Pelatihan Dasar Cara Budidaya Tanaman Hidroponik TP PKK Gampong Tanjung Selamat
Gaya Hidup | 2021-11-20 07:18:49Aceh Besar - TP PKK Gampong Tanjung Selamat, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, menggelar Pelatihan Dasar Tanaman Hidroponik bagi masyarakat yang diikuti oleh ibu-ibu anggota PKK dan kader gampong, Jumat, (19/11).
Ketua TP PKK Gampong Tanjung Selamat, Yusnidar A.Wahab, S,Pd, M.Pd kepada wartawan mengatakan, "kegiatan ini sangat penting artinya bagi ibu-ibu rumah tangga yang memiliki pekarangan rumah yang terbatas, sementara ingin mendapatkan sayuran yang sehat dan organik, maka teknik hidroponik ini dapat menjadi solusi," ujarnya saat membuka acara.
Pelatihan ini diikuti oleh 15 peserta, semuanya ibu-ibu anggota TP PKK dan kader gampong setempat yang selama ini aktif melakukan berbagai program yang bermanfaat bagi kemajuan desa.
"Seluruh peserta yang ada terbagi dalam empat kelompok kerja (Pokja) yang nantinya menanam sayuran hidroponik, dan mereka akan dinilai setelah selama sebulan kemudian, untuk dipilih sebagai juara, mana pertumbuhan tanaman hidroponik yang terbaik," tambah Yusnidar.
Sementara instruktur pada pelatihan dasar tanaman hidroponik tersebut diundang pakar, Juli Ismulia & Murtaza, ia merupakan Owner Ismulia Farm, sebuah bisnis yang bergerak di bidang tanaman organik atau pertanian modern di Banda Aceh, ia juga alumni Agribisnis Fakultas Pertanian USK.
Budidaya Tanaman dengan Teknik Hidroponik saat ini memang semakin digandrungi oleh masyarakat perkotaan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.
Secara konseptual hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman (terutama jenis sayuran dan buah) tanpa menggunakan media tanam tanah, namun menggunakan media tanam air.
"Sistem dalam hidroponik ada beberapa antara lain sistem wick atau sumbu, rakit apung, sistem DFT (airnya mengalir namun ada air setengah pipa), sistem NFT yang air terus mengalir, sistem drip atau tetes, Dutch bucket, dan sistem aeroponik," papar Ismulia pada sesi materi.
Lanjutnya, Kemudian dengan menggunakan rockwool sebagai media semai bibit, sebelum dipindahkan ke sistem hidroponik, biasanya setelah seminggu masa bibit disemai.
Teknologi hidroponik sekarang ini bisa menjadi alternatif berkebun dengan lahan sempit. Berbagai jenis sayuran dengan mudah bisa ditanam secara hidroponik, untuk sarananya bisa menggunakan paralon.
Hidroponik dengan cara ini dapat diterapkan oleh siapa saja karena sangat mudah dilakukan. Tanaman dapat ditempatkan dimana saja, yang penting pada saat hujan tanaman terlindungi, tetapi harus sesuai dengan jenis tanaman yang dibudidayakan juga.
Menurut Ismulia, hal yang harus sangat diperhatikan pada hidroponik antara lain; kebersihan air atau air baku, karena tidak semua air bisa digunakan untuk tanaman, sebab itu perlu diukur kepekatan air yang memenuhi standar yaitu 50-150 ppm, semakin rendah semakin baik.
Kemudian kualitas benih, usahakan semai benihnya sedikit lebih banyak atau sekitar 50% dilebihkan, ini sebagai antisipasi bila tidak semua benih tumbuh dari keperluan lobang tanam yang ada.
Berikutnya, Ismulia menambahkan, bahan yang dipakai untuk hidroponik, seperti rockwool (sepon) yang lazim digunakan untuk semai bibit hidroponik, juga harus dalam kondisi baik, dan dipotong kira-kira 20 cm untuk per satuan bibit.
Menanam cara hidroponik, menurut Ismulia, bukan hanya bisa menanam jenis tanaman sayuran saja, tapi bisa juga untuk tanaman seperti bawang, herbal, bahkan tanaman buah-buahan seperti melon.
Terpenting yang harus benar-benar diperhatikan adalah unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman hidroponik agar terpenuhi. Misalnya air yang bersih dan sehat, nutrisi pupuk menggunakan ABmix.
Selain itu, "jangan lupa menempatkan media hidroponik dan tanaman dibawah sinar matahari (harus cukup cahaya atau sinar matahari penuh). Hal ini dapat memanfaatkan tempat yang langsung mendapatkan cahaya sinar matahari, ini sangat penting untuk pertumbuhan tanaman," jelasnya.
Pada bagian akhir sesi pemaparan materi, sebelum peserta melakukan praktik semai bibit, Ismulia dan Murtaza mengingatkan, "dalam merawat tanaman hidroponik, kita juga harus memberikan kasih sayang. "Perawatan atau berikan perhatian terhadap tanaman," tanaman juga seperti suami, tidak hanya cukup dimasak saja, perlu juga perhatian dan kasih sayang," ujar Ismulia, kemudian disambut senyum ibu-ibu peserta pelatihan. (*)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.