Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dian Rahmawati

Cegah Stunting, SMPN 6 Yogyakarta Galakkan Gerakan Aksi Bergizi dan Senam Bersama

Sekolah | Wednesday, 27 Mar 2024, 08:47 WIB

Kasus stunting masih menjadi permasalahan yang terus menjadi sorotan di Indonesia. Meskipun demikian, banyak masyarakat yang masih awam dengan istilah tersebut. Mengutip artikel dr. Desi Fajar Susanti, M.Sc, Sp.A (K) yang berjudul “Mengenal Apa Itu Stunting ”, menurut WHO (2015), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Selanjutnya, menurut WHO (2020), stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang/tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang/kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.

Konidisi demikian juga dialami oleh masyarakat DIY. Stunting masih menjadi masalah kesehatan yang terus menjadi fokus pemerintah. Melansir berita dari Humas DIY, DIY berhasil menurunkan prevalensi stunting sebesar 0,9% pada tahun 2022 menjadi 16,4%, dari 17,3% pada tahun 2021. Meskipun demikian, upaya penurunan stunting di DIY tetap harus digencarkan melalui kolaborasi lintas sektor agar dapat mencapai target prevalensi stunting sebesar 14% pada tahun 2024 sebagaimana yang ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024 oleh Pemerintah Indonesia.

Sejalan dengan program pemerintah tersebut, SMPN 6 Yogyakarta turut berperan dalam pencegahan kasus stunting di sektor pendidikan, khususnya di lingkungan SMPN 6 Yogyakarta yakni dengan Gerakan Aksi Bergizi dan Senam Bersama. Gerakan Aksi Bergizi ini diikuti oleh seluruh warga sekolah, mulai dari peserta didik, petugas kebersihan dan keamanan, petugas kantin, guru, karyawan, hingga kepala sekolah. Upaya tersebut mendapat dukungan dari para orang tua siswa. Gerakan tersebut sudah sering dilaksanakan di SMPN 6 Yogyakarta, terakhir yakni pada Jumat, 26 Januari 2024.

Warga sekolah membawa bekal dengan gizi seimbang yaitu berupa makanan yang mengandung protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat. Selain itu, bekal makanan juga diisi dengan buah dan sayur. Kegiatan senam bersama juga dilaksanakan agar warga sekolah, khususnya siswa memiliki perilaku hidup sehat dengan berolahraga. Dalam kegiatan tersebut, para siswa juga mendapatkan materi tentang kesehatan reproduksi pada remaja.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image