Wahdah Islamiyah Kokohkan Ketahanan Keluarga dengan Pembekelan Motivator
Agama | 2022-07-18 21:51:56MAKASSAR - Lembaga Pernikahan dan Pembinaan Keluarga Sakinah (LPPKS) Dewan Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah (DPP WI) sukses menggelar Pembekalan Motivator Keluarga dengan tema “Aktualisasi Fungsi dan Peran Motivator Keluarga dalam Mengokohkan Ketahanan Keluarga” yang di adakan secara Virtual melalui Zoom Meeting, Ahad (17/6/2022).
Kegiatan ini menghadirkan 7 pemateri diantaranya Ustadz Ridwan Hamidi, Lc., M.Pd.I., MA yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Wahdah Islamiyah Bidang Ketahanan Keluarga. Ia menyampaikan bahwa pembekalan motivator keluarga ini untuk terwujudnya keluarga yang harmonis dan dinamis yang berketahanan, menjadi harapan dan impian setiap keluarga.
“Miniatur keluarga dinamis sebagai cerminan kokohnya ketahanan keluarga merupakan pondasi awal terbagunnya peradaban masyarakat yang yang santun, beradab dan terdepan. Kondisi yang dinamis dan fluktuatif tersebut menuntut kesiapan mental dan partisipasi aktif dari setiap pengurus dan kader khususnya dalam menguatkan ketahanan keluarga dari setiap pengurus dan kader itu sendiri,” ujarnya.
Ustadz Ridwan menegaskan bahwa keluarga harus memiliki ketahanan untuk menghadapi berbagai perubahan dan masalah yang mengelola sumberdaya yang dimiliki. Seringnya terjadi pergeseran kehidupan keluarga secara dinamis, sehingga membutuhkan daya adaptasi yang baik untuk menjaga stabilitas dan dinamika keluarga.
“Keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang menentukan kesehatan masyarakat. Keluarga merupakan tempat pertama dan utama dalam membentuk sumber daya manusia. Keluarga hidup dalam pusaran perubahan sosial, ekonomi, budaya dan juga tekhnologi informasi. Oleh karena itu, perlu ketahanan agar dapat menyikapi setiap perubahan dengan baik,” pungkasnya.
Ustadz Ridwan juga menjelaskan bahwa kita perlu mendudukkan keluarga sebagai sebuah sistem yang melegalisasi hubungan seksual dan mengangkatnya agar tidak hanya bersifat biologis dan rekreatif tapi juga bersifat reproduktif, beradab (menjalankan adab), berkeadaban (mengandung nilai keluhuran adab) berperadaban (memuat unsur peradaban) dan bernilai ibadah.
“Meski nilai keluarga sedemikian tinggi dan mulianya, perubahan dan kemajuan zaman secara perlahan mengikis nilai tersebut. Kedudukan manusia yang lain, yang lebih tinggi, dari waktu ke waktu mengalami pelunturan. Akibatnya, peran sebagai anak yang berbakti, suami-istri yang harmonis, maupun ibu-bapak yang bisa diteladani, rusak dengan dalih tuntutan mencari penghasilan dll,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ketua DPP Wahdah Islamiyah Bidang Ketahanan Keluarga tersebut juga menerangkan tentang fungsi dan tujuan ketahanan keluarga terhadap organisasi.
“Membentuk basis ketahanan organisasi dalam institusi keluarga sebagai tahapan usrah muslimah yang kuat dan terus bertumbuh. Adanya konsep, perangkat dan sumberdaya menghadapi berbagai permasalahan keluarga dalam lingkup jamaah dan organisasi. Sebagai khidmat terhadap masyarakat dan ummat yang pada gilirannya akan meningkatkan rekrutmen organisasi dan meluasnya dakwah,” imbuhnya.
Reporter: Muh Akbar
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.