Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adeummunasywah Adeummunasywah

Waspadalah terhadap yang Fana

Agama | Wednesday, 24 Nov 2021, 09:38 WIB

Oleh: Heni Nuraeni(Muslimah Peduli Umat)

Begitu banyaknya manusia silau akan gemerlapnya dunia. Manakala harta itu kebanggan bagi setiap manusia, namun bisa jadi hanya sebagian kecil saja nikmat dunia yang dirasakan. Sisanya, bisa saja dinikmati sebagian manusia lainya, baik yang kenal maupun tidak, yang ternyata kekayaannya begitu berlimpah. Entah warisan dari ortunya, atau dikasih ortunya, atau karena sebab lain. Intinya, dapat menikmati kekayaan dengan cara yang berlebihan.

Kalau lihat video di youtube tentang kelakuan para crazy rich,buat geleng-geleng kepala dengan kekayaan yang mereka miliki (dan sekaligus seolah ingin memamerkannya). Gimana tidak , ada anak muda yang memiliki mobil sport Maserati, Ferrari, atau Lamborghini yang harganya bisa belasan miliar rupiah. Jam tangannya juga ada yang harganya tidak kepikir, yang cuma bisa beli jam tangan kualitas bawah. Ya, ada lho yang dengan bangga menyebutkan di angka 4 miliar rupiah untuk sebuah jam tangan.

Dan itu orang Indonesia. Ada pula video viral,Isinya, berupa video yang mengeksplor atau tepatnya ngorek-ngorek informasi seseorang soal harga pakaian yang dikenakan saat outfit. Di video itu ada 5 orang anak SMA swasta Islam di Jakarta. Satu orang seolah bertindak sebagai reporter yang kepo tanya-tanya kepada keempat orang remaja lainnya (ada yang terpisah sesi wawancaranya). Remaja pertama ditanya soal harga jaket, baju, celana, dan sepatu, juga jam tangannya. Hasilnya mencengangkan. Tentu bagi yang tidak pernah dapat uang jajan sebesar itu.

Jaktenya aja brand Bape 1st Camo Japan Hoodie, harganya 5 jutaan rupiah. Dia bilang belinya di Jepang. Sepatunya Nike Running Shoes seharga Rp 700 ribu. Jam tangannya, Samsung Gear S3, seharga Rp 5 jutaan. Kalau baju seragam dan celananya sih, konon cuma Rp 100 ribuan saja.

Remaja kedua, jaket yang dikenakannya adalah Supreme x NBA Varsity Jacket, dia mengaku belinya di LA, hargany fantastik Rp 10 jutaan. Terus sepatunya saja Adidas Yeezy Moonrock, harganya Rp 10 jutaan. Jam tangannya, Apple Watch, Rp 5 jutaan. Kacamata (nggak nyebut merek), harganya Rp 1,5 jutaan.

Remaja ketiga ditanya juga. Nih daftar harga outfitnya: Jaketnya merek Off-White Marble Hoodie, Rp 8 juta. Jam tangan merek Daniel Wellington, Rp 1,5 juta. Sepatunya Adidas Yeezy Turtle Dove.Jangan kaget, harganya Rp 25 juta!

Terakhir, remaja yang ditanya dengan pertanyaan serupa jawabannya juga hampir serupa. Jaket yang dikenakannya merek Supreme USA Box Logo Hoodie, Rp 15 juta. Dompetnya merek Gucci, harganya Rp 5 jutaan. Sepatunya Air Max 97, Rp 3 jutaan.

