Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Moh. Ainu Rizqi

Sadari Pentingnya Digitalisasi, Mahasiswa KKN 108 UIN Jogja Dampingi Pengelolaan Website Desa

Eduaksi | Wednesday, 27 Jul 2022, 00:50 WIB
Gambar: Mahasiswa KKN Kelompok 58 angkatan 108 UINSUKA dengan Kasi Kesejahteraan Desa Candiwatu

Digitalisasi menjadi kata yang sering terdengar hari-hari ini, terutama setelah Pandemi Covid-19 menjalar di Indonesia. Semua hal—mulai dari pendidikan hingga pekerjaan—kini telah berbasis digital. Banyak platform yang kini bisa digunakan dalam menopang era digitalisasi, salah satunya website.

Website merupakan salah satu media informasi—selain media sosial—yang besifat umum dan mudah diakses dari mana saja. Website dapat menampilkan berbagai informasi yang hendak disampaikan dan siapa saja dapat mengaksesnya li kulli makan wa li kulli zaman (di setiap tempat dan setiap waktu) asalkan memiliki kuota dan akses internet.

Penggunaan media berupa website ini telah mampu digapai oleh segala kalangan, mulai dari akar rumput hingga elit, salah satunya kini dimanfaatkan oeh pemerintah desa. Website desa hari ini bukanlah suatu hal yang baru. Banyak desa yang telah menyadari bahwa dunia yang terus berlari dengan digitalisasinya harus diimbangi dengan melek-nya perangkat desa akan pentingnya website desa.

Dilansir dari jatimnet.com, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi menuturkan bahwa setiap pemerintah desa seharusnya memiliki website, hal ini untuk mempercepat penyebaran informasi pembangunan desa di era digital seperti sekarang. Hal ini juga diatur dalam Permendes Nomor 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022. “Permendes sudah memungkinkan untuk desa membuat website dengan dana desa,” tukas Wakil Menteri Desa PDTT yang dikutip dari laman resmi Kemendes PDTT, Minggu (17/04/2022).

Hal ini diamini oleh perangkat Desa Candiwatu, Kecamatan Pacet, Mojokerto – Jawa Timur. “Pentingnya digitalisasi informasi website desa ini agar dapat diakses oleh khalayak publik, baik mengenai transparansi maupun akuntabel pemerintah desa,” Ujar Paidi, sekretaris Desa Candiwatu, saat menyampaikan mengenai pentingnya digitalisasi kepada Mahasiswa KKN Mandiri kelompok 58 angkatan ke-108 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Ifan Taufik sebagai Kasi Kesejahteraan Desa Candiwatu, “karena sekarang sudah era digital, makanya digitalisasi informasi desa dengan website ini sangat penting. Salah satu peran penting adanya website ini agar potensi Desa Candiwatu seperti produk-produk masyarakat sini bisa dijangkau oleh khalayak luas,” tukasnya.

Melihat antusias dari perangkat Desa Candiwatu terkait pentingnya digitalisasi desa dengan website, mahasiswa KKN kelompok 58 angkatan ke-108 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta turut berpartisipasi dalam pengelolaan website Desa Candiwatu ini. Partisipasi dari mahasiswa KKN ini sejalur dengan tema yang mereka usung, yaitu: “Pemberdayaan Potensi Masyarakat dalam Bidang Literasi dan Ekonomi Berbasis Sosio-Religi”. Dengan pengelolaan website ini, mereka turut membantu mengisi artikel di website Desa Candiwatu dan menginput berbagai informasi yang belum tercantum dalam website bernama candiwatu-mjkkab.desa.id tersebut.

Gambar: Laman utama Website Desa Candiwatu

Jalan Berliku Mengelola Website Desa

Mengelola website desa ternyata tak semudah membalik telapak tangan. Hal ini menjadi tantangan baru bagi perangkat Desa Candiwatu. Seperti yang diungkapkan oleh Sekdes Candiwatu, “pengelolaan website sebelumnya ini belum optimal dikarenakan operatornya belum maksimal,” ujarnya.

Perlu diketahui, website yang dikelola oleh Pemdes Candiwatu ini merupakan program dari Kominfo di Kabupaten Mojokerto agar semua desa di Mojokerto ini dapat berkembang dalam bidang digital.

Namun, lagi-lagi kendala yang menyeringai di perangkat Desa Candiwatu adalah minimnya SDM yang dapat mengelola website secara optimal dan konsisten. Hal ini sekata dengan Kasi Kesejahteraan, Ifan Taufik, saat mengobrol bersama mahasiswa KKN pada Selasa, 26 Juli 2022.

Gambar: (kiri) Sekretaris Desa Candiwatu, Pak Paidi, (kanan) Kasi Kesejahteraan Candiwatu, Pak Ifan Taufik, saat mendiskusikan website desa

“Pengelolaan website sebelumnya kurang optimal dikarenakan banyak dari perangkat atau operator yang masih belajar karena minimnya pelatihan serta bimbingan teknis tekait pengelolaan website,” jelas Taufik.

Lalu Taufik yang kerap disapa oleh warga dengan sebutan Pak Bayan tersebut melanjutkan, “ke depannya mungkin akan ada pengangkatan operator khusus yang mengelola website ini agar penyebaran informasi bisa lebih terekspos di khalayak umum. Selain itu penyebaran informasi dari desa ini juga bisa mengangkat citra desa ini baik dari segi ekonominya karena produk-produk warga di sini bisa terpampang di website tersebut”.

Nampak jelas bahwa adanya website desa ini menjadi napas segar yang disambut dengan antusias oleh pemerintah desa. Namun jalan berliku tetap tak terelakkan dari kehadiran website tersebut. Hal ini menjadi alarm bagi Kominfo atau pemerintah pusat dan jajarannya agar lebih memperhatikan setiap pemerintah desa yang memiliki website. Pelatihan-pelatihan serta bimbingan teknis pengelolaan website perlu digalakkan dengan tangkas agar pemerintah desa dapat mengoperasikan keran informasi tersebut secara trengginas.

Melihat kenyataan yang sedemikian rupa, Mahasiswa KKN Mandiri kelompok 58 angkatan ke-108 UIN Sunan Kalijaga berinisiatif untuk membantu pengelolaan website sekaligus mengedukasi secara berkala terkait pengelolaan website tersebut. Dengan harapan agar digitalisasi di Desa Candiwatu ini dapat berjalan efisien, konsisten, dan mempermudah publik dalam mengakses administrasi Desa Candiwatu.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image