Cahaya Senja
Sastra | 2022-07-22 00:29:05Ambisi
Bebaskan semua resah yang ada
rasakan semua amarah merasuk jiwa yang hampa
berlarilah hingga menembus batas imajimu...
terbanglah hingga kau terbawa ke alam rebah, “ucapku”
melodi musik melupakanku atas sebuah karya egoku...
seolah terpejamkan oleh satu kisah saat aku tertidur...
yang terus menekan dan memaksa untuk mengejar sebuah angan yang tercipta
tapi... adakah satu tempat untuk seorang bayang bertepi ? “tanyaku”
manusia hidup terlalu memikiran sebuah pendapat tanpa memikirkan sebuah logika
yaa... dentingan itu selalu terdengar saatku berlari
pilihlah sebuah langkah, lalu rasakanlah merdeka
berlarilah yang cepat untuk sebuah hasil yang hebat, “ucapku”
Cahaya Senja
Hai senja.. Betapa rindunya anganku tentang bayangmu
Seperti seorang pujangga yang terus menulis kata puitis yang indah
Hai senja.. mulai ku tulis semua kehidupan di kertas.
Yang Seolah terbutakan oleh satu cermin tentang dirimu
Hai senja... indahmu membangunkanku dari satu sisi lemahku
Yang terendapkan jauh di dalam ego dan ambisiku
Hai senja.. seperti satu cerita yang kuketik dengan indah, itulah dirimu
Yang melebur jauh didalam rasa ambisiku “ ucapku
Pantang Menyerah
Apa gunanya mata bila tak pernah menatap masa depan
Apa gunanya kaki bila tak bisa melangkah
Apa gunanya ambisi bila tak bisa berfikir
Apa gunanya mimpi bila tak pernah di wujudkan
Sejenak aku terdiam akan mimpiku dan lamunanku
Bertepi aku terus bertepi, demi saatnya aku melangkah
Berlari lalu terjatuh itulah yang selalu kurasakan
Terdiam dan menangis itulah yang pernah Menghantuiku
Akankah ada satu celah untuk terus berkarya ? “tanyaku”
Seperti mewarnai ruang mimpi yang entah kapan bisa terwujud.
Hai teman...tinggalkanlah kejenuhan yang terus menghabisimu..
Teruslah merasa rendah sampai akhirnya kau menjadi raja seperti kisah cinderella.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.