Dari fakta tersebut menunjukan masih ada orang yang kelihatannya bangga banget punya kekayaan seperti itu.begitu mudahnya mengeluarkan uang sebanyak itu.Namun demikian, tidak seharusnya bangga-banggain dunia.Muhammad bin Ali rahimahullah berkata, “Saya memiliki seorang saudara (sahabat) yang sangat mulia dalam pandangan saya. Yang menyebabkan dia mulia dalam pandangan saya adalah karena rendahnya dunia dalam pandangannya.” (Hilyatul Auliya’, jilid 3, hlm. 187) Imam Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Demi Allah, tidaklah aku heran kepada sesuatu seperti keherananku kepada seseorang yang tidak menganggap cinta dunia sebagai dosa besar. Demi Allah, sesungguhnya cinta dunia termasuk dosa besar yang paling besar. Bukankah dosa-dosa besar lain bercabang darinya? Ibadah kepada berhala, maksiat kepada ar-Rahman, bukankah semua itu karena cinta dunia? Orang yang paham tidak akan berkeluh kesah akan rendahnya dunia, tidak akan berlomba-lomba mendapatkannya saat dia dekat dengan dunia, dan tidak akan berputus asa saat dunia jauh darinya.” (Adab al-Hasan al-Bashri wa Zuhduhu wa Mawaizuhu, hlm. 66).

Imam al-Hasan al-Bashri pernah menasihati Khalifah Umar bin Abdul Aziz dalam suratnya, “Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya dunia adalah rumah persinggahan dan perpindahan bukan rumah tinggal selamanya.” Kemudian beliau menyampaikan lagi, “Wahai Amirul Mukminin, jadilah seperti orang yang tengah mengobati lukanya, dia menahan pedih sesaat karena dia tidak ingin memikul penderitaan panjang. Bersabar di atas penderitaan dunia lebih ringan daripada memikul ujiannya. Orang yang cerdas adalah orang yang berhati-hati terhadap godaan dunia. Dunia seperti pengantin, mata-mata melihat kepadanya, hati terjerat dengannya, pada dia, demi Dzat yang mengutus Muhammad dengan kebenaran, adalah pembunuh bagi siapa yang menikahinya.” (az-Zuhd, al-Hasan al-Bashri, Hal.169).

Dunia, bagaimana pun itu fana. Berhati-hatilah,jangan sampai mencintai dunia secara berlebihan. Boleh saja punya kecintaan kepada dunia, tetapi seperlunya saja. Bukan keinginan utama dan bukan tujuan akhir. Punya harta yang berlebih coba diniatkan untuk bisa memudahkan dalam beribadah. Berharap punya uang banyak, diniatkan juga bisa ibadah umroh, bisa ibadah haji, ringan pula untuk sedekah. Jangan sampai cinta dunia memalingkan dari kecintaan kepada akhirat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Allah, tidaklah dunia dibanding akhirat melainkan seperti jari salah seorang dari kalian yang dicelup -Yahya berisyarat dengan jari telunjuk–di lautan, maka perhatikanlah apa yang dibawa.” (HR Muslim no. 2858)

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan, “Dunia seperti air yang tersisa di jari ketika jari tersebut dicelup di lautan sedangkan akhirat adalah air yang masih tersisa di lautan.” (Fathul Bari, Ibnu Hajar al-Asqalani, 11/232, Darul Ma’rifah, Beirut, 1379) Jauh banget ya perbandingnnya antara dunia dan akhirat. Itu sebabnya, buat apa bangga bin jumawa bisa beli sepatu yang harganya puluhan juta rupiah. Tidak juga merasa bangga bisa beli jaket yang harganya belasan juta rupiah. Sepatu dan jaket itu bisa rusak, bisa hilang.Itu namanya fana. Al-Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata, “Di saat manusia memuaskan diri mereka dengan dunia, maka cukupkanlah dirimu dengan Allah. Di saat manusia membanggakan dunianya. Berbanggalah dirimu dengan Allah.” (Al-Fawaid, hlm. 118) Jadi, jangan bangga dengan yang fana, ya. Jangan bangga secara berlebihan terhadap dunia. Akan ada akhirnya, dan jangan sampai menjadi orang yang hina karena menjadi budak dunia. Wallahu 'alam

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image