Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image NANDA ABDULAH

Penyuluhan Rumah Sehat di Kelurahan Sukawarna Bandung

Eduaksi | 2022-08-08 02:05:06

BANDUNG, 08 Agustus 2022 oleh Nanda Abdulah (Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan UPI)

Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya ( UU RI No . 1, 2011). sedangkan Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik demi kesehatan keluarga dan individu (WHO, 2001). • Menurut Suharmadi ( 1985 ), Rumah adalah tempat hunian atau berlindung dari pengaruh keadaan alam sekitarnya (hujan dan panas) serta merupakan tempat untuk beristirahat setelah melakukan aktifitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Menurut UU RI No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Sehat adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. • Menurut WHO (World Health Organization) mendefinisikan pengertian “sehat” yang lebih terperinci sebagai keadaan kesehatan jasmani, rohani, dan sosial yang baik dan lengkap, bukan hanya berarti terhindar dari penyakit atau kelemahan (Health is a state of complete physical, mental and social wellbeing, not merely the absence of disease or infirmity).

Rumah sehat adalah adalah sebuah rumah yang dekat dengan air bersih, berjarak lebih dari seratus meter dari tempat pembuangan sampah, dekat dengan sarana pembersihan, serta berada di tempat dimana air hujan dan air kotor tidak menggenang (Wahid dan Chayatin, 2009). Haryanto dan Gunawan menyebutkan yang dimaksut rumah sehat adalah tempat kediaman suatu keluarga yang kengkap berdiri sendiri, cukup kuat konstruksinya dan memenuhi persyaratan kesehatan ( Haryanto dan Gunawan, 1997 ). • Rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar.Kebutuhan jasmani misalnya terpenuhi kebutuhan jasmani seperti membaca, menulis, istirahat dan lain-lain. Kebutuhan rohani misalnya , perlindungan terhadap penyakit, cuaca, angin dan sebaginnya ( Anonim, 2009 ).

Rumah sehat ini dipelajari pada Jurusan Pendidikan Teknik bangunan departemen Pendidikan Teknik sipil, fakultas Pendidikan teknologi dan kejuruan, universitas Pendidikan Indonesia. Mata kuliah Teknik penyehatan dan lingkungan menjelaskan bahwa semua aspek aspek pada rumah sangat berpengaruh pada kenyamanan dan keamanan penghuninya karena jika rumah itu belum ideal dikatakan sehat dari segi ilmu bangunan/sipil maka akan berakibat kurang sehat nya penghuni di dalamnya.Pada kuliah semester 7 di universitas Pendidikan Indonesia ada mata kuliah KKN atau Kuliah Kerja Nyata yang kebetulan pada kalender akademik tahun ini KKN masih tematik atau diutamakan daring dan luring terbatas. Pelaksanaan mata kuliah ini sejalan dengan tridharma perguruan tinggi salah satunya pengabdian pada masyarakat.

Sejalannya tujuan mahasiswa sebagai agen perubahan, pengaplikasian ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliahpun adalah sebuah kewajiban untuk bisa disampaikan kepada lingkungan sekitar, mata kuliah Teknik penyehatan dan lingungan tadi relevan dengan kebutuhan warga, yakni warga di kelurahan sukawarna kecamatan sukajadi kota Bandung, warga sendiri merasa sangat memerlukan sosialisasi dan pengarahan terkait rumah yang ideal dan sehat dalam kehidupan itu seperti apa. Maka dari itu saya sendiri menentukan harus melaksanakan kegiatan prnyuluhan rumah sehat di kelurahan sukawarna ini sejalan dengan landasan saya sebagai mahasiswa yang sedikitnya berkopeten di ilmu atau bidang ini.

Penyuluhan rumah sehat ini dilakukan pada hari jum’at tanggal 29 Juli 2022 di wilayah RT 04 RW 04 kelurahan sukawarna sukajadi Bandung, dengan dihadiri oleh masyarakat sekitar yang mayoritas sebagai ibu rumah tangga yang tergabung dengan komunitas MASAGI Cibogo atau masyarakat bersinergi cibogo, selain melaksanakan penyuluhan, kami juga mengikuti kegiatan jum’at bersih dan panen sayuran di kebun warga. Untuk pemateri penyuluhan ini kebetulan teman saya yakni Muhammad Farauk Alfarizi yang mempunyai latar belakang pemateri sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan teknologi kejuruan universitas Pendidikan Indonesia yang mengangkat materi yang telah dipelajari di dunia kampus dan relevan dengan lingkungan sekitar. Materi yang disampaikan merupakan pengaplikasian materi mata kuliah Teknik penyehatan dan lingkungan, rumah sehat ini pula yang kami angkat lebih dalam yakni aspek aspek sekitar yang mudah diaplikasikan oleh warga itu sendiri untuk bisa membuat rumah rumah nya sehat dan nyaman.

