Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image irman muhammad ridwan

Nafsu Menurut Syaik Abdul Qodir Aljailani

Agama | Thursday, 11 Aug 2022, 21:01 WIB
Nafsu dalam diri manusia menjadi penyebab berbagai macam kejahatan, kemaksiatan dan menjadi penghalang dalam ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT

Nafsu Menurut Syaikh Abdul Qodir AlJailani

Nafsu dalam diri manusia menjadi penyebab berbagai macam timbulnya kejahatan, kemaksiatan dan menjadi penghalang dalam ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT tetapi nafsu juga bisa menjadi pendorong atau maotivasi dalam kebaikan, kebenaran serta ketaataan, bagaimana pendapat Syaikh Abdul Qodir Aljailani mengenai nafsu?

Menurut Syaikh Abdul Qodir Aljailani dalam kitab Fathu Rabbani bahwa nafsu mempunyai waktu untuk menentang apabila tidak diperbaikinya. Dalam Alquran di jelaskan bahwa nafsu akan menyuruh kepada kejelekan atau kejahatan. Sebagaimana Allah Subhaana Wa Ta’ala berfirman dalam surat yusuf 53:

“ Sesungguhnya nafsu itu akan menyuruh kepada kejelekan atau kejahatan, kecuali nafsu yang telah diberikan rahmat oleh Tuhanku, sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun dan Maha Penyayang”

Dalam surat yusuf ayat 53 menjelaskan bahwa nafsu akan selalu menyuruh kepada kejelekan tetapi ada nafsu yang diperbaiki yaitu nafsu yang telah diberikan rahmat oleh Allah SWT.

Menurut Syaikh Abdul Qodir Aljailani bahwa nafsu harus dilatih menjadi baik sehingga aman dari berbagai macam kejahatan. Ketika nafsu dilatih dengan baik maka nafsu itu akan jinak dan menjadi sangat baik. Nafsu tersebut akan menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya dan menjalankan seluruh ibadah penuh dengan ketaatan kepada-Nya.

Dalam kitab karang ulama Thanbihul ghafilin bercerita mengenai akal dan nafsu. Akal ketika ditanya oleh Allah SWT “ hai akal siapakah Aku ini? “ Aku adalah hamba-Mu dan Engkau adalah Tuhanku” jawab akal.

Sementara Nafsu ketika ditanya “Hai Nafsu siapakah Aku? “ Aku adalah Aku dan Engkau adalah engkau” Jawab Nafsu. Kemudian Allah SWT memasukan nafsu kedalam neraka selama serratus tahun.

Neraka tersebut sudah dipanaskan ribuan tahun. Kemudian Nafsu dikeluarkan ditanya kembali “ Nafsu siapakah Aku? “Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau” jawab nafsu. Kemudian Allah SWT memasukan kembali selama seratus tahun.

Masih jawaban yang sama “Aku adalah Aku dan Engkau adalah Engkau. Kemudian ketiga kalinya memasukan kedalam neraka selama serratus tahun dengan tidak diberikan makanan.

Ternyata Nafsu ketika tidak diberikan makan nafsu tersebut bertaubat kepada Allah SWT dan menjerit-jerit didalam neraka memohon ampun. Lalu Allah SWT mengeluarkan dari neraka kemudian ditanya” Nafsu siapakah Aku? “ Aku adalah hamba-Mu dan Engkau adalah Tuhanku” Jawab nafsu.

Ternyata dalam cerita diatas menahan makanan atau berpuasa adalah salah satu cara untuk mengendalikan hawa nafsu yang ada dalam diri manusia.

Dalam hadis Rasulullah Saw mneceritakan bahwa para sahabat sudah berperang dan berkata kepada Rasulullah SAW “ kita sudah pulang dari perang besar. Rasulullah Saw bersabda “ perang yang besar adalah berperang melawan nafsu’.

Jelas sekali apa yang dikatakan oleh Rasulullah SAW sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Syaikh Abdul Qodir Aljailani bahwa nafsu harus benar-benar dilatih menjadi nafsu yang taat kepada Allah SWT dan meninggalkan semua kemaksiatan. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat Alfajr :27-28

“Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhan-Mu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya”

Dalam ayat diatas jelas bahwa nafsu yang dilatih adalah nafsu yang tenang adalah nafsu mutmainah. Nafsu yang mendorong kepada kebaikan. Nafsu yang selalu dilatih untuk taat kepada Allah SWT dan Nafsu yang akan menggiring ke surga-Nya Allah SWT.

Nafsu mutmainah akan mendapatkan pertolongan kepada-Nya baik didunia dan diakhirat. Sebagai mana nafsu yang dimiliki oleh para Nabi dan Rasul. Nabi dan Rasul selalu mendapat pertolongan Allah SWT baik didunia maupun di akhirat.

Di dunia ketika banyak tantangan, ancaman, cacian dan makian serta mau membunuh jiwanya tetapi Allah SWT menurunkan pertolongan.

Nabi Muhammad Saw diselamatkan oleh Allah SWT dari ancaman kaum quraisy yang akan membunuhnya sehingga turunlah pertolongan Allah SWT dan dengan jasanya sehingga islam sampai kepada kita.

Nabi Ibarahim As diselamatkan dari api yang besar sehingga api itu menjadi dingin. Nabi Musa As diselamatkan oleh Allah SWT atas kejaran fir’aun. Nabi Luth diselamatkan dari bumi yang dibalikan karena penduduknya menentang dakwah beliau dan berperilaku LGBT dan Nabi dan Rasul yang lainnya diselamatkan oleh Allah SWT karena mempunyai nafsu mutmainah sehingga datanglah pertolongan Allah SWT.

Demikian pemaparan mengenai nafsu menurut Syaikh Abdul Qodir aljailani, pada dasarnya nafsu itu menyuruh kepada kejelekan tetapi ada nafsu yang dilatih menjadi jinak sehingga nafsu tersebut penuh dengan ketaaatan, ibadah dan memasukan kedalam surga datanglah pertolongan Allah SWT.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image