Edukasi | 2022-08-14 16:00:18
Sumber: dokumentasi pribadi

Menjadi sebuah keresahan bersama tatkala semakin merebaknya kasus pelecehan seksual yang acap menimpa anak-anak. Ini menjadi tugas berat yang harus kita pikul melalui upaya-upaya pencegahan yang massif. Dimulai dari edukasi hingga pengkondisian lingkungan yang ramah dan aman bagi anak-anak, perempuan, serta individu yang dianggap rentan mengalami pelecehan ini.

Menyikapi hal tersebut, Sabtu, 13 Agustus 2022 melalui program kuliah kerja nyata, mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) melakukan kegiatan edukasi seksual untuk siswa sekolah dasar. Kegiatan ini dilaksanakan di MI Muhammadiyah 02 dan MI Muhammadiyah 01 Pondok Modern Paciran.

Kegiatan yang bertemakan “Edukasi Seksual untuk Anak Usia Sekolah Dasar, Sebagai Upaya Pencegahan Tindakan Asusila Terhadap Anak" ini, diikuti sebanyak sembilan puluh siswa siswi kelas V dan VI. Materi edukasi disampaikan melalui video interaktif dan media boneka sebagai peraga. Dikemas dengan metode fun learning.

Dalam materinya, narasumber yang merupakan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas Kedokteran dengan gamblang menjelaskan anggota tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain kecuali orang tua dan dirinya sendiri. Selain itu mahasiswa juga menyampaikan tentang apa yang harus dilakukan oleh anak jika mendapat pelecehan, misalkan disentuh orang lain di bagian terlarang, atau ada yang secara paksa meminta anak membuka baju atau melakukan perbuatan yang tidak wajar dan tak menyenangkan.

Sumber: dokumentasi pribadi

Di penghujung acara, mahasiswa memberikan kuis dan hadiah bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan seputar materi. Semua siswa tampak antusias menjawab pertanyaan seputar materi edukasi yang telah disampaikan.

Usai acara edukasi, siswa dan guru diajak bersama-sama mendeklarasikan seruan “ayo lindungi anak dari kekerasan seksual” melalui cap tangan dalam bentangan kain dengan seruan tersebut.

“Kami senang melihat keceriaan anak-anak dan antusias mereka tadi. Kegiatan ini sangat positif dan bermanfaat,” ujar Hibatun Nihaya, salah satu guru MI yang turut mendampingi.

“Harapannya dari edukasi seksual yang telah di sampaikan, siswa-siswi dapat memahami apa saja bentuk pelecehan, bagian tubuh mana yang tak boleh disentuh, memberi motivasi dan keberanian siswa untuk menolak dan berkata tidak, serta yang paling penting melalui edukasi ini, paling tidak mereka menjadi tidak enggan lagi bercerita kepada orang tua tentang apa saja yang mereka alami,” tutur Holy Wahyuni yang merupakan dosen pembimbing lapangan tim KKN UMSurabaya.

Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar sekaligus pemerhati anak ini juga menambahkan, “Selain itu, kami berharap kegiatan ini juga dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya untuk melakukan hal serupa. Bahwa bukan lagi menjadi hal tabu memberikan pemahaman tentang organ tubuh anak yang tidak boleh disentuh, meskipun organ tubuh tersebut selama ini tabu diujarkan oleh anak-anak, seperti payu dara dan kemaluan, semoga semakin banyak sekolah yang dapat mweujudkan lingkungan yang ramah anak dari segala bentuk pelecehan dan perundungan.”

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image