Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image masud fauzi

Kenali Perbedaan Cacar Monyet, Ruam, Cacar Air,Serta Covid untuk Diketahui

Info Terkini | Thursday, 04 Aug 2022, 18:20 WIB

Penyakit cacar monyet mempunyai satu tanda-tanda yang unik, yaitu ruam. Tetapi, ruam ini kerap disalahpahami dengan cacar air dan ruam Covid-19. Lantas, bagaimanakah cara membandingkannya?

unsplash

Dr dr H Prasetya Mawardi SpKK dari Perhimpunan Dokter Specialist Kulit Indonesia (PERDOSKI) menguraikan berbeda tanda-tanda ruam pada cacar monyet, cacar air, sampai COVID-19.

Ia menerangkan, abnormalitas kulit pada cacar air diawali dari lesi yang awalnya ada di muka dan usai menebar ke hampir semua anggota badan. Keadaan ini tidak diketemukan pada pasien cacar monyet.

Sementara pada penyakit cacar monyet, lesi yang ada di punggung dan tubuh relatif sedikit.

"Lesi karena cacar monyet semakin banyak ada pada bagian muka atau anggota gerak atas atau tangan," ucapnya dalam pertemuan jurnalis PB IDI, diambil dari comunitynews, Kamis (4/9/2022).

Cacar monyet biasanya diawali dari bercak-bercak yang mencolok, yang pada akhirnya membuat lepuh kecil berisi cairan. Lepuh karena infeksi virus monkeypox ini selanjutnya membuat koreng yang pada akhirnya akan rontok.

"Pada monkeypox, ada plenting kecil dan selekasnya berkembang relatif padat, abnormalitas kulitnya, yang memperlihatkan itu ialah infeksi virus, dan umumnya banyak menyebar di tempat muka dan tangan," tandas ia.

Adapun pada infeksi COVID-19, bentuk abnormalitas di kulit diawali dari bercak-bercak seperti pendarahan kecil yang dapat ada di tempat badan mana saja.

Cacar monyet atau monkeypox sendiri telah diputuskan sebagai kondisi genting kesehatan global oleh Organisasi kesehatan dunia (WHO).

Berdasar laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, beberapa kasus cacar monyet belakangan ini di AS sudah menyelimpang dari skema umum. Di sejumlah pasien, ruam mengakibatkan ngilu pada anus dan rektum, infeksi yang menyakitkan pada susunan rektum (proctitis), dan kesan harus buang air besar saat usus kosong (tenesmus).

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image