Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image irman muhammad ridwan

Sebelum Hijrah Ke Madinah Para Sahabat Hijrah ke Habasyah

Agama | Saturday, 30 Jul 2022, 20:34 WIB
Sebelum Hijrah Ke Madinah Sahabat Hijrah ke Habasyah

Ternyata Sebelum Hijrah Ke Madinah Sahabat Hijrah Dulu ke Habasyah

Bulan Muharram tahun baru islam 1444 H adalah momentum hijrah meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ibadah dengan mengambil sejarah Rasulullah SAW hijrah dari mekah kemadinah atas serangan musuh kaum quraisy yang banyak menentang dakwah Rasulullah SAW kemudian untuk menghindari pertumpahan darah penyiksaan terhadap para sahabat kemudian Rasululullah SAW hijrah ke Madinah, ternyata sebelum hijrah ke Madinah Para Sahabat hijrah ke Habasyah.

Perjalanan dakwah Rasulullah tidak semulus yang kita bayangkan dengan berbagai macam tantangan dari kaum musyrikin Quraish yang tidak menerima dakwah dengan didukung penentangan tersebut oleh para tokoh Quraish pada waktu itu seperti: Abu jahal. Abu Lahab, Abu Sofyan belum masuk islam pada waktu itu. Orang-orang yang berpengaruh dikalangan kaum quraisy sehingga bisa mempengaruhi masyarakat Quraisy pada waktu itu.

Perjalanan dakwah Beliau dengan berupa cacimaki, merendahkan, serangan fitnah, dilempar dengan tahi unta, dilempar dengan batu bahkan diadakan sayembara untuk membunuh beliau. Begitu pun terjadi pada para sahabat terjadi penyiksaan luar biasa, seperti Bilal bin rabah disiksa oleh tuannya. Dakwah ketika di mekah secara sembunyi-sembunyi. Diawali dakwah kepada keluarganya kemudian kepada sahabat-sahabat terdekatnya pada waktu itu.

Orang-orang yang mengikuti dakwah Rasululah Saw pada waktu itu yang dikenal dengan Assabiqunal Awalun (orang yang pertama masuk islam), diantaranya: Khadijah, Abu Bakar Sidiq, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah, Zaid, Zubair, Abdurrahman bin Auf, dan sa’ad. Tetap saja dakwah beliau secara sembunyi-sembunyi mendapatkan perlawanan dari tokoh kaum Quraisy pada waktu itu. Melihat banyak penyisaksan terhadap para sahabat Rasulullah Saw memerintahkan para sahabat untuk hijrah ke Habasyah.

Prof.Muhammad Ridha dalam bukunya yang berjudul Sirah Nabawiyah menjelaskan bahwa Rasulullah SAW melihat banyak para sahabat yang disiksa hanya saja yang mendukung tokoh pada waktu itu adalah paman beliau Abu thalib, beliau berkata:” Tidakkah sebaiknya kamu sekalian pergi ke negeri habasyah? Sesungguhnya disana ada seorang raja, yang tidak ada seorangpun teraniaya disisinya. Tinggallah dinegeri itu, sehingga Allah memberi kemudahan dan jalaln keluar dari apa yang kalian alami saat ini”.

Gelar raja di Habasyah adalah Najasyi. Najasyi yang berkuasa pada waktu itu bernama Ashhamah bin Abjar. Rakyat Habasyah umumnya beragama Nasrani Nasthuriyah.

Prof. Muhammad Ridha menjelaskan para sahabat berangkat berangkat pada waktu itu bulan Rajab tahun ke-5 kenabian (615M) disebut sebagai muhajirin. Muhajirin adalah orang yang berhijrah. Muhajirin berjumlah 12 laki-laki dan 4 orang wanita menuju ke Asy-Syu’aibah dengan memakai dua buah kapal pedagang menuju Habasyah.

Keadaan rakyat Habasyah menganut toleransi tinggi bisa menghargai dan bersosialisasi dengan para muhajirin adalah muslim. Disana kami bertetangga dengan mereka sangat menghomati, Kami bisa beribadah, agama kami tidak diganggu dan tidak pernah mendengar sesuatu yang kami tidak sukai”. Hijrah yang pertama adalah ke Habasyah kemudian hijrah yang kedua ke Madinah.

Adapun para muhajirin hijrah ke Habsyah diantaranya:, Usman Bin Affan dan istrinya,Ruqoyah binti Rasulullah SAW, Abu Hudzaifah bin utbah dan istrinya, Sahlah binti Suhail, Mush’ab bin Umair, Azz-Zubair bin Al Awwam, Abdurahman bin Auf, Abu Salamah bin Abdul Asad dan istrinya, Ummu Salamah, Ustman bin Mazh’un, Abdullah Bin Mas’ud, Amr bi Rabi’ah dan istrinya, Laila binti Abu Haitsmah, Abu Sibran, Hathib bin ‘Amr dan Suhail bin Baidha (Suhail bin Wahab).

Demikian hijrah para sahabat yang disebut kaum muhajirin ke Habasyah atas perintah Rasulullah SAW karena perlawanan kaum quraisy sangat membahayakan kaum muslimin pada waktu itu.

Penulis: Irman Muhamad Ridwan, SHI, MPdI

Guru PAI Pemerhati Pendidikan dan Keagamaan

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image