Banyak faktor atau aspek rumah bisa dikatakan sehat, namun hal ini bukan berarti rumah yang sehat itu harus maha. Rumah adalah hunian dan tempat berlindung dari segala gangguan luar. sesuai Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999, beberapa aspek penting yang wajib dipenuhi untuk rumah sehat adalah sebagai berikut, Bahan Bangunan, Komponen dan Penataan Ruang Rumah, pencahayaan, ventilasi udara, binatang penular penyakit, Air, Tersedianya sarana penyimpanan makanan yang aman dan higienis, limbah, kepadatan hunian ruang tidur, dll. Dalam penyuluhan sendiri tidak membahas semua aspel yang ada, namun saya sendiri memilih aspek yang bisa diangkat paling penting dan bisa disegerakan untuk disesuaikan dengan rumah warga yang ada secara langsung, diantaranya;

Ventilasi

Ventilasi digunakan untuk pergantian udara. Udara perlu diganti agar mendapat kesegaran badan. Selain itu agar kuman-kuman penyakit dalam udara, seperti bakteri dan virus, dapat keluar dari ruangan, sehingga tidak menjadi penyakit. Orang-orang yang batuk dan bersin-bersin mengeluarkan udara yang penuh dengan kuman-kuman penyakit, yang dapat menginfeksi udara di sekelilingnya. Penyakit-penyakit menular yang penularannya dengan perantara udara, antara lain TBC, bronchitis, pneumonia, dan lain-lain.

Ventilasi yang baik dalam ruangan harus mempunyai syarat lainnya, di antaranya:

1. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan. Sedangkan luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) minimum 5%. Jumlah keduanya menjadi 10% dikali luas lantai ruangan. Ukuran luas ini diatur sedemikian rupa sehingga udara yang masuk tidak terlalu deras dan tidak terlalu sedikit.

2. Udara yang masuk harus udara bersih, tidak dicemari oleh asap dari sampah atau dari pabrik, dari knalpot kendaraan, debu dan lain-lain.

3. Aliran udara diusahakan ventilasi silang dengan menempatkan lubang hawa berhadapan antara 2 dinding ruangan. Aliran udara ini jangan sampai terhalang oleh barang-barang besar misalnya almari, dinding sekat dan lain-lain.

Pencahayaan

a. Pencahayaan Alami

Pencahayaan alami diperoleh dengan masuknya sinar matahari ke dalam ruangan melalui jendela, celah-celah dan bagian-bagian bangunan yang terbuka. Cahaya matahari berguna untuk penerangan dan juga dapat mengurangi kelembaban ruang, mengusir nyamuk, membunuh kuman penyakit tertentu seperti TBC, influenza, penyakit mata dan lain-lain.

Kebutuhan standar minimum cahaya alam yang memenuhi syarat kesehatan untuk berbagai keperluan menurut WHO dimana salah satunya adalah untuk kamar keluarga dan tidur dalam rumah adalah 60 – 120 Lux.

Guna memperoleh jumlah cahaya matahari pada pagi hari secara optimal sebaiknya jendela kamar tidur menghadap ke timur dan luas jendela yang baik minimal mempunyai luas 10-20% dari luas lantai.

b. Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan yang baik dan memenuhi standar dapat dipengaruhi oleh:

· Cara pemasangan sumber cahaya pada dinding atau langit- langit

· Konstruksi sumber cahaya dalam ornamen yang dipergunakan

· Luas dan bentuk ruangan

· Penyebaran sinar dari sumber cahaya

Penyediaan air bersih

Sumber/asal air baku utama

· Air Hujan

· Air Permukaan

- Air Waduk ( Berasal dari air hujan )

- Air Sungai ( Berasal dari air hujan dan mata air )

- Air Danau ( Berasal dari, air sungai atau mata air )

· Air Tanah

· Mata air

Air yang kita gunakan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi dan lainnya harus dalam keadaan bersih sehingga kita dapat terhindar dari penyakit yang disebabkan karena kualitas air buruk.

Dengan menggunakan air bersih kita dapat terhindar dari penyakit seperti diare, kolera, disentri, tipes, cacingan, penyakit kulit hingga keracunan.

Berikut ada beberapa tips dalam menjaga kualitas air bersih di lingkungan.

· Pisahkan jarak antara sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah minimal 10 meter

· Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemar

· Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga bangunannya gar tidak rusak

· Lantai sumur sebaiknya kedap air (diplester) dan tidak retak, bibir sumur dan dinding sumur harus diplester dan sumur ditutup;

· Ember penampung air dilengkapi denga penutup dan gayung bertangkai, dijaga kebersihannya.

· Air harus dihaga kebersihannya dengan tidak ada genangan air di sekitar sumber air, dan dilengkapi dengan saluran pembuangan air, tidak ada kotoran, tidak ada lumut, pada lantai/dinding sumur.

