10 Tips Cara Mengatasi Perut Sakit Selama Berwisata
Gaya Hidup | 2022-07-17 21:21:33Berwisata adalah salah satu cara yang biasa kita lakukan untuk mengatasi stres dan perasaan jenuh. Sayangnya, perjalanan wisata yang tidak direncanakan dengan baik justru malah membawa kita kedalam masalah. Selama perjalanan berlangsung, kita justru malah tidak enak badan dan perut mengalami masalah yang cukup mengganggu. Hal ini sangatlah mengesalkan bukan?
Nah, untuk mengatasi hal tersebut, berikut tips cara mengatasi perut sakit selama berwisata yang telah bisa kamu coba.
1. Makan harus dikontrol dengan baik
Melakukan perjalanan wisata ke tempat yang baru memang mengasyikkan. Apalagi kalau kita bisa mengonsumsi banyak kuliner baru yang ada di sana. Kita bisa mencoba semua jenis makanan yang ada sampai puas sebelum pulang. Sayangnya, kalau kita makan terlalu banyak apalagi yang terlalu pedas atau asam, gangguan perut bisa saja terjadi.
Daripada kamu makan terlalu banyak dan harus menghabiskan semua yang sudah dibeli, kenapa tidak patungan saja dengan teman atau keluarga? Beli satu jenis makanan kemudian dimakan bersama-sama dengan banyak orang. Dengan melakukan hal ini peluang makan terlalu banyak dan memicu penurunan kecepatan pencernaan tidak akan terjadi.
2. Konsumsi makanan berserat
Ada beberapa alasan kenapa kita disarankan untuk mengonsumsi makanan yang berserat. Pertama, makanan berserat bisa membuat kita jadi kenyang lebih lama. Kalau kita tidak mudah merasa lapar, peluang makan berlebihan dan mengalami masalah pada perut kita tidak akan terjadi.
Makan sesuatu yang berserat juga akan membantu kamu dalam buang air besar secara rutin. Bayangkan saja kalau saat sedang berwisata, kita tidak bisa buang air besar secara rutin. Perut kita akan menjadi besar dan membuncit dengan sendirinya yang membuat perjalanan kita tidak akan berjalan nyaman.
3. Penuhi kebutuhan air harian
Kalau kamu mengalami dehidrasi, tubuh akan mulai memunculkan gejala yang membuat kita tidak nyaman. Selain itu tubuh akan jadi lemas, perut juga akan terasa sakit seperti kram. Meskipun sedang melakukan perjalanan, sebaiknya kita membawa minuman dalam botol sendiri. Ini bertujuan agar ketika kita merasa haus kita bisa langsung segera meminumnya selama perjalanan.
4. Jangan asal pilih minuman
Setiap daerah pasti memiliki minuman khas yang berbeda-beda. Kamu bisa saja mencoba minuman itu meski tidak boleh berlebihan. Beberapa minuman banyak yang mengandung gula yang tinggi. Kalau kita minum terlalu banyak gula, tentu saja perut kita akan merasa tidak nyaman. Apalagi kalau minumannya dingin sambil makan sesuatu yang panas. Tentu, ini bisa saja membuat perut kita jadi sakit bukan?
5. Lakukan riset terkait makanan lokal
Salah satu alasan kita untuk melakukan perjalanan wisata tentunya adalah makan. Namun, kalau kamu tidak tahu apa yang dimakan, ini bisa saja menyebabkan masalah yang besar. Oleh karena itu, kamu disarankan untuk melakukan riset terkait makanan khas daerah tersebut. Kalau sekiranya makanan itu ada bahan yang membuat alergi kamu, lebih baik dihindari saja.
Beberapa orang tidak bisa memakan bahan atau produk tertentu karena bisa membuat saluran pencernaannya bermasalah. Coba bayangkan saja kalau kamu sedang asyik berwisata kemudian perut kamu mengalami masalah. Tentu ini bisa membuat kita jadi kesal bukan?
6. Buang air besar secara rutin
Seperti yang disebutkan di atas, kita disarankan untuk makan yang banyak seratnya agar kita bisa buang air besar secara rutin. Pasalnya beberapa orang sering memiliki masalah dengan toilet umum atau hotel yang ditempatinya. Masalah itu tentu saja bisa menyebabkan mereka susah buang air besar.
Kalau sejak awal kamu sudah ada keinginan untuk mencegah gangguan buang air besar dengan minum air dan makanan berserat, kemungkinan besar gangguan BAB tidak akan terjadi bukan? Kamu tetap bisa buang air seperti biasanya.
7. Selalu bawa hand sanitizer dan cuci tangan
Saat berwisata kita sering sekali memegang sesuatu, terkena keringat, dan hal lain yang menyebabkan tangan kita menjadi kotor. Lebih parah lagi kalau kita sering menggunakan tangan yang kotor untuk makan. Pastikan kamu untuk selalu mencuci tangan sebelum makan. Selain itu pastikan juga untuk selalu membawa hand sanitizer untuk keperluan mendadak.
8. Menggunakan pakaian yang tepat
Kalau kalian berwisata ke tempat wisata yang dingin udaranya atau memiliki lingkungan yang basah, kamu sebaiknya membawa pakaian yang tepat. Misalnya ketika berwisata di kawasan pegunungan, kamu sebaiknya membawa pakaian yang tebal atau panjang. Sebaliknya, kalau kamu berwisata di kawasan yang panas, ada baiknya kalau kamu membawa pakaian yang tipis dan baju ganti kalau dibutuhkan.
9. Jangan menunda makan
Ada dua hal yang bisa memicu seseorang mengalami masuk angin. Pertama adalah kondisi tubuh yang basah seperti berkeringat atau terkena hujan dan tidak dikeringkan. Tubuh akan menjadi dingin dan perut mulai kembung dengan sendirinya.
Selanjutnya adalah menunda makan. Nah, kalau kamu menunda makan terus-menerus, perut akan banyak menghasilkan gas. Nah, gas inilah yang akan membuat perut kita jadi kembung dan terasa nyeri. Untuk itu makanlah secara rutin agar hal-hal diatas tidak akan terjadi.
10. Bawa obat
Bawa obat untuk mengatasi masalah perut. Misal obat untuk mengatasi masalah diare kalau kita mendadak salah makan, obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga kita tidak mudah masuk angin selama berwisata.
Dari beberapa ulasan di atas terlihat kalau masalah makanan sering menjadi sesuatu yang memicu masalah perut kita selama berwisata. Oleh karena itu, pastikan kamu hanya makan-makanan yang bisa diterima oleh perut dan jaga kondisi fisik dengan baik. Itulah beberapa cara mengatasi perut sakit selama melakukan perjalanan wisata. Semoga bermanfaat. Dapatkan informasi seputar wisata di Bubblevy.com
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.