Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Annas

Bisnis Warung Makan Rasa Freelancer

Kuliner | Friday, 05 Aug 2022, 12:57 WIB

Seperti kita ketahui bahwasannya corona di Indonesia sedang marak-maraknya pada tahun 2020. Yang mengakibatkan terjadinya perosotan Ekonomi secara keseluruhan terutama pada bisnis warung makan. Mereka hanya mengandalkan suatu aplikasi yang diberikan oleh perusahaan yang bernama Go Food dan Shoope Food untuk tetap memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Tetapi pada 2022 corona telah mereda dan beberapa warung makan dapat buka kembali seperti biasanya. Tetapi ada salah satu warung makan yang tetap mengandalkan aplikasi tersebut sampai tahun 2022.

Warung makan yang bernama Nasi Bakar Bu Titi, nama yang biasa dan umum didengar oleh orang-orang perumahan yang berlokasi di Gentan Tepat berada di kota Solo. Walaupun warung tersebut berlokasi di perumahan dan sulit dijangkau tanpa menggunakan aplikasi Google Maps tetapi warung ini tetap ramai dan banyak pelanggan melalui aplikasi Go Food. Hal yang lebih menarik pada warung makan ini terdapat cara kerja mereka yang unik dan berbeda dengan lainnya.

“Awalnya sih iseng-iseng buka bisnis nasi kuning di UMS. Karena pasar UMS bisa dibilang kecil jadi kita beralih ke Nasi bakar dengan berjualan di rumah.” kata Ihsan yang merupakan salah satu anak dari Bu Titi yang mempunyai warung makan tersebut. Nasi Bakar Bu Titi hanya mengandalkan aplikasi Go Food untuk menjualnya dan katanya hal tersebut lebih efisien tanpa mengeluarkan beberapa biaya yang dapat menguras uang banyak termasuk pada biaya sewa, pegawai dan listrik. “Kenapa kita masih mengandalkan Go Food dan Shoope Food? Karena hal tersebut lebih efisien dibandingkan kita berjualan di pinggir jalan. Karena beberapa biaya yang kita keluarkan dapat dikatakan lebih sedikit pengeluarannya daripada kita berjualan di pinggir jalan dengan mengeluarkan biaya sewa yang lebih mahal dibandingkan beli rumah.” Kata Ihsan. Pada cara kerja system mereka cukup dibilang unik, karena cara kerja mereka hanya membuka warung jika sebagian dari anak-anak Bu Titi bisa meluangkan waktu untuk membantunya bekerja. “Misalnya keseluruhan keluarga tidak bisa membuka warung, maka warung tersebut tutup pada hari itu juga. Jadi hal tersebut seperti pekerja Freelance. Dan enaknya membuka warung kaya gitu secara waktu kita fleksibel dan bisa sambal melakukan pekerjaan rumah” Kata ihsan.

Hal tersebut merupakan suatu inovasi dan kemajuan pada warung makan zaman sekarang tanpa kita mengorbankan pekerjaan rumah yang membuat kita semakin di bebani. Selain hal itu Nasi Bakar Bu Titi juga digemari oleh orang-orang sekitar karena harganya yang murah dari mulai harga 13.000 sampai dengan 20.000. Dan selain itu para pelanggan juga tanpa perlu mengeluarkan tenaga untuk keluar rumah dan cukup di antarkan oleh kurir.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image