Pembuangan air kotor dan Limbah

a. Air buangan dapur

Kehidupan sehari-hari lainnya, seperti memasak tentu akan menghasilkan air buangan yang kerap menjadi persoalan kebersihan. Pada rumah ideal, sisa-sisa makanan dan air buangan dapur dipisahkan. Jika sisa makanan terbuang ke sumur peresapan akan mengakibatkan pori-pori tanah tertutup dan memungkinkan air buangan tidak lagi dapat meresap ke dalam tanah. Solusinya, air buangan dapur ditampung dulu pada sebuah bak penangkap lemak

b. Air aliran hujan

Aliran air selanjutnya yang harus dipikirkan adalah membuat aliran air hujan agar lancar dan tidak menggenang. Untuk mengalirkan air buangan dari alat penerima ke tempat pembuangan dapat dipakai pipa dari tanah atau pipa beton. Sedangkan untuk air hujan dapat dipakai pipa 1/2 lingkaran yang dipasang terbuka di atas tanah.

Saluran pembuangan harus diberi bak-bak kontrol yang dipasang pada setiap jarak 3 meter. Hal itu berfungsi untuk menampung kotoran-kotoran yang terbawa air buangan yang dapat dilakukan pengecekan secara berkala.

c. Jarak Sumur Resapan

Sumur resapan harus diletakkan pada sudut halaman yang terpencil, yang jauh dari tempat bermain anak-anak dan ditutup dengan tanah atau rumputan. Adapun jarak sumur resapan harus lebih besar dari 10 meter dari sumur air bersih.

d. IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)

Merujuk pada seperangkat struktur, teknik, dan peralatan yang dibuat untuk memproses serta mengelola limbah sehingga sampah tersebut bisa dibuang ke lingkungan tanpa dampak merugikan. Limbah-limbah tersebut umumnya berasal dari limbah domestik (rumah tangga), sisa operasional pabrik, industri, bahkan pertanian. Agar prosesnya berjalan dengan baik sesuai standar yang berlaku, diperlukan tenaga operasional yang bersertifikasi

IPAL Komunal. IPAL komunal bisa diibaratkan seperti kereta api, pesawat, atau moda transportasi lain. Sama seperti kendaraan-kendaraan tersebut, IPAL komunal dibuat untuk memenuhi kebutuhan pembuangan limbah komunitas yang berisi banyak orang. Untuk membuat IPAL komunal, biayanya juga jauh lebih tinggi karena melibatkan banyak struktur dan perlengkapan.

2. IPAL Mandiri. Kebalikan dari IPAL komunal, IPAL mandiri dibuat untuk memenuhi kebutuhan pembuangan limbah perorangan atau per kepala keluarga. Dilihat dari biaya yang dikeluarkan, IPAL mandiri jauh lebih murah

Komponen dan Penataan Ruang Rumah

Modern ini penempatan atau tata ruang interior dan eksterior rumah sangat berpengaruh terhadap segi Kesehatan rumah, bukan hanya menilai dari keindahannya saja, namun dari kegunaan barang atau komponen tersebut bisa berdampak besar bagi rumah, seperti pembuatan rooftop garden atau green roof yang bisa sangat bermanfaat bagi penghuni rumah itu sendiri

Roof garden yaitu adanya tanaman dalam suatu wadah pot tanaman sehingga terbentuk suatu taman. Berbeda halnya dengan green roof yaitu sebuah struktur bangunan terintegrasi yang memungkinkan adanya sistem drainase di seluruh permukaan atap yang menekankan pada pengelolaan stormwater.

Setelah melakukan penyuluhan ini saya sadar bahwa tidak akan bisa berubah langsung, maka dari itu saya melakukan kontroling pada warga sekitar untuk melihat dan menilai apakah sudah bisa dikatakan ideal rumah tersebut, selain dari itu pelaksanaan kontroling ini juga merupakan upaya tindak lanjut agar warga semakin sadar akan Kesehatan rumah, dan semakin meyuluruh untuk warga yang peka terhadap Kesehatan sekitar terutama rumah sendiri. Saya harap kegiatan ini bisa terus dikembangkan dan diaplikasikan oleh seluruh masyarakat dan dindengar oleh pihak pihak yang bersangkutan apabila warga masyarakat sangat membutuhkan bantuan agar rumah nya bisa sehat dan layak huni, serta dari mahasiswapun harus bisa semakin berdampak kepada masyarakat khususnya kepada lingkungan rumah masing masing, saya mengapresiasi atas kegiatan KKN Tematik di Universitas Pendidikan Indonesia. Semoga mahasiswa semakin pintar dan berdampak luas di masyarakat dan bisa menjalankan fungsi mahasiswa serta Tridharma perguruan tinggi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image