Contoh Penerapan CRM Dalam Sebuah Perusahaan
Bisnis | 2022-07-28 12:47:29Sistem CRM merupakan sebuah alat untuk membantu mengefisiensikan operasional bisnis Anda menjadi lebih mudah dan praktis. Namun, dalam penerapannya perlu adanya dukungan dan kerja sama dari semua lini staf perusahaan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Bagi perusahaan, peran CRM adalah hal penting. Dengan menerapkan sistem manajemen hubungan pelanggan, perusahaan akan mendapatkan banyak manfaat dan keuntungan.
Apa tujuan dari penerapan CRM ini?
Adapun 3 tujuan utama dari penerapan CRM dalam perusahaan ini adalah:
1. Untuk Meningkatkan Layanan Pelanggan Perusahaan
Tujuan utama dari penerapan CRM adalah untuk meningkatkan layanan pelanggan perusahaan menjadi lebih cepat, efektif dan efisien dalam segi monitoring maupun operasional demi mendapatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan yang lebih tinggi lagi.
2. Untuk Meningkatkan Produktivitas Perusahaan
Tujuan lain dari penerapan CRM ini adalah untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Dengan menggunakan CRM, semua aktivitas penjualan akan terekam rapi di dalam CRM. Sehingga perusahaan dapat memantau kinerja semua karyawan mereka terutama untuk tim sales dan tim marketing dengan KPI (Key Performance Indicator) yang perusahaan tetapkan.
3. Untuk Meningkatkan Pendapatan Perusahaan
Tujuan terakhir yang tidak kalah penting dari penerapan CRM ini adalah untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Dengan CRM, perusahaan dapat menghemat banyak biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pemasaran ulang.
Karena dengan data pelanggan yang tersimpan rapi di database CRM, perusahaan bisa melakukan kegiatan pemasaran ulang dengan mudah seperti menggunakan WhatsApp Blast atau Email Marketing untuk menawarkan up-selling maupun cross-selling kepada pelanggan. Dengan begitu, retensi pelanggan dan pendapatan perusahaan juga pasti akan meningkat.
Contoh Penerapan CRM Dalam Perusahaan
1. B2B (Business to Business)
Pada model bisnis B2B, CRM mampu membuat seluruh proses dan aktivitas bisnis lebih mudah. Sistem CRM pada perusahaan jenis ini berperan untuk menyatukan mitra, vendor, dan pihak lainnya. Salah satu contoh penggunaan CRM untuk jenis perusahaan B2B, yaitu terdapat fitur check in dan check out yang memudahkan sales membuat laporan visit ke perusahaan langsung ke dalam sistem.
2. B2C (Business to Consumer)
Bisnis dengan model ini membutuhkan penanganan manajemen pelanggan yang lebih cepat dan tepat. Sistem CRM dilengkapi dengan fitur GPS tracking, riwayat aktivitas, check in check out, survey dan sebagainya. Sehingga sangat cocok untuk diterapkan pada bisnis B2C.
3. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
CRM bisa digunakan untuk perusahaan kecil menengah dan perusahaan besar. Salah satu penyebabnya karena harga CRM berbasis cloud yang lebih terjangkau. Dan, penggunaan sistem CRM berbasis cloud pun lebih sederhana.
4. Enterprise
Terakhir, yaitu perusahaan enterprise atau perusahaan dengan skala besar. Dengan penggunaan sistem CRM ini dapat meningkatkan efisiensi dan menyederhanakan berbagai tugas yang rumit.
Bagaimana caranya agar penerapan CRM ini bisa berhasil?
Adapun hal yang harus Anda lakukan sebelum penerapan CRM dilakukan agar mendapatkan hasil yang maksimal adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan bisnis yang matang
Dengan perencanaan yang matang, Anda dapat memfokuskan dan merinci perencanaan apa saja yang perlu dilakukan. Dengan begitu, penjualan pun akan lebih optimal.
2. Mendefinisikan tujuan dan target
Dengan memahami tujuan dan target tersebut, akan memudahkan Anda untuk mencapainya.
3. Menentukan batasan strategi yang telah ditentukan
Maksudnya, Anda perlu mengetahui apa saja batasan strategi yang bisnis Anda buat. Dengan begitu, strategi yang digunakan lebih terfokus.
4. Menentukan standar keberhasilan penerapan CRM
Sama halnya menentukan tujuan penggunaan CRM. Dalam pengaplikasiannya, Anda tentu memperhitungkan keberhasilan pemakaian CRM tersebut. Dengan begitu, Anda dapat melakukan evaluasi.
Jadi apakah perusahaan kamu sudah menggunakan dan menerapkan sistem CRM ini?
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.