Menilik Jalur Pantura dari Sisi Mistis
Eduaksi | 2022-07-29 09:44:59Menilik Jalur Tengkorak Pantura Tegal- pemalang, Dari Sisi Mistis
Selalu Berdoa dan Waspada Saat Melintasi
Jalur pantura rawan kecelekaan !!! Harap berhati-hati, Kurangi kecepatan. Ya, anda semua pasti paham, himbauan- himbauan rambu-rambu jalan, terpampang di beberapa titik sepanjang jalan tersebut. Ya, sering terjadi kecelakaan yang memakan korban jiwa manusia, mungkin tak asing lagi ditelinga masyarakat dan pengguna jalan.
Bahkan dibeberapa titik-titik tertentu, juga lebih dikenal dengan sebutan jalur tengkorak atau black spot(rawan kecelakaan).
Ya, begitulah jalur Pantura, selain rawan kecelakaan. Juga beberapa masyarakat meyakini jalur itu sendiri punya aura mistis atau ada penunggunya dari kalangan makhluk tak kasat mata.
Bicara mistis, bagi orang awam mungkin menyeramkan. Terlebih jalan yang dibangun pada masa kolonial Belanda yang pada saat itu. Dipimpin oleh seorang gubernur bernama Herman William Daendels (1808-1811). Menurut cerita dikalangan masyarakat. Saat proses pembangunannya, banyak memakan korban jiwa manusia, akibat dari sistem kerja paksa atau rodi.
Untuk itu, masyarakat maupun pengguna jalan, diminta selalu berdo'a dan waspada saat melintasi jalur tersebut. Terutama dijalur Kedungkelor Kecamatan Warurejo Tegal sampai masuk ke wilayah Pemalang. Sebab, berdasarkan dari cerita yang beredar di kalangan masyarakat maupun pengguna jalan. Jalur tersebut, dihuni seorang kakek tua, yang berjalan melayang. Dan acap kali menampakan diri, sehingga banyak membuat kecelakaan tanpa sebab. Dikarenakan para pengemudi yang melintas rata-rata terkejut dengan kemunculan sosok kakek tua tersebut. Sehingga harus melakukan pengereman mendadak di tengah kecepatan tinggi.
Dan dititik jalan lainya juga. Yakni di jalur lingkar Utara wilayah Kab Pemalang, para pengguna jalan harus hati-hati, sebab, beberapa kesaksian yang diceritakan oleh para pengemudi. mereka sering melihat sosok mistis yang membuyarkan konsentrasi mereka. Karena melihat sesosok wanita berpakaian putih dan juga pocong. Bahkan kadang menjelma seperti patung sehingga sering mengecoh pengendara yang melintasi area tersebut.
Untuk para pengguna jalan tetep waspada dan selalu berdoa, jangan ngebut. Utamakan keselamatan!!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.