Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hikmah Amalia Mumtazah

Belajar Mencintai Diri

Eduaksi | Friday, 26 Nov 2021, 09:11 WIB

Belajar Mencintai Diri

dokumen pribadi

Judul buku : A Handbook For Self-Love

Penulis : Astrid Savitri

Penerbit : Penerbit Briliant, (Yogyakarta)

Tahun terbit : 2021

Jumlah halaman : 215

Harga : 65.000

Buku ini merupakan buku nonfiksi yang bertemakan tentang pengembangan diri. Pengembangan diri merupakan proses untuk membentuk potensi, perilaku dan juga untuk meningkatkan kemampuan diri. Buku ini sangat cocok untuk dibaca oleh semua kalangan, terutama para remaja untuk persiapannya menuju dewasa yang lebih baik. Buku yang sangat menginspirasi saya dalam mencintai diri sendiri itu sangatlah merubah kebiasaan saya menjadi lebih baik. Menurut saya buku ini banyak menginspirasi semua orang. Ada banyak kebiasaan baik yang diterapkan pembaca dalam kehidupan harinya, dimulai dari kebiasaan baik kepada diri sendiri hingga kebiasaan baik bersosial. Dalam buku ini juga banyak ilustrasi gambar yang menarik untuk pembaca, quotes yang terkait dalam cerita dan font yang sangat bervariasi, sehingga pembaca tidak bosan saat membaca buku ini.

Buku ini tercipta dari kepedulian ketika melihat begitu banyak teman yang merasa benci diri atau tidak tahu bagaimana harus cinta diri. Padahal hukum terpenting semesta adalah cinta, dan cinta itu dimulai di dalam diri dan untuk untuk diri sendiri. Melalui buku ini kita belajar cinta diri sehingga dapat menemukan kebahagiaan melalui cinta diri. Pertama yaitu membahas tentang benci diri dan cinta diri. Seperti yang kita tau, cinta diri itu sangat lah penting untuk diri kita sendiri. Sedangkan benci diri itu sangat merugikan, tetapi sering banget terjadi tanpa tidak sadar.

Kenapa sih kita benci diri?

Kebencian terhadap diri sendiri dapat disesbabkan oleh beberapa hal seperti pola asuh yang penuh tuntutan dan trauma masa kecil. (halaman 24)

Cinta diri juga sering kita istilahkan dengan self-love, itu semua sering kita dengar dimana-mana, di sosial media, music, dll. Cinta diri yaitu cara bagaimana kita mengetahui hubungan dengan diri sendiri yang melibatkan pemahaman atas kekurangan atau kelebihan diri kita. Pada topic ini mulai mengerti bahwa ada banyak cara untuk mencintai diri seperti mengenali perasaan, terima diri, memaafkan diri, pikirkan perasaan dari perspektif orang luar dan mengatakan tidak pada orang lain.(halaman.45)

Di buku ini terdapat sebuah pengingat dari kutipan “kamu perlu lebih mencintai diri sendiri” “kamu tidak bisa mencintai orang lain jika kamu tidak mencintai dirimu sendiri terlebih dahulu”. Disini kita tersadar bahwasanya cinta diri sendiri tidak semuda itu. Karena seperti yang saya rasakan cinta diri sendiri itu cukup susah tetapi saya lebih untuk percaya bahwa cinta diri sendiri itu memanglah penting.

Penulis juga menceritakan tentang self care. Self care yaitu peduli atas diri sendiri. Merawat diri bukanlah sebuah keegoisan sesaat dan itu tidak apa. Self care bisa dimulai dengan cara merawat diri sendiri secara fisik, kemudian berkembang lagi menjadi rasa puas terhadap jalan hidup yang sudah dipilih.

Banyak yang merasa bahwa self care itu egois karena masih sering diartikan sebagai perhatian hanya pada kesenangan dan keuntungan diri sendiri tanpa melihat orang lain. Terkadang juga hal yang benar bisa dikatakan “egois” seperti menolak ajakan teman untuk hangout karena ingin dirumah saja, bukan berarti kita menyamakan pikiran kita dan pikiran mereka.

Padahal ternyata egois itu juga penting. Egois juga bukanlah hal yang buruk. Egois itu diperlukan pada saat kita butuh bantuan, perlu istirahat, perlu waktu sendiri dan banyak lainnya. Terkadang kita butuh waktu untuk sendirian. Interaksi sosial bisa melelahkan bagi sebagian orang. Maka dari itu tidak ada salahnya meluangkan untuk diri sendiri. Cara untuk memulai perawatan diri yang mudah misalnya bermain dengan hewan peliharaan, berjalan-jalan, tidur lebih awal, membaca buku, tidak bermain social media terlalu lama, memasak makanan favorit kita.

Seberapa besar kita mempercayai diri? Kebanyakan diri kita, mempercayai diri sendiri bisa menjadi sesuatu yang cukup rumit. Kita memiliki ketidak percayaan diri sendiri karena tidak mendengar kata hati. Hal inilah yang membuat kita sulit untuk mempercayai diri sendiri dengan ini akan mempersulit dalam pekerjaan dan kehidupan kita. Kurangnya percaya diri pada diri kita terbentuk dari bagaimana kita memotivasi diri untuk melakukan sesuatu. Kita khawatir jika kita merasa benar-benar bahagia dengan hidup maka motivasi kita untuk melakukan sesuatu bisa musnah atau hilang.

Alasan yang membuat kurang percaya diri ketika kita bukanlah yang kita kira. Maksudnya cara kita mengekspresikan diri, tingkah laku itu pasti memiliki versi yang berbeda-beda. Dalam buku ini penulis juga banyak menceritakan tentang memaafkan diri sendiri, pentingnya hidup dimasa sekarang, yang bisa dikendalikan atau tidak, dan banyak lagi.

Kelebihan dari buku ini yaitu banyaknya motivasi yang membuat pembaca tertarik, banyaknya ilustrasi gambar di setiap halaman, kata-kata singkat sehingga tidak membosankan, font yang bervariasi.

Kekurangan dari buku ini adalah masih banyak juga kesalahan dalam penggunaan tanda baca, masih banyak juga kata yang typo, penggunaan huruf kapital yang salah, ada beberapa halaman yang isinya hanya tulisan saja, jadi membuat pembaca merasa bosan. Saya sangat merekomendasi buku ini.

Dengan buku ini kita bisa tau betapa pentingnya cinta diri sendiri itu. Karena sekarang lagi banyaknya seseorang yang sering membeda bedakan dirinya sendiri dengan orang lain. Maka dari itu dengan membaca buku ini kita lebih bisa tau bagaimana cara mengenal diri kita sendiri dan mencintai diri sendiri.

Kamu berharga.

Kamu luar biasa.

Kamu sempurna apa adanya.

Kamu selalu dan akan selalu begitu.

Peresensi:

Nama : Hikmah Amalia Mumtazah

Mahasiswa : Universitas Muhammadiyah Malang

Fakultas : Ilmu Kesehatan

Prodi : Farmasi

Dosen Pembimbing : Dr. Daroe Iswatiningsih, M.Si